Share

Terpaksa Menjadi Milikmu
Terpaksa Menjadi Milikmu
Author: Ainila

Prolog

Author: Ainila
last update Last Updated: 2022-04-26 16:57:03

"Kenapa kau tak pergi!?" teriak gadis itu, mencoba menutupi rasa takut yang memenuhi dirinya kali ini.

"Oh sayang, aku berharap aku bisa." Pria itu menyeringai, tubuhnya semakin dekat dengan tubuh gadis di depannya. Suaranya yang serak dan arogan terdengar mengintimidasi.

Gadis itu bisa dengan mudah merasakan napas hangat pria itu mengipasi wajahnya. Hening tiba-tiba melanda, satu-satunya suara yang terdengar jelas sekarang adalah jantungnya yang berdegup kencang.

"Apakah kau tidak takut kepada Allah?"

Gadis itu bertanya, namun ia baru tersadar bahwa hijabnya sudah terlepas dari kepalanya. Tidak! Ini tidak boleh terjadi, setidaknya tidak di depan pria itu. Ia menangis di dalam lubuk hatinya. Pria itu sama sekali tidak pantas mendapatkan cintanya.

"Jangan ajari aku tentang agama. Pikirkan urusanmu sendiri!" hardik pria itu. Ia sangat mudah tersulut emosi.

Tak satupun berani melawan kemarahannya. Namun gadis di hadapannya tak seperti gadis lainnya yang dengan mudah menuruti perintahnya. Gadis itu dengan berani melawannya. Namun, hari ini ia merasa lemah, lebih lemah dari sebelumnya.

"Urusanku? Menurutmu, apa urusanku? Ingat, kau yang menikahiku dengan paksa?" Gadis itu mencoba mendorongnya kembali tapi semua usahanya sia-sia. Lengan pria itu begitu kuat bahkan tak bergerak satu inci pun. Ia masih mencengkeram gadis itu erat-erat, cengkraman yang tentunya akan menyisakan memar biru dan ungu di kulitnya. Sakit, namun tak seberapa dibandingkan dengan apa yang ia rasakan di dalam hatinya.

"Kau tahu aku bisa melakukan banyak hal dengan paksa, tapi aku tidak melakukannya. Jadi, bersyukurlah, jalang!" Ia membentak, kata-katanya menusuk hati gadis itu tepat di titik terlemahnya. Air matanya memenuhi pelupuk matanya, tapi ia masih mencoba untuk menahannya.

"Kenapa? Apa gadis-gadis itu tak cukup memuaskanmu?"

"Cukup!" Ia berteriak, cengkeramannya mengencang di lengan gadis itu. Gadis itu sadar, ia telah memancing amarah pria itu hingga ke luar batas.

***

Afsana Sadiya, gadis yang terpaksa menikah dengan pria berjiwa paling gelap yang pernah ada di hidupnya, Husam Alharis. Pria itu juga terpaksa menikahinya, setelah kekasihnya, Clara mengkhianatinya.

Husam sangat membenci Sadia, gadis yang sama sekali bukan tipikalnya. Karena, ia adalah satu-satunya gadis yang tidak takut padanya. Gadis yang telah menjalani begitu banyak kenyataan pahit dalam hidupnya. Di satu saat ia bisa sekuat baja, terkadang ia juga bisa menangis tersedu-sedu layaknya balita.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpaksa Menjadi Milikmu   Bab 43 Sebuah Tamparan

    Flashback On"Yang itu! Akan kucoba." Husam meneguk cairan cokelat keemasan itu dan merasakan sensasi terbakar di tenggorokannya.“Kak, ayo pulang. Kita sudah mencoba selama beberapa jam. Ini hanya membuktikan bahwa kau sudah tua sekarang," ucap Ken. Husam menatap tajam ke arah Ken yang membuang muka dengan seringai dan meminum vodkanya sekaligus dalam satu tegukan. "Jangan menatapku seperti itu. Aku tidak percaya kita melakukan ini. Kita bahkan tidak terlihat seperti Mafia." Ken mengeluh, di saat Husam mengamati kerumunan untuk mencari gadis yang cocok."Diam saja dan biarkan aku berpikir," ucap Husam geram. "Beri aku satu kesempatan lagi," pintanya.Ken berbicara kepada bar tender lalu kemudian kembali pada Ken. "Kau tahu, ini ide bodoh! Betapa tidak masuk akalnya kau? Ayo lompat ke rencana B." "Dia akan mulai membenciku. Itu saja yang aku inginkan. Aku tidak ingin dia ..." Husam menggantung kata-katanya ketika seorang gadis pirang datang menyapanya."Halo tampan. Keberatan jika a

  • Terpaksa Menjadi Milikmu   Bab 42 Bersama Wanita Lain

    Sadia berdiam diri di kamar hingga berjam-jam, memikirkan bagaimana cara untuk menghadapi Husam, terutama untuk memikatnya. Sikap Husam akhir-akhir ini benar-benar mengacaukan pikiran Sadia. Ia bersikap seolah ingin Sadia menjauhinya, namun matanya memohonnya untuk tetap bersamanya.Sadia tak mengerti mana yang benar. Namun yang ia tahu, Husam tak pernah lagi selingkuh, ia tak pernah lagi tidur bersama wanita lain. Dan itu sudah cukup sebagai bukti bagi Sadia bahwa Husam mencintainya.Setelah Sadia selesai melaksanakan shalat Isya, ia kembali menunggu Husam. Sadia merasa ia harus melakukan sesuatu untuk membuatnya menyatakan cintanya padanya, atau setidaknya menunjukkan padanya bahwa ia tertarik padanya. Sadia memikirkan cara untuk memikatnya dan muncullah sebuah ide konyol. Ia memutuskan untuk merayu Husam.Tak ada salahnya, bukan? Seorang istri boleh merayu suaminya, bukan? Sadia menarik napas dalam-dalam sambil menatap bayangannya sendiri di cermin. Sadia tidak tahu bagaimana cara

  • Terpaksa Menjadi Milikmu   Bab 41 Merasa Hancur

    FLASHBACK ON“Ada apa Bu?” tanya Husam begitu memasuki kamar tamu.Husam melihat ibunya berdiri menatap keluar jendela. Wanita itu dengan cepat membalikkan badannya begitu menyadari kehadiran Husam. Terlihat bulir-bulir keringat menetes dari pelipisnya."Husam, aku ingin kau tahu sesuatu," ucapnya. Suaranya terdengar gelisah, ia tampak gugup. Husam mengernyitkan dahinya.Risa beranjak duduk di tempat tidur. Husam mendekatinya, lalu berlutut di depannya. Tak peduli apapun yang telah wanita itu lakukan, bagi Husam ia tetap ibunya dan ia masih mencintainya."Ada apa? Apakah semuanya baik-baik saja, Bu? Apa ada yang menyakitimu?" tanya Husam.Risa terlihat kaget saat mendengar Husam kembali memanggilnya dengan sebutan 'ibu'. Sudah bertahun-tahun sejak terakhir kali Husam memanggilnya ibu.Husam sadar, biar bagaimanapun, ia harus tetap memperbaiki hubungannya dengan ibunya. Ia ingin semuanya kembali seperti semula. Dengan begitu, Sadia akan ikut senang melihat suaminya kembali dekat dengan

  • Terpaksa Menjadi Milikmu   Bab 40 Ketika Husam tak Melihat Sadia

    "Perlakukan dia dan ambilkan aku semua foto dari pesta itu. Aku ingin pengkhianat sialan itu di bawah kakiku,"Ancam Husam sambil menangkup wajah Zauq yang hampir tidak sadarkan diri dengan kedua tangannya. Ia menekan jari-jemarinya dengan kuat agar pria itu tetap sadar. “Dan sebaiknya kau jangan berbohong atau aku akan membunuh keluargamu dulu, dan selanjutnya kau. Aku akan menyiksa mereka tepat di depan matamu sampai kau tidak bisa lagi menerimanya dan memohon padaku untuk mempercepat kematianmu," ucap Husam sambil mendorong wajah kasar tawanannya itu sebelum akhirnya ia melangkah pergi menjauh dari sel.Husam ingin semua anak buahnya mengerti betapa kejamnya dirinya yang sebenarnya. Mereka harus melihat betapa berbahayanya dirinya terhadap orang-orang yang mengkhianatinya. Ia ingin hal ini akan menjadi pelajaran untuk mereka semua. Ia menyebut dirinya sebagai monster dan ia bangga dengan sebutan itu. Ia tak akan pernah membiarkan satu orang pun menghalangi apa yang ingin ia lakukan.

  • Terpaksa Menjadi Milikmu   Bab 39 Siapa Penghianat Itu Sebenarnya?

    "Kak Husam .. Kami mendapat masalah. Kau harus segera datang ke markas ruang bawah tanah." Terdengar suara Dian, salah satu sahabat Husam melalui sambungan telepon yang ia genggam di telinganya."Oke, aku akan ke sana," jawabku Husam.Dian adalah komandan kedua Husam. Mendengar nada suaranya yang begitu panik, menunjukkan bahwa ada sesuatu yang sangat buruk. Husam menjadi ikut panik. Udara di sekitarnya terasa menjadi panas.Matanya kembali menatap sosok cantik yang tertidur lelap di tempat tidurnya. Bulu matanya yang lentik terlihat begitu indah tersemat di bawah kelopak matanya. Dadanya turun naik seiring nafasnya yang ringan. Selimut putih menutupi separuh tubuhnya, menyembunyikan lekuk tubuhnya.Ia merasakan sesuatu bergejolak dalam dirinya. Ia ingin segera merengkuh wanita itu dalam pelukannya lalu tidur bersamanya. Ia mencondongkan tubuhnya ke depan hendak mengecup lembut dahinya, namun ia tak bisa merasakan kulit lembutnya karena yang ada di depannya kali ini hanyalah sebuah la

  • Terpaksa Menjadi Milikmu   Bab 38 Tak Mau Mengakuinya

    "Jangan berani menyentuh barang-barangku lagi!" ucap Husam ketus, mengabaikan pertanyaan terakhir Sadia.Pria itu berjalan ke samping lemari untuk mencari sesuatu, membuat Sadia menjadi kesal. Ia bergegas berjalan menghampirinya lalu membalikkan bahunya sehingga ia bisa menghadapnya."Jangan ganti topik. Aku ingin jawaban. Aku telah menanyakan sesuatu dan kau harus menjawabnya!" ucap Sadia setengah berteriak, mencoba membuat Husam takut. Namun, pria itu justru bersikap seolah sama sekali tak mendengarnya."Jangan terlalu percaya diri. Aku punya kamera di seluruh ruangan di rumah itu. Bukan hanya di kamarmu! Aku mencoba mencari pengkhianat itu, dan dia bisa jadi siapapun yang tinggal di rumah itu," ujar Husam. Suaranya mengandung kebencian. Rasa sakit terpancar dari mata Sadia, ia mengedipkan matanya dengan cepat agar air matanya tak jadi tumpah."Aku sama sekali tak ingin memperhatikanmu!" Husam membuang muka, mengabaikan air mata di mata Sadia."Aku sudah memberitahumu. Aku hanya be

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status