"Apa mau kamu? Bukankah kemarin kamu sepakat kita melakukan sekali di hotel dan lalu kamu tidak akan mengangguku. Lepaskakan! Disana ada suamiku, Rendra."
"Aku jatuh cinta pada kamu kakak iparku.""Plakk! Cukup! Aku muak denganmu dan aku harap kamu mati saja. Pergi ke laut sana."Laura marah sambil menampar Rendra. Dia memaksa Rendra untuk membukakan kamar mandi yang tadi di kunci oleh Rendra.Laura ke luar dari kamar mandi dan dia berlari menuju ruang kerja Brian."Sayang! Kamu kenapa? Kenapa lari dari kamar mandi kantorku? Apa kamu bertemu Rendra dan malu karena dia adikku?Apa kamu risih dia ke kamar mandi juga?" tanya Brian."Suamiku, aku tidak suka dengan adik kamu. Dia mata keranjang. Aku ke kamar mandi dia ikut juga, apa kamu pikir dia adik yang baik?""Kamu jangan berpikiran buruk soal Rendra. Dia itu baik tidak mungkin Rendra mata keranjang. Dia itu masih belum menikah. Pasti dia ada pacar kenapa juga dia sengaja.""Sudahlah, dari dulu kamu tidak akan percaya padaku. Aku mau pulang ya! Kamu cepat deh pulangnya, jangan tidur di kantor," jawab Laura dan pamit ke Brian untuk pulang.Brian tidak curiga sama sekali kalau istrinya ada hubungan gelap dengan adiknya. Laura sama sekali tidak tahu kalau Rendra itu adik Brian. Itu seperti takdir saja akan ada cinta terlarang diantara mereka. Rendra mulai jatuh cinta pada istri kakaknya tanpa Brian tahu.'Dasar pasangan palsu. Laura kamu akan bahagia bersamaku daripada dengan kakakku." Rendra dari kejauhan mengintip Laura dan BrianRendra bersembunyi di balik tempat rak buku di dalam kantor Brian. Lalu Rendra pergi ke ruangan meeting karena selesai istrirahat siang akan ada meeting penting.Laura segera pulang dari kantor Brian. Saat dia sampai di rumahnya, dia mendapat chat whatshapp dari Rendra. Laura membaca chat dari Rendra saat itu. Laura takut dia ketahuan sampai dia rasanya ingin bisa membunuh Rendra agar dia tutup mulut. Dia memang bodoh akan cinta dan polos akan cinta, tapi dia itu wanita yang tegar."Apa-apaan dia ini. Chatnya mesum banget. Kata dia (kamu tunggu aku selesaikan proyek bisnis ini membantu kakakku, setelah itu kamu bisa jalan-jalan bersamaku)." Laura menerima chat whatshapp dari Rendra dan dia mengumpat karena Rendra kurang ajar.Saat itu Laura lelah dan cuacanya begitu panas, dia akhrinya ketiduran. Saat dia bangun, dia begitu kaget ada Rendra dihadapannya. Rendra masuk rumah Brian tanpa sepengetahuan siapapun.Rumah Brian kosong karena pembantu dan satpam libur, izin pulang ke kampung mereka selama seminngu. Laura berteriak saat itu. Laura tidak tanu kalau Brian dan Lussy ke luar kota untuk urusan bisnis, mereka saat itu mengirim pesan pada Laura. Laura tidak membalas pesan itu karena dia ketiduran."Kakak Ipar, kamu bangun malam ini aku akan menginap disini." Rendra membungkam mulut Laura."Arghhhh.... Kamu itu maling ya? Kok bisa masuk rumahku? Suamiku nanti kesini dan ini waktunya dia pulang kerja. Aku belum masak lagi, aku ketiduran. Pembantu dan semuanya pulang ke kampung, aku akan masak. Jangan ganggu aku, Rendra," teriak Laura."Kakak ipar suami kamu itu mengizinkan aku menginap disini. Aku sudah bilang ke dia kalau aku akan menjaga kamu. Dia tidak akan pulang.""Baiklah! Tapi kamu jangan dekat-dekat aku lagi! Aku mau masak makan malam dulu. Sana ada di ruang tamu saja." suruh Laura dan dia mendorong Rendra untuk menjauh darinya.Laura hanya terpaksa menuruti kemauan Rendra karena Brian akan percaya pada Rendra yang adiknya daripada dirinya. Laura membiarkan Rendra menginpa di rumahnya. Laura sedih dan dia tidak sangka kalau sudah sejauh itu perselingkuhan suami dan kakak kembarnya."Suamiku dan kakak kembarku sedang bersama dan saat ini adiknya yang kurang ajar ini ke rumahku? Kenapa aku menangis? Air mata ini turun sendiril, apa benar mereka telah berselingkuh? Kenapa tega kalian padaku?" Laura membaca pesan Whatshapp suaminya dan dia langsung menangis."Kakak ipar, kamu tenang saja. Ada aku disini jika Kakakku selingkuh dengan kakak kamu. Aku yang akan bantu kamu balas dendam. Aku akan menemani kamu." Rendra mencoba menghibur Laura."Sakit banget hatiku ini! Tolong hibur aku bagaimanapun caranya. Aku kesal dan sedih sekali malam ini." Laura tanpa sadar dia memeluk Rendra."Sudahlah! Jangan pikirkan suamimu tukang selingkuh. Saudara kembar kamu juga gila. Makan dulu dan tunjukkan kamu itu wanita kuat dan aku akan hibur kamu hingga lupa,"ujar Rendra."Baiklah! Kamu makan dan habiskan kalau tidak habis kamu tidak boleh bertemu denganku lagi. Aku mau kamu bisa menggantikan suamiku dan bisa ada saat aku butuh kamu. Apa benar kamu mencintai aku Rendra?""Aku cinta kamu Kakak Ipar.""Tolong untuk saat ini aku butuh kamu di dekatku. Rendra kenapa Brian tidak bisa mencintai aku seperti kamu?""Dia itu pria seperti Papaku yang suka bermain wanita dan punya banya wanita. Kamu cantik dan kamu pintat Kakak Ipar, jangan pikirkan Kak Brian lagi."Rendra jatuh cinta pada padangan pertama saat di diskoktik pada Laura. Dia tidak sangka akan mencintau Laura yang dia itu kakak ipanya. Laura memang cantik dan Rendra selalu berkata manis agar Laura tetap dekat dengannya. Malam itu Laura di temani Rendra adik suaminya."Aku bosan di rumah dan kamu membawa mobilkan? Aku mau menghirup udara malam ini.""Aku membawa mobil. Ayo jalan-jalan minum juga boleh dan kamu tidak boleh stress memikirkan suami gilamu itu.""Baiklah! Ajak aku minum saja ke diskotik yang pertama kali kita bertemu.""Ayo kita berangkat! Aku akan menemani kamu Kakak Ipar dan aku akan menghibur kamu."Rendra dan Laura pergi ke diskotik tempat mereka pertama kali bertemu. Mereka minum wine dan sebelum Laura mabuk, dia mendapat foto yang di kirim ke ponselnya dari Lussy. Betapa terkejutnya Laura melihat foto telanjang suaminya dan kakak kembarnya di ponselnya itu.Laura hancur lagi dan dia sedih lagi. Lussy dengan terang-terangan mengirim foto perselingkuhan mereka di atas ranjang dan saling berpelukan tanpa sehelai benangpun."Kak Lussy, apa mau kamu? Belum cukupkah aku menjadi pengganti kamu? Dulu kamu kabur dari rumah. Apa kita ini saudara, foto ini semakin memperjelas hubungan kalian." Laura menangis air matanya jatuh menganak sungai akibat foto kiriman dari Lussy."Laura, suami kamu keterlaluan. Jika kakakku selingkuh dengan kakak kembar kamu. Kenapa kamu tidak selingkuh juga. Balas dendam saja dan aku bantu kamu karena aku benci dengan Kak Brian.""Rendra, jadilah kekasihku. Tolong aku! Hibur aku! Buatlah aku melupakan perselingkuhan kakak kamu dan kakakku." Laura memeluk Rendra.Laura marah saat itu juga dia membanting ponselnya di hadapan Rendra."Buat aku mabuk malam ini. Buat aku jadi milik kamu. Aku mau melupakan suamiku." Laura memeluk Rendra lagi."Baiklah! Wine ini habiskan dan kita akan bermalam disini. Aku akan hiburmu malam ini juga. Hiburan yang mesra dan tidak akan bisa suami kamu berikan padamu." "Aku sedih! Aku mencintainya mulai dari kecil. Suamiku dan Lussy memang pernah pacaran dan akan menikah tapi Lussy yang meninggalkannya di hari pernikahan waktu dulu. Aku hanya wanita pengganti kembaranku dan dia tidak pernah mencintaiku mulai dari kecil sampai sekarang.""Jangan menangis." Rendra mengusap air mata Laura dan mencium pipinya."Aku cinta dia tapi dia brengsek. Kurang ajar kamu Brian dan Lussy sialan." Laura mengumpat suami dan kembarannya dan dia langsung menenguk suruh wine di botol yang telah di sajikan di atas meja."Laura, kalau kamu tidam kuat minum. Jangan minum dan berhentilah minum!"Laura mulai mabuk."Rendra kamu mecintai aku, b
Saat itu Rendra dan Laura terjadi kecelakaan mobil. Rendra membelokkan setirnya ke arah samping dan menabrak pembatas jalan. Kecelakaaan ini terjadi karena ada mobil yang melintas di depannya dan Rendra tidak fokus karena menerima panggilan telpon dari Papanya."Rendra, kamu bagunlah! Apa kamu baik-baik saja." Rendra kepalanya berdarah dan Laura juga tapi Rendra pingsan, Laura tidak pingsan tapi dia ketakutan.Semua orang yang melihat kecelakaaam itu langsung menolong Rendra, Laura dan orang yang mobilnya mereka akan tabrak. Laura pingsan saat dilarikan ke rumah sakit. Lalu, orang yang mobilnya akan menabrak mobil Rendra dia menabrak pohon yang arahnya berlawan dengan pembatas jalan yang Rendra tabrak.Kejadian ini begitu cepat dan Rendra juga Laura sudah di antarkan warga dan beberpa orang yang ada di tempat kejadian kecelakaan itu terjadi. Rendra dan Laura selamat tetapi masih belum sadarkan diri. "Anak saya bagaimana, Donter?" Papa Rendra dikabari rumah sakit kalau putra kesayangan
"Jawab saja, Suamiku. Kamu pilih aku atau Laura?""Laura, kamu itu hanya istri pengganti." Lussy marah."Diam kam, Lussy! Laura, beri aku waktu 3 bulan aku akan buat Lussy keluar dari rumah kita. Dengan syarat kamu harus hamil.""Kamu begitu tega, Suamiku." Laura menangis.Saat itu juga Rendra bangun dari tidurnya, dia menuju Kak Brian dan Kakak Iparnya yang sedang berdebat."Kak, aku mendengar semuanya. Kakak kalau kamu tidak cinta Kakak Ipar maka ceraikan saja dia.""Diamlah! Kamu saat ini anak kesayangan Papa. Jangan ikut campur urusan rumah tanggaku.""Brian dan kamu Kak Lussy cepatlah pergi dari sini. Aku sudah lelah dengan kalian.""Laura, kamh kerterluan berani mengusirku." Brian marah mencengkram leher Laura."Hentikan! Kakak Ipar itu sakit. Dasar suami tidak tahu diri. Aku akan laporkan rumah sakit ini, jika Kakak berani menganiaya Kak Laura." Rendra membela Laura."Bedebah! Laura, kenapa bisa kamu mendapat dukungan dari adikku ini."Lussy dan Brian pergi dari rumah sakit. La
"Brengsek! Kak Brian, kamu memiliki istri cantik tapi kamu sia-siakan. Aku akan rebut Kakak Ipar dari kamu. Tunggulah! Dia istri yang setia karena kamu dia terlibat cinta denganku yang Adik Iparnha sendiri." Rendra marah dan dia mengendong Laura langsung membawanya ke rumah sakit. Rendra membawa Laura dan dia megendongnya ke dalam mobil. Dia sangat khawatir karena seminggu lalu dia baru ke luar dari rumah sakit akibat di rawat inap. Rendra membawa ke rumab sakit milik kenalannya dan saat tiba di rumah sakit dokter labgsung menagani Laura."Ya Tuhan, selamat Kakak Iparku. Dia kasihan selama ini dia di selingkuhi oleh Kakakku yang kurang ajar itu. Aku akan menelpon Kak Brian dulu." Rendra langsung mencari nomor ponsel Brian di ponselnya dan melakulan panggilan saat itu juga..Suara ponsel Brian bergetar dan dia terkejut kalau Rendra menelponnya saat malam hari. Sudah jam 10 malam Rendra menelpon Brian. Brian langsung menerima panggilan di ponselnya."Hallo! Ada apa? Apa Papa mau memarah
"Papa! Mama! Aku sedang mengantarkan Kakak Ipar ke toko baju.""Papa dan Mama, maaf aku meminya Rendra mengantarkan karena Rendra di suruh menginal di rumah kita. Suamiku satu bulan ke kota Bandung menangami proyek kerja perusahaan." Laura mencoba menjelaskan."Dasar kamu menantu tidam tahu diri. Jangan kamu dekat dan menggoda Rendra. Kamu jangan menggoda adik ipat kamu minta di antatkan ke toko celana dalam juga."Plak...Tamparan dari Mama Brian mendarat di pipi Laura."Auhghh.. sakit Mama, aku tidak menggoda Rendra. Dia menunggu di luar dan aku memiloh pakaian dalamku sendiri.""Mama, hentikan dia! Semenjak Mama Rendtra meninggal kenapa kamu selalu membenci dan berburuk sangka pada apa yang dia lakukan?""Mama, aku tidak mendekati Kak Laura. Ini aku di suruh sama Kak Brian menjaga Kaka Iparnya.""Sudalah! Kalian pintar sekali bersandiwara. Awas saja kalau kamu ketahuan merebut istri kakak kamu, aku akan buat kamu menyesal."'Kurang ajar! Aku akan buat kamu dan anakmu membayar kemat
Brian mencengkram dagu Laura."Sakit, lepaskan aku! Kenapa kamu setiap hari semakin kasar, Brian." Laura menangis."Kak Brian, jangan kasar pada Kak Laura. Kakak tidak takut Papa akan mencabut hak warismu, jika kamu kasar pada istrimu.""Aishh... Laura sekarang ada yang membela kamu. Sudahlah! Aku mau tidur, hei kamu keluar dari kamar istriku. Kamu pulang saja jangan ada di rumah ini.""Papa menyuruhku mengawasi Kakak, dia takut Kakak selingkuh dengan kembaran Kak Laura. Cinta pertama kamu yang kabur di hari pernikahan kamu dan membuat seluruh keluarga Subagiyo marah.""Papa, segitunya dia ingin aku dengan Laura. Laura, kamu ke kamarku sekarang. Kita harus tinggal bersama.""Baiklah! Aku akan pergi ke kamar kamu. Jangan paksa aku melayani kamu.""Terserah kamu! Si Adik kesayangan Papa ini sedang mengawasi kita."Saat itu Laura mengikuti kemauna Brian untuk satu kamar dengannya. Rendra mengepalkan kedua tangannya menahan emosinya. Dia tidak ingin Kakak Iparnya di jamah oleh Kakaknya.'K
"Aku bukan pelakor, Laura. Aku ini adalah mantan tunangan suami kamu.""Lussy, kamu sudah sadar! Jangan berbuat ulah. Saat ini aku di awasi Rendra dan kamu ingat jika aku di cabut dari ahli waris subagiyo apakah kamu mau bersamaku?""Arghh.... Papa kamu kurang ajar sekali! Baiklah! Terserah kamu dan besok setelah kamu pulang kerja jemputlah aku.""Besok aku akan menjemput kamu bersama, Laura.""Kak Lussy, segiyunya kamu memilih pria ini daripada aku. Baiklah! Kamu memanga tega padaku. Aku anggap kamu Kakak terbaik malah kamu merayu suamiku.""Kamu itu hanya pengantin penggantiku, Nayla. Sadarlah! Kamu harus tahu diri."Saat itu Rendra masuk ke rungan Lussy dan menampar Lussy. Dia tidak terimah Kakak Iparnua dibilang hanya pengantin pengganti."Dasar wanita harimau, tidak ada ahlak. Kak Brian cinta pertamu kamu ini sudah gila. Ayo kita pergi dari rumah sakit ini. Kalau kamu mau tetap disini amu juga akan menelpon Papa.""Kurang ajar! Kamu adik Brian berani sekali menamparku.""Aku bisa
"Kakak Ipar, aku sengaja membuat Kak Brian tidur di samping kamu."Plak..Satu tamparan mendarat di pipi Rendra."Maksud kamu apa? Aku tidak mau di sentuh suamiku setelah dia bermain gila dengan Kakak kembarku.""Kakak Ipar, ikuti rencanaku. Aku akan bantu kamu balas dendam.""Kamu jangan macam-macam, aku akan balas dendam sendiri.""Aku akan rebut semuanya dari Kak Brian termasuk kamu Kakak Ipar. Aku akan membuat kamu menjadi milikku sepenuhnya.""Diam kamu! Jangan bicata keras-keras. Brian masih ada di rumah.""Kakak Ipar, apakah kamu yakin tidak butuh bantuanku?""Rencana kamu apa?""Jangan bicarakan di rumah ini karena dindingpun bisa bicara. Setelah Kak Brian berangkat kerja akan aku ajak ke apartemen probadiku.""Awas saja! Kamu macam-macam. Jangam pernah memaksaku bercinta denganmu.""Kakak Ipar, aku akan bantu kamu terus."Laura seperti biasanya dia menyiapkan sarapan pagi hari itu tapi Brian sudah sibuk dengan ponselnnya."Hallo! Ada apa?""Nona Lussy, bangun dan dia ingin bi