Share

BAB 13

Author: Atdriani12
last update Last Updated: 2025-07-21 19:03:49

Callista mengenakan ulang blusnya perlahan, sambil duduk membelakangi Adrian. Kulitnya masih hangat, tapi detaknya mulai tenang. Ia membenarkan kerahnya, lalu menyisir rambutnya dengan jari.

“Kayaknya… aku harus balik ke kelas,” gumamnya.

Adrian tidak menjawab langsung. Ia masih berdiri dekat jendela, tubuh hanya diterangi cahaya tipis dari sela tirai. Pandangannya tertuju pada luar—tapi jelas bukan ke arah apa pun. Lebih seperti ke dalam dirinya sendiri.

“Kamu yakin bisa jalan ke luar sendirian?” tanyanya.

Callista tersenyum tipis, berdiri, lalu menghampirinya. “Kenapa? Takut aku diganggu?”

“Takut kamu digosipin.” Tatapan Adrian bergeser ke matanya. “Kampus ini… gak sebersih kelihatannya.”

Callista menggenggam tangan pria itu. “Gosip tetap gosip, selama kita gak kasih mereka alasan buat buktiin.”

Adrian memandangnya beberapa detik, lalu mengangguk pelan. “Tapi mulai besok, jangan sering ke ruangan ini kalau gak penting. Aku akan cari cara lain ketemu kamu.”

Callista memiringkan kepal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terperangkap Dalam Gairah Dosen Muda   BAB 188

    Pulang dari rumah sakit, rumah kecil mereka terasa lebih hangat dari sebelumnya. Elara tertidur pulas di gendongan Callista, napasnya halus dan lembut, seolah dunia berhenti sejenak untuk menyambutnya. Adrian berjalan di samping mereka, menatap bayi mereka dengan mata berbinar, hati dipenuhi rasa kagum dan cinta yang tak terhingga. “Kau tahu… aku tidak pernah membayangkan hidupku akan begini,” ucap Adrian pelan, suaranya hampir berbisik. “Kita memiliki Elara… keluarga kecil kita sudah lengkap.” Callista menatapnya, senyum lembut menghiasi bibirnya. “Aku tahu… dan aku merasa aman karena kau selalu di sini. Setiap detik, kau membuatku merasa dicintai dan terlindungi.” Adrian mencondongkan tubuh, mengecup keningnya lembut. “Aku berjanji… aku akan selalu ada untuk kalian berdua. Tidak ada yang bisa memisahkan kita.” ** Elara menggerakkan tangan mungilnya, membuka mata sedikit dan menatap Adrian. Matanya yang gela

  • Terperangkap Dalam Gairah Dosen Muda   BAB 187

    Ruang persalinan dipenuhi suara alat medis dan napas Callista yang berat, namun ada kehangatan yang tak tergantikan di sana. Adrian tetap di sisinya, tangan mereka saling menggenggam erat, matanya tak pernah lepas dari wajah Callista.“Kau luar biasa, Callista… lihat betapa kuatnya kau,” ucap Adrian lembut, suaranya bergema penuh ketenangan. “Setiap tarikan napasmu mendekatkan kita ke momen yang paling kita tunggu.”Callista mengerutkan alis, menahan rasa sakit kontraksi yang semakin intens. “Aku… aku tidak tahu apakah aku bisa…”Adrian segera menahan tangannya, menatap matanya dalam. “Kau bisa. Aku di sini. Setiap detik, setiap napas… aku memegang tanganmu, dan kita akan melewati ini bersama. Bayi kita akan segera hadir, dan kita akan menjadi keluarga lengkap.”Callista mengangguk meski napasnya tersengal. Ada campuran rasa takut, sakit, dan bahagia yang menyelimuti hatinya. Adrian terus membisikkan kata-kata lembut, sesekali mencium keningnya, m

  • Terperangkap Dalam Gairah Dosen Muda   BAB 186

    Callista merasakan sebuah getaran lembut di perutnya. Awalnya ia mengira itu hanya tendangan biasa dari Elara, tapi rasa itu perlahan berubah menjadi tarikan halus yang membuatnya mengerutkan alis.“Adrian… rasanya aneh,” ucapnya pelan, suara sedikit tegang.Adrian segera menoleh, sorot matanya langsung waspada. “Aneh bagaimana? Apa kau baik-baik saja?”Callista menggenggam tangannya, napasnya sedikit terengah. “Aku… sepertinya… kontraksi, Adrian. Aku rasa ini… dia hampir siap.”Mata Adrian langsung melebar, tapi ada campuran panik dan antusiasme yang sulit disembunyikan. Ia menepuk bahu Callista lembut. “Tenang… kita bisa lakukan ini. Aku akan ada di sisimu setiap detik. Jangan khawatir, aku yang akan urus semuanya.”Callista menahan senyum di tengah rasa cemasnya. “Aku tahu… tapi aku sedikit takut, Adrian.”Adrian mencondongkan tubuh, menatap matanya dalam. “Tak perlu takut. Aku akan memegang tanganmu, membimbingmu, dan menjaga

  • Terperangkap Dalam Gairah Dosen Muda   BAB 185

    Callista duduk di kursi goyang di kamar bayi, tangannya menempel di perut yang semakin membesar. Setiap gerakan kecil Elara membuat senyum merekah di wajahnya, dan Adrian duduk di sampingnya, memegang tangannya erat, matanya berbinar hangat.“Kau tahu, Adrian… bayi ini membuatku merasa hidup lebih lengkap,” ucap Callista pelan. “Aku merasa… setiap detik bersamamu dan dia begitu berarti.”Adrian mencondongkan tubuh, mengecup keningnya, sorot matanya lembut tapi protektif. “Itu karena kau luar biasa, Callista. Dan karena aku mencintaimu… aku akan selalu ada untuk kalian berdua.”Callista menutup mata, tersenyum lembut. “Aku tahu… dan aku merasa aman saat kau di sini. Selalu.”**Mereka mulai menata kembali perlengkapan persalinan: tas rumah sakit, pakaian bayi, selimut, dan beberapa mainan lucu. Adrian sedikit cemburu saat melihat Callista tersenyum menatap baju mini yang menggemaskan.“Kau tersenyum terlalu lebar melihat itu,” uca

  • Terperangkap Dalam Gairah Dosen Muda   BAB 184

    Callista duduk di kursi goyang di kamar bayi, tangan menempel di perutnya. Setiap gerakan Elara membuat senyum merekah di wajahnya, dan Adrian duduk di sampingnya, memegang tangannya erat, sorot matanya lembut tapi penuh proteksi.“Kau tahu… bayi ini membuatku merasa hidup lebih lengkap,” ucap Callista pelan. “Aku merasa… setiap detik bersamamu dan dia begitu berarti.”Adrian mencondongkan tubuh, mengecup keningnya, matanya berbinar hangat. “Itu karena kau luar biasa, Callista. Dan karena aku mencintaimu… aku akan selalu ada untuk kalian berdua.”Callista menutup mata, tersenyum hangat. “Aku tahu… dan aku merasa aman saat kau di sini. Selalu.”**Mereka mulai memeriksa kembali perlengkapan persalinan yang sudah dipersiapkan: tas rumah sakit, pakaian bayi, selimut, dan beberapa mainan lucu. Adrian sedikit cemburu ketika melihat Callista tersenyum menatap baju mini yang menggemaskan.“Kau tersenyum terlalu lebar melihat itu,” ucap

  • Terperangkap Dalam Gairah Dosen Muda   BAB 183

    Callista sedang menata rak buku di ruang tamu, memastikan semua buku bayi tertata rapi dan mudah dijangkau. Adrian berdiri di dekatnya, tangan menempel di perutnya, sesekali menatap bayi dalam perut dengan sorot mata lembut namun protektif.“Kau tahu, Adrian… rumah ini akan terasa berbeda begitu Elara lahir,” ucap Callista sambil menata mainan kecil di rak.Adrian mengerutkan alis, lalu tersenyum tipis. “Berbeda? Maksudmu… aku harus siap menghadapi bayi yang akan mengubah hidup kita?”Callista tertawa lembut. “Ya… tapi itu perubahan yang indah. Aku ingin kita menikmatinya bersama.”Adrian mencondongkan tubuh, menepuk pundaknya lembut. “Aku ingin menikmati semuanya… tapi kau tahu aku protektif. Aku ingin semuanya aman, sempurna, dan nyaman untuk kalian berdua.”Callista menempelkan kepala di bahunya, tersenyum hangat. “Aku tahu… dan aku mencintaimu, Adrian. Selalu.”**Mereka melanjutkan menata ruang tamu dan kamar tidur

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status