Share

Bukan Laki-Laki Baik

"Orang dalam pencarian," jawab Arumi sembari mempercepat langkahnya ke arah Satria.

Ia pun segera duduk di tempat duduk yang ada di dekat ranjang sambil terus menatap perban di lengan Satria.

"Apa itu tertembak?"

"Menurut kamu?" Satria balas bertanya.

"Menurutku …," gumam Arumi sembari memikirkan hal itu.

"Eh, kalau itu tertembak, pasti sekarang kamu di rumah sakit 'kan?"

"Ternyata otak kamu masih berfungsi," seloroh Satria.

Tetapi tiba-tiba saja Arumi bangun dari kursinya. "Jadi kamu benar-benar kabur dari kejaran polisi? Terus, polisinya ke sini atau nggak?" Ia bergegas pergi ke jendela besar yang berada di sisi lain kamar itu.

"Tumpul!" celetuk Satria.

"Tumpul, apanya yang tumpul?" tanya Arumi yang saat ini mengintip luar rumah itu dari jendela besar yang ada di sana.

"Otak kamu," jawab Satria sembari memijat keningnya.

"Haiss, lidah apa clurit," komentar Arumi sembari berbalik menatap Satria.

"Katakan saja yang jelas, jangan main tebak-tebakan, otakku nggak sampai," tandasnya s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status