Share

BAB 2 Ruangan Bos Angker

Author: Dinda Cahyani
last update Last Updated: 2024-06-05 15:44:54

Arthur sudah kembali di gedung pencakar langit miliknya. Ayra yang masih sibuk mempelajari berkas-berkas yang akan dibawa metting tidak mengetahui jika Arthur sudah kembali ke kantor.

Arthur mengangkat gagang telepon yang ada di meja kerjanya dan menekan tombol yang terhubung dengan sekretarisnya.

"Dewi, masuk keruangan saya," perintah Arthur.

"Ma...."

Tut

Panggilan diakhiri oleh Arthur sebelah pihak tanpa mendengarkan ucapan dari orang yang ada diseberang telepon.

Tok

Tok

Tok

Arthur yang mendengar suara ketukan mempersilahkan orang itu masuk yang sudah diyakininya kalau itu adalah Dewi sekretarisnya,"masuk".

"Dewi bacakan schedule saya hari ini," ucap Arthur yang masih fokus dengan berkas-berkas dimejanya.

"Maaf pak, saya bukan Dewi, saya sekretaris bapak yang baru," ucap Ayra sopan.

Arthur melihat wanita yang menjadi sekretaris barunya dari atas sampai bawah,"jadi kamu pengganti Dewi,"

"Ya, pak," jawab Ayra.

"Baiklah Dewi sudah menjelaskan semuanya kan?" tanya Arthur.

"Sudah pak," jawabnya.

Arthur menaikkan sebelah alisnya,"Lalu,"

"Lalu apa pak?" tanya Ayra dengan polosnya.

Bagaimana sih Dewi, kenapa mencarikan penggantinya dengan orang seperti ini, batin Arthur sambil menatap tajam Ayra.

"Kamu sebenarnya bisa bekerja atau tidak!" bentak Arthur.

Ayra yang tidak merasa salah apa-apa terkejut mendengar bentakan Arthur,

"Bi-bisa pak." Ayra menjawab dengan gugup.

"Kalau kamu bisa bekerja, seharusnya kamu sudah tahu apa yang kamu lakukan, dan tadi saya sudah meminta schedule saya, tapi kamu tidak membacakannya," bentak Arthur.

"Ma-maaf pak, saya akan membacakannya," ucap Ayra yang semakin merasa takut.

Tenang Ayra, tenang ini demi uang agar lo bisa tenang jika berada di rumah bersama dengan tiga nenek sihir itu, batin Ayra.

"Saya tidak butuh maaf kamu, saya butuh kamu bekerja dengan profesional," ungkap Arthur.

"Baik pak!"

Ayra pun membacakan schedule Arthur, "Nanti siang pak Arthur akan metting dengan tuan Smith pas jam makan siang di Elegante Restaurant, jam 14.45 metting dengan perusahaan AFD di perusahaan mereka pak."

"Apa hanya itu?" tanya Arthur

"Iya pak," jawab Ayra.

"Baiklah, kamu sudah menyiapkan berkas-berkasnya kan?" tanya Arthur

"Sudah pak, ini dia pak berkasnya, silahkan bapak periksa kembali." Ayra menyerahkan map yang berisikan berkas yang akan dibahas diwaktu meeting nanti.

Hem... Ternyata bagus juga kerjanya, cekatan, dan rapi," batin Arthur

"Kamu bisa keluar sekarang," perintah Arthur.

Ayra pun keluar dari ruangan Arthur dan menghirup udara banyak-banyak.

Haf... Haf... Haf...

Angker banget ruangan si bos, buat gue sesak, gue sampai sulit bernapas didalam, batin Ayra.

Hem... pantas saja angker bos galak seperti manusia penghisap darah alias Vampir, tapi lebih menyeramkan ketiga nenek sihir yang ada di rumah sih, Pikir Ayra.

***

Sedangkan Adelia sedang bersama dengan teman-teman sosialitanya di Elegante Restaurant bersama dengan teman-teman sosialitanya.

Ini lah yang setiap hari dilakukan Adelia, menghambur-hamburkan uang Arthur, selalu berlibur dengan teman-temannya, setiap hari shoping dengan teman-temannya. Setiap kali Arthur menasehati, Adelia selalu tidak mau mendengar dan tidak terima dengan ucapan Arthur.

"Lihatlah ini koleksi perhiasan saya yang terbaru, baru dibelikan suami saya yang baru pulang dari perjalanan bisnisnya di tokyo," ucap teman Adelia yang memamerkan perhiasannya.

"Wah biasanya jeng Adelia yang selalu update tentang perhiasan dan selalu gercep untuk memilikinya, kenapa ini belum memilikinya? tanya teman Adelia yang bernama Sarah.

"Iya jeng, soalnya suami sibuk mengajak untuk program hamil," jawab Adelia.

"Apa! jeng Adelia ikut program hamil?" tanya sarah.

"Suami yang mau, saya hanya mengikuti keinginannya," jawab Adelia

"Wah, hati-hati jeng, sepertinya suami jeng sangat ingin mempunyai anak, jangan sampai suami jeng memiliki anak dari wanita lain," ucap Wati.

"Iya benar apa yang dikatakan jeng Wati, anda harus berhati-hati bisa saja kan suami anda bosan menunggu yang tidak ada hasilnya." ucap Ira.

"Gak mungkin jeng... suami saya itu sangat mencintai saya, buktinya sudah tiga tahun menikah dia masih setia dan menunggu saya hamil," jelas Adelia.

"Ya kita cuma mengingatkan jeng aja, apa lagi di perusahaan pak Arthur itu banyak karyawan yang cantik-cantik dan seksi-seksi awas pak Arthurnya terpikat," ucap Indah.

"Ya apa lagi dengan sekretaris, kan sering terjadi cinta lokasi antara bos dengan sekretaris cantik dan seksi," ucap Sarah.

"Ah gak mungkin, sekretaris suami saya itu sudah mau punya anak dua, tubuhnya juga bagusan saya, dan masih cantikkan saya," ucap Adelia dengan penuh percaya dirinya.

Sarah kembali memprovokasi Adelia, "Oh kalau begitu ya baguslah jeng, tapi hati-hati aja jeng,"

"Kalau masalah mau selingkuh gaknya itu tergantung orangnya jeng, banyak tu kejadian udah punya anak tapi tetap cari wanita yang lebih cantik dan bertubuh bagus, makanya yang di utamakan itu adalah cantik dan bertubuh bagus, jika kita hamil, melahirkan pasti tubuh kita berubah dan akan sangat sulit mengembalikan menjadi ideal lagi, lalu mengurus anak, pasti kita tidak akan punya waktu untuk mengurus tubuh kita, untuk mempercantik diri," jelas Adelia yang menurutnya itulah yang terbaik.

"Iya juga ya jeng." Ira membenarkan apa yang diucapkan Adelia.

"Eh jeng, bukannya itu pak Arthur ya," ucap Indah yang menunjuk kedatangan Arthur dengan Ayra.

Sarah mencoba memprovokasi, "Eh iya, wah cantik juga perempuan yang bersama pak Arthur,"

"Ngapain ya mas Arthur dengan seorang wanita disini?" gumam Adelia.

Sedangkan Arthur dan Ayra sedang bertemu dengan tuan Smith.

"Selamat siang tuan Arthur," sapa tuan Smith sambil mengulurkan tangannya.

"Selamat siang tuan Smith" sahut Arthur yang menyambut tangan tuan Smith

"Wah sekretaris baru ini tuan Arthur?" tanya tuan Smith yang sedari tadi memperhatikan Ayra.

"Iya tuan Smith, Dewi sudah resign mulai hari ini dan, perkenalkan ini Ayra sekretaris saya yang baru saya," ucap Arthur.

"Saya Ayra tuan." Ayra mengulurkan tangannya untuk berkenalan dengan tuan Smith, namun tuan Smith enggan melepaskan tangan Ayra.

"Ekhem..." Arthur berdehem agar tuan Smith melepaskan tangan Ayra.

Arthur melihat jika Ayra tidak nyaman dengan tuan Smith.

"Emm... lebih baik kita makan siang dulu tuan Smith baru kita membicarakan pekerjaan" usul Arthur.

"Baiklah tuan, mari kita pesan makanannya," ajak tuan Smith.

PLAK

Saat mereka sedang memilih menu makanan, tiba-tiba saja Adelia datang dan menampar Ayra .

Semua yang ada di restaurant itu melihat insiden itu,

"Adel, apa-apaan kamu!" bentak Arthur.

"Kamu yang apa- apaan mas, siapa perempuan ini, apa dia selingkuhan kamu, perempuan simpanan kamu?" cecar Adelia.

"Diam Adel, ini sekretaris mas, bukan seperti yang kamu tuduhkan," bentak Arthur.

"Kamu jangan bohong mas, sekretaris kamu itu Dewi bukan dia," murka Adel.

"Dewi sudah resign, dan Ayra yang menggantikan Dewi," Jelas Arthur.

"Maaf tuan Arthur, ini kenapa jadi ribut begini ya," sambung tuan Smith.

"Maaf tuan Smith," sesal Arthur

"Lebih baik kita tidak usah membicarakan kerjasama kita ini, kita batalkan saja," ucap tuan Smith.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 29 Diam-Diam Cemburu

    Adelia baru saja pulang kerumahnya, saat ia melihat kamar Ayra ia sangat merasa geram, seandainya dia tahu password untuk masuk kedalam kamarnya maka itu sangat menyenangkan untuknya, memporak-porandakan kamar Ayra."Enak sekali wanita itu, selalu bersama dengan mas Arthur," gumam Adelia.Adelia mengeluarkan sebuah botol yang berisikan obat dari laci nakasnya."Aku tidak akan membiarkan kamu bahagia dengan mas Arthur, aku akan membuat kamu keluar dari rumah ini," gumam Adelia lagi.Ting...Satu notif masuk ke ponsel Adelia, Adelia membuka pesannya."Alex" gumam Adelia melihat nama Alex yang tertera di layar ponselnya."Hai sayang, Apa malam ini kamu ada waktu?" Isi pesan Alex."Aku tidak ada waktu, aku ingin bersama dengan suamiku malam ini," balas Adelia."Baiklah, semoga kamu bahagia dengan suami kamu," isi pesan Alex.Adelia tidak membalas pesan dari Alex lagi, ia sangat ingin beristirahat, karena ia merasa sangat lelah digempur habis-habisan oleh Alex.*** Arthur, Adelia dan Sean

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 28

    "Apa seharian ini akan tetap berada di kantorku?" tanya Arthur kepada Sean yang tidak juga pergi dari ruangannya."Santai sedikitlah, aku masih ingin melihat sekretarismu itu," jawab Sean dengan santainya."Apa matamu itu ingin ku congkel dari tadi kau hanya memandangi sekretarisku?""Ah, emangnya ada apa kau dengan sekretarismu ini, kenapa dari tadi kamu sangat sensi kalau aku memandangi sekretarismu?""Itu bukan urusanmu, sekarang pergi lah dari kantorku," usir Arthur."Ck, kau ini kejam sekali,""Apa kau sudah menjadi pengangguran?""Aku bukan pengangguran, hanya ingin menambatkan hatiku kepada sekretaris cantik ini," goda Sean yang mendekati meja Ayra."Jangan pernah kau mendekatinya," marah Arthur yang ikut mendekati Ayra dan menarik tangan Ayra agar menjauh dari Sean.Sean memicingkan matanya,"Sepertinya ada sesuatu,""Ah, sudah-sudah jangan ribut lagi, lebih baik saya keluar aja ya pak," pamit Ayra yang merasa tidak enak."Tidak Ayra kamu tetaplah disini," ucap Arthur yang sekar

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 27 Sahabat Laknat

    "Baiklah aku turun disini mas," jawab Ayra dengan pasrah.Ayra turun dari mobil Arthur, dan berjalan terlebih dahulu, sedangkan Arthur menyuruh supirnya untuk mengikutinya dari belakang sampai di perusahaan.Ayra sudah masuk terlebih dahulu kedalam perusahaan, namun ketika sampai di lift, Ayra harus mengantri lift, semua karyawan sedang menggunakan lift untuk ke lantai masing-masing.Namun Arthur melihat antara laki-laki dan perempuan semuanya bercampur dan berdekatan, Arthur tidak rela jika Ayra berdekatan dengan laki-laki lain."Ayra," panggil Arthur dengan dingin."Ya pak," sahut Ayra yang terkejut tiba-tiba dipanggil Arthur, ia takut kalau karyawan lainnya curiga."Kemarilah, saya ingin menanyakan tentang laporan yang saya suruh kerjakan semalam apakah sudah kamu kerjakan?" tanya Arthur."Su-sudah pak," jawab Ayra merasa bingung, namun dia ikuti saja apa yang di katakan Arthur."Kalau begitu, bisa kamu jelaskan kepada saya sekarang?""Bi-bisa pak,""Kalau begitu ayo ikut saya naik

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 26 Diperhatikan dan Dihargai

    Arthur baru saja selesai mandi, ia akan bersiap pergi ke kantor, namun netra matanya melihat di atas ranjang sudah tersedia pakaian yang sudah disiapkan oleh Ayra."Ternyata dia sudah menyiapkan pakaianku, dan semua yang akan aku pakai hari ini," gumam Arthur sambil tersenyum."Heemmm... seleranya bagus juga," gumam Arthur."Tapi dimana dia sekarang?" gumam Arthur kembali yang tidak melihat keberadaan Ayra.Sedangkan orang yang dicari-cari oleh Arthur kini sedang menyiapkan serapan untuk mereka, mbok na sudah melarang Ayra untuk di dapur, namun Ayra tetap ingin membuatkan serapan untuk mereka, mbok na tidak bisa berbuat apa-apa ia harus menuruti permintaaan majikan barunya itu.Arthur yang baru saja turun dari lantai dua langsung mencari keberadaan Ayra, ia tersenyum kecil melihat Ayra sedang menyiapkan serapan di atas meja makan."Sedang apa kamu?" tanya Arthur."Eh mas, kamu sudah selesai? aku cuma buatkan serapan untuk kita," jawab Ayra."Kenapa harus kamu? kan ada mbok Na?" tanya

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 25 Sisi Lain Bos Arogan

    Di pagi hari Adelia terbangun dengan kepala yang terasa sangat berat. "Ah, kepalaku sangat pusing," keluh Adelia. Adelia memegang kepalanya yang sangat pusing, ia mengingat-ingat kejadian yang terjadi kepadanya. Adelia sibuk dengan pikirannya sendiri dikejutkan dengan tangan kekar seorang pria memeluknya tiba-tiba, ia mengira itu adalah Arthur, namun ketika ia menoleh kesamping ia terkejut, karena yang tidur bersama dengannya bukanlah Arthur. "Siapa kamu," teriak Adelia. "Ssstt... baby, kenapa kamu berteriak sepagi ini, aku masih mengantuk," ucap pria itu dengan mata yang masih terpejam. "Si-siapa kamu?" tanya Adelia yang merasa takut. Perlahan pria itu membuka matanya, ia menatap Adelia dengan intens. "Apa kau sudah setua itu untuk menjadi pikun secepat ini?" canda pria itu. "Apa aku perlu mengulang kegiatan panas yang kita lakukan semalaman?" tanya pria itu. Adelia terdiam ia melihat dirinya di pantulan cermin yang ada disampingnya, bayang-bayang kegiatan panasnya dengan p

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 24 Gugup

    "Mas yang mana lemari pakaianku?" tanya Ayra karena kebingungan. Ayra melihat begitu banyak lemari yang ada di walkin closed. "Semua kebutuhan kamu ada disini," tunjuk Arthur. "Baiklah terima kasih," ucap Ayra. Ayra membuka lemarinya, betapa terkejutnya Ayra ketika melihat isi lemari yang sudah disediakan Arthur. "M-Mas," panggil Ayra "Hemm... ada apa?" sahut Arthur yang melihat ponselnya. "I-ini beneran punyaku?" tanya Ayra dengan gugup. Ayra bergedik ngeri melihat lingrie yang sudah disiapkan oleh Arthur. "Hemm... kenapa emangnya?" "Apa tidak ada baju yang lain? I-ini terlalu terbuka dan tipis..." Arthur mengalihkan pandangannya, kini ia melihat Ayra. "Memangnya kenapa?" "Aku gak terbiasa memakai pakaian seperti ini mas," Arthur bangun dari duduknya ia mendekati Ayra. "Mulai sekarang biasakan menggunakan ini," bisik Arthur tepat ditelinga Ayra. Ayra merasa merinding karena ulah Arthur, dan ia semakin gugup. Arthur menyunggingkan senyumnya melihat

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   23 Sah

    Di kediaman Arthur, Arthur sedang berbicara dengan Adelia."Adel, besok mas akan menikah dengan Ayra, mas harap kamu bisa hadir dan menyetujui pernikahan mas dengan Ayra," pinta Arthur"Baik mas, apa mas akan membawanya kerumah ini?" tanya Adelia"Ya, mas akan membawanya kesini, mas harap kamu bisa bersikap baik dengannya," "Aku pasti akan bersikap baik dengannya, jika dia juga bersikap baik denganku,""Mas, apakah setelah menikah cinta mas untukku akan berkurang?" lirih Adelia."Rasa cinta mas denganmu memang sudah tidak ada semenjak kamu membohongi mas, semenjak kamu benar-benar tidak mau memiliki anak," ucap Arthur dengan dingin."Jadi mas sudah mencintai wanita itu?""Panggil dia Ayra, dia mempunyai nama!""Secepat itu mas sudah mencintainya?""Itu bukan urusanmu Adel, mas hanya ingin kau bersikap baik dengan Ayra."Baiklah mas, aku akan bersikap baik dengannya,"***Pagi ini Ayra sudah terlihat sangat cantik, ia sudah di rias oleh MUA yang dikirim oleh Arthur."Wah kamu terlihat

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 22 Perasaan Zean Ke Ayra

    "Ada apa mas kemari?" tanya Zean tanpa melihat ke arah Arthur, ia masih betah melihat halaman rumahnya yang luas dari balkon kamarnya."Apa Ayra wanita yang sering kamu ceritakan? yang kamu taksir?" tanya Arthur."Apakah kalau aku mengatakan iya, mas akan memberikannya kepadaku?" tanya Zean kembali."Tentu saja tidak," jawab Arthur."Kalau itu jawaban mas kenapa mas menanyakan itu kepadaku?""Aku ingin meyakinkan saja, apakah kau masih menyukainya atau sudah melupakannya,""Apa mas serius ingin menikahinya?" tanya Zean dengan menatap tajam Arthur."Ya," jawab Arthur."Apa mas akan mencintai dan menyayanginya? atau mas hanya ingin memiliki anak saja dengannya, selebihnya mas tidak peduli dengannya?"Itu bukan urusan kamu, jika dia sudah menikah dengan mas, bagaimana dia kamu jangan pernah ikut campur," pesan Arthur."Jika mas menyakitinya, aku orang pertama yang akan membawanya pergi jauh dari mas," pesan Zean."Mas pastikan dia tidak akan pernah mau ikut denganmu.""Kita lihat saja na

  • Terpaksa Menjadi Istri Kedua Bos Arogan   BAB 21 Kerumah Orang Tua Arthur

    Ayra keluar dari ruang ganti, Arthur meihat Ayra sampai tidak mengedipkan matanya."Mas Arthur bagaimana yang ini?" tanya Ayra."Cantik," kata Arthur yang keluar begitu saja dari mulutnya."Orangnya yang cantik atau bajunya yang cantik?" goda pemilik butik."Orangnya," ucap Arthur tanpa sadar memuji kecantikan Ayra."Gaun itu terlihat cantik dipakai oleh Ayra," ralat Arthur."Kamu suka gaun itu Ayra?" tanya pemilik butik."Ya tante saya menyukainya," jawab Ayra."Kami pilih gaun itu tante," ucap Arthur.Pemilik Butik membungkus gaun itu dan diberikan kepada Ayra.Arthur memberikan black cardnya kepada tante,"Ini tante,""Tidak usah Arthur," tolak pemilik toko."Tapi tante,""Tante memberikan ini untuk Ayra, sebagai hadiah untuk pernikahan kelian,""Kalau begitu terima kasih tante," ucap Arthur."Terima kasih tante," ucap Ayra."Semoga Samawa, dan kelian bahagia.""Ammiin," ucap Ayra dan Arthur bersamaan.Bagaimana bisa aku bahagia dengan pria Arogan seperti ini, kalau bukan karena kea

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status