Share

Bab 3

last update Last Updated: 2025-07-22 18:10:31

Helena terbangun dengan rasa nyeri di kepala. “Di mana aku?”

Ia terpaku, ketika mendengar suara napas seseorang masuk ke dalam telinganya. Helena menoleh pelan dan menemukan seorang pria tanpa baju tertidur di sebelahnya.

“Ya ampun, apa yang terjadi?” Helena membeku, ia menatap dirinya ragu dan yang ditakutkan terjadi.

“Ba-bagaimana ini terjadi? Aku ti-tidur dengan pria lain?” Helena tergagap, setelah dua tahun menikah, ia melepas diri untuk pria asing.

Perlahan, ia menurunkan kaki dan memungut pakaiannya yang entah bagaimana bisa tercecer di atas lantai. “Bagaimana mungkin minum dua gelas bisa lupa diri.”

Helena mengenakan pakaiannya dengan cepat, setelah itu keluar terburu menahan sakit yang didera.

Saat itulah, Reygan membuka mata dan melihat ke arah tempat tidur Helena yang meninggalkan jejak merah.

“Dia benar-benar pemula yang manis.” Reygan meraih ponselnya dan menelepon seseorang untuk mengantar pakaian untuknya.

__________

Sampai di rumah, Helena masuk dengan cara mengendap. Ia begitu gugup karena kejadian yang baru saja terjadi.

“Dari mana saja kau?” tanya Topan dengan kedua tangan terlipat di dada.

Helena sesaat mematung, kemudian, ia menatap Topan dengan berani, “Seharusnya tidak perlu bertanya, bukankah selama ini kau tidak pernah peduli padaku?”

Topan mendekat, ia ingin menarik tangan Helena, tetapi panggilan Hani menghentikannya.

“Aku ingatkan padamu, ya. Jangan sekali pun melakukan kesalahan di luar. Aku tidak akan memaafkanmu jika itu terjadi.”

Helena mematung, ia mengingat malam panas bersama pria asing yang menyelamatkannya semalam. Namun, dengan sekuat hati, ia tetap bersikap tenang agar Topan tidak mencarinya.

“Bukankah kau juga melakukannya? Kenapa aku tidak boleh?” tanya Helena murka.

“Helena, jaga bicaramu!” bentak Topan, “aku bebas melakukan apa pun karena tidak pernah mencintaimu, tapi kau—”

Helena tertawa rendah, “Kau pikir aku tidak bisa, karena mencintaimu?” tersenyum kecil Helena melanjutkan, “sekarang aku menyesal karena telah mencintai pria sepertimu.”

Berdecak dengan tatapan sinis, “Jangan pura-pura, Helena, kau itu mencintaiku. Sikapmu yang seperti ini hanya membuatku gelisah, kan? Kau salah besar.”

“Kalau itu aku juga mengatakan jika kau salah. Aku sudah tidak peduli denganmu lagi.” Setelah mengatakan itu, Helana masuk ke dalam kamar, mengabaikan Topan yang mulai terbakar emosi dengan perkataannya.

“Dia berani main-main denganku.”

Helena masuk ke dalam kamar dan mengunci pintu kamarnya, ia segera masuk kamar mandi dan membersihkan diri. Ingatan bagaimana dia dan pria asing semalam kembali terngiang.

“Bodoh sekali, bagaimana bisa aku–”

Helena mengusap wajahnya kasar. “Helena, lupakan. Lupakan semuanya.”

Sementara itu, di kantor MH, Topan memijat pangkal hidung kuat. Perubahan Helena begitu terlihat dan mengusik hidupnya.

“Ada apa Pak?” Hani mengusap lengan Topan lembut.

“Helena,” ujarnya pelan, “aku merasa dia semakin berani padaku.”

Hani tersenyum kecil seraya meraba dada Topan lembut. “Kenapa tidak menceraikannya saja. Setelah itu kita—”

Topan menyentak tangan Hani kuat. Pria itu, kemudian menatap kekasihnya tajam. “Tidak bisakah kau bersabar? Jika aku bercerai dengannya, maka perusahaan MH ini tidak bisa kumiliki.”

“Tapi, Sayang, bukankah ayahnya sudah menyerahkan tanggung jawab padamu?”

Menggeleng lemah, tatapan Topan tertuju pada dinding kaca ruangannya. “Bukan seperti itu. Ayah mertuaku memang menyerahkan surat wasiat dengan syarat kami memiliki anak.”

Hani menoleh cepat, ia mengepalkan tangan kuat sambil mengutuk keluarga Helena di dalam hati.

“Sayang, kau ingin memberikan anak–”

Topan tertawa rendah, pria itu menatap Hani serius, “Anak? Jangan bicara omong kosong, Hani. Aku memang menginginkan jabatan itu, tetapi memberikan anak untuk Helena itu mustahil.”

Namun, berbeda dengan Topan, Hani justru sedang memikirkan cara lain untuk membuat Helena hamil. Setelah itu, maka semua kekayaan yang Topan dapatkan akan menjadi miliknya.

“Bagaimana kalau kita pikirkan cara lain. Selain memberikan anak, apa yang bisa membuat harta itu menjadi milikmu?”

Topan memicingkan mata, ia melihat banyak sekali ambisi dalam tatapan kekasihnya. Hani adalah wanita yang dicintai, tetapi karena perjodohan mereka terpisah.

“Sayang, tatapan matamu tidak bisa berbohong, aku melihat bahwa kau sangat berambisi mendapatkan kekayaan Helena,” ujar Topan penuh keyakinan.

“Aku … ah, kau salah paham. Aku hanya ingin kau tidak rugi telah bekerja dengan mereka. Setidaknya, ada hasil untukmu, kan?” ujar Hani dengan senyum yang mengandung rayuan.

Menghela napas pelan, Topan mengangguk. “Jangan pikirkan apa pun. Kekayaanku tidak akan membuatmu miskin. Sekarang kembali ke ruangan itu, aku ada pekerjaan.”

“Tapi Sayang–”

“Hani, jika ada yang mendengar kau memanggilku dengan sebutan itu. Kita berdua bisa dapat masalah. Pergilah!”

Mau tidak mau, Hani keluar dari ruangan Topan dengan menghentak kesal. “Ini semua karena Helena.”

_______________________________

“Kau sudah dapatkan informasi tentangnya?” ReYgan menoleh sedikit ke arah pria yang baru masuk.

Pria itu menyerahkan dokumen berwarna biru tua seraya mengangguk. “Lebih baik lupakan saja dan terima permintaan nenek Anda, Pak.”

Tidak memedulikan itu, Reygan hanya mendengus kecil, membaca dengan seksama laporan yang asistennya berikan.

“Helena Kinara, putri satu-satunya tuan Vincent,” ucapnya dengan bibir tersenyum, tetapi setelah ia membaca keseluruhan senyumnya memudar.

“Sudah menikah?”

Fandy—asisten Reygan mengangguk. “Seperti yang Anda baca, Pak. Nona Helena sudah menikah dua tahun lalu, tetapi—”

“Tetapi apa?” Reygan tidak mengerti, jika Helena sudah menikah selama itu, lalu bagaimana bisa tidak bisa berciuman apalagi bercak itu, Reygan melihat ke arah Fandy kembali, “tapi apa?”

“Hubungan mereka tidak baik. Informasi yang saya dapatkan, suami nona Helena–tuan Topan memiliki kekasih bernama Hani, mereka saling mencinta, tetapi karena dijodohkan dengan nona Helena, akhirnya mereka melanjutkan asmara di belakang keluarga.”

Reygan melempar dokumen tadi dengan keras ke atas meja. “Laki-laki tidak berguna.”

Fandy tersentak, ia melirik elan ke arah bosnya dan berkata, “Pak, itu urusan rumah tangga orang lain. Kita sebaiknya—”

Fandy mengatupkan bibir, ia tahu jika suasana hati Reygan tengah buruk setelah malam tadi.

“Katakan ada laporan apa lagi?”

Fandy menyerahkan undangan berwarna merah terang. “Anda memiliki undangan malam nanti, Pak.”

“Batalkan!” tolak Reygan langsung.

“Tapi, dalam acara itu semua pebisnis dan investor hadir,” papar Fandy menyayangkan keputusan bosnya.”

“Kau saja yang wakilkan,” tolak Reygan sekali lagi.

Melihat keras kepala bosnya, Fandy berbisik, “Tapi, nona Helena dan suaminya juga datang dalam acara itu,” kata Fandy yang berhasil membuat Reygan melihat ke arahnya.

“Kau yakin mereka akan datang?”

Fandy mengangguk jelas. “Saya tidak mungkin memberikan informasi yang salah pada Anda.”

Tersenyum cerah, Reygan segera berdiri dan mengeluarkan kartu untuk fandy. “Kau cari pakaian yang pantas untuk kita berdua. Aku ingin tampil menarik malam ini.”

‘Ada apa dengan Pak Reygan, Apakah dia–”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin    Bab 5

    “Jangan berani menyentuhku!" Helena mendorong keras tubuh Topan menjauh darinya, ia segera meraih pakaiannya yang sempat ditarik dan menghindar, tetapi sebelum dia berhasil mendekati pintu, Topan kembali menangkapnya. “Mau kemana, hah!’ Topan menarik tubuh itu dan kembali melemparnya ke atas ranjang, ia melangkah seperti, apalagi ketika sebagian tubuh istrinya terlihat. “Jangan berani mendekat Topan, atau aku berteriak!” “Hahaha,” tawanya, ia menarik tangan Helena dan mencengkramnya kuat. “Bukankah ini yang kau inginkan? Kita memiliki anak dan–” “Jangan bermimpi.” Helena melepas tangannya paksa dan berdiri kembali. Ia menatap Topan dengan tajam. “Jangan bermuka dua, Helena. Aku tahu, kau sangat ingin bersamaku, dua tahun tak disentuh seharusnya kau senang?” Topan meraih tangan Helena lagi dan mencoba menciumnya, tetapi lagi-lagi wanita itu menjauh darinya. “Simpan semua khayalanmu, Topan. Benar jika aku pernah mencintaimu selama bertahun, tapi itu dulu,’ kata Helena, ‘sekarang,

  • Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin    Bab 4

    Helena duduk seorang diri, menyaksikan para tamu undangan yang terlihat mencari muka satu sama lain. “Ch, aku tahu, mereka semua hanya berdusta,” gumamnya menatap malas lada semuanya. Tatapannya tertuju ke arah Topan—suaminya yang tampan dan berkarisma. Pria itu, adalah cinta pertamanya, tetapi dia bukan cinta pertama bagi Topan. “Sangat miris sekali,” desahnya memikirkan nasibnya yang malang. Helena menyesap pelan minuman di tangannya ketika Hani datang mendekatinya dengan wajah palsu. “Selamat malam, Nyonya,” sapanya, “jika tidak keberatan, aku bisa menemanimu di sini.” “Jangan pura-pura baik padaku, Hani. Pergilah, wangi parfummu membuatku mual.” “Kau!” Hani memejamkan mata, ia mendekat ke arah Helena dan duduk di sebelahnya. “Dengar, ya. Topan itu tidak mencintaimu, jadi tolong sadar diri dan bercerai saja darinya,” bisik Hani mencoba terlihat tenang di antara banyak tamu. Ia menatap Helena lagi, tatapan wanita itu tetap sama—datar dan tidak berperasaan padanya, “Jangan ki

  • Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin    Bab 3

    Helena terbangun dengan rasa nyeri di kepala. “Di mana aku?” Ia terpaku, ketika mendengar suara napas seseorang masuk ke dalam telinganya. Helena menoleh pelan dan menemukan seorang pria tanpa baju tertidur di sebelahnya. “Ya ampun, apa yang terjadi?” Helena membeku, ia menatap dirinya ragu dan yang ditakutkan terjadi. “Ba-bagaimana ini terjadi? Aku ti-tidur dengan pria lain?” Helena tergagap, setelah dua tahun menikah, ia melepas diri untuk pria asing. Perlahan, ia menurunkan kaki dan memungut pakaiannya yang entah bagaimana bisa tercecer di atas lantai. “Bagaimana mungkin minum dua gelas bisa lupa diri.” Helena mengenakan pakaiannya dengan cepat, setelah itu keluar terburu menahan sakit yang didera. Saat itulah, Reygan membuka mata dan melihat ke arah tempat tidur Helena yang meninggalkan jejak merah. “Dia benar-benar pemula yang manis.” Reygan meraih ponselnya dan menelepon seseorang untuk mengantar pakaian untuknya. __________ Sampai di rumah, Helena masuk dengan cara meng

  • Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin    Bab 2

    Helena tersenyum kecut ketika menyaksikan Topan dan Hani berdansa bersama sambil berpelukan. Tidak lupa dengan sorak para tamu yang mendukung hubungan keduanya. Helena kembali tersadar, jika pesta mewah dengan biaya besar ini bukan untuknya, tetapi untuk Hani. Yang lebih menyakitkan, pakaian mereka bahkan terlihat mirip dari segi model. Seorang wanita lain mendekati Helena dengan minuman di tangan kanannya. Ia seperti mengejek nasib buruk Helena yang tidak bisa mendapatkan Topan meski dengan pernikahan. “Kalau aku jadi kamu, lebih baik tinggal di rumah dan menghabiskan waktu dengan kekayaan,” ejeknya, “ternyata meski kau orang kaya, mendapatkan hati Topan tidak bisa,” sambungnya sambil tertawa mengejek. “Lebih baik pikirkan saja nasibmu, aku tahu selama ini kau berdiri di depan toko untuk menghitung seberapa banyak uang untuk sepotong gaun,” sindir Helena kemudian. Wanita tadi mengepalkan tangan, ia segera pergi sebelum terjadi kekacauan akibat ulah Helena yang terlalu sombong.

  • Terperangkap Cinta Tuan Muda Dingin    Bab 1

    “Itu pakaianmu!” Topan melempar kotak berwarna merah dengan merek ternama ke atas ranjang. Wanita dengan piyama berbahan sutra itu menoleh ke samping dan mengangguk pelan. “Untuk apa?” Tidak terima dengan pertanyaan Helena yang terkesan tidak menghargainya, Topan mendekat dan mencengkram dagu istrinya kuat. “Jangan banyak tanya. Nanti malam, supir akan menjemputmu. Ingat jangan ada alasan untuk tidak menghadirinya.” “Lepaskan!” Helena menyingkirkan tangan Topan dan berdiri, ia mendengus dan mengusap dagunya yang terasa panas. Dengan tangan berada di kantong, Topan menatap malas pada wanita di hadapannya, “Andai saja buka ibu yang memaksa untuk mempertahankan pernikahan ini, aku tidak tersiksa melihatmu berkeliaran di rumahku,” makinya sinis. “Topan, aku ini istrimu tidak bisakah kau bersikap sedikit lembut padaku?” kesal Helena selalu saja dianggap tidak penting. Mereka telah menikah selama dua tahun, tetapi Topan tidak sekalipun menjadikannya istrinya, bahkan di malam pert

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status