Share

230. Tidak Lupa, Tapi...

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2024-05-24 20:40:07

Luana hampir saja merasakan sedikit lonjakan di hatinya, merasa bahwa sang bos sangat perhatian.

Namun, jawaban Kyle seketika memadamkan api yang hampir menyala di hatinya.

"Itu tidak penting."

Dengan lesu, Luana akhirnya memasukkan makanan pilihan Kyle tersebut ke dalam mulutnya.

Sepertinya, mustahil Kyle masih mengingat dirinya, bukankah ini sudah bertahun-tahun mereka berpisah sejak SMA?

"Apakah acaranya masih lama, Bos?" bisik Luana pada Kyle yang masih tampak segar bugar sedangkan gadis tersebut sudah seperti bunga layu.

Ini sudah lewat tengah malam, jam tidurnya sudah terlewat dari tadi!

"Kamu lelah?"

Kyle balas bertanya.

Anggukan pelan di kepala Luana membuat bos-nya tersebut menarik napas panjang.

"Biasanya ini sampai dini hari," jawab Kyle dengan tenang.

"APA?"

Luana sangat terkejut saat mendengar itu.

Seketika badan Luana rasanya lemas. Dini hari? Bisa-bisa kepalanya pening kalau tidak tidur sampai jam segitu.

Gila. Benar-benar gila, dia selalu lihat di jadwal bos-nya, a
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   611. Kegelisahan Lyodra

    Begitu sampai kota, Jamie segera mengajak Lyodra untuk memilih cincin pasangan yang akan mereka gunakan di pertemuan nanti malam antara Lyodra dan ibu Jamie. Lyodra sangat senang dan tak sabar menunggu Jamie menyelesaikan meeting paginya dan pergi bersama ke toko perhiasan untuk memilih cincin yang cocok untuk mereka. Lyodra sangat senang dengan perkembangan hubungannya bersama Jamie. Meskipun Luke terus bermuka masam saat mengetahui bahwa Jamie memilih Lyodra sebagai pasangan yang akan dia bawa menemui ibunya, Lyodra tak peduli. Sebelum pergi keluar bersama Jamie untuk memilih cincin, Luke menahan Lyodra dan menginterogasi gadis itu tentang rencana pernikahannya dengan Jamie yang menurut Luke adalah keputusan yang cukup gegabah. Saat itu Lyodra langsung menjawab tegas dengan berkata. "Aku harap kamu juga bahagia dengan pilihanku ini, Kak. Udah lama aku mencintai tuan Jamie, jadi saat hubungan kami berkembang dengan baik seperti ini, aku harap kamu menerimanya," ucap Lyo

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   610. Tidak Direstui

    Jamie memandang pria marah di depannya dan mencoba untuk menenangkan pria itu. "Luke, kamu jangan salah paham. Sebenarnya.... " Sebelum Jamie selesai bicara, Lyodra menyahut. "Ini nggak seperti yang kakak bayangkan! Aku dan Ja—maksudnya Om Jamie, kami nggak sedang ngapa-ngapain meski bersama pagi-pagi!" Atas pembelaan diri Lyodra, Luke yang berdiri dengan wajah ditekuk di depan mereka, menatap Lyodra dengan mata memicing saat melihat bekas merah di leher gadis itu. Sadar akan arah tatapan Luke, Lyodra segera panik dan menutupi lehernya. "Eh, ini... ini.... " Gadis itu tak bisa bicara, sedangkan Luke hanya menghela napas panjang. "Kalian pikir, sebagai orang yang sudah menikah, aku nggak tahu apa yang baru saja terjadi di antara kalian berdua?" Luke memandang Lyodra dan Jamie dengan tajam, membuat dua orang itu hanya bisa menunduk seperti dua orang yang terpergok sedang melakukan kesalahan. "Jangan kebablasan sebelum kalian sah menikah. Tuan, tolong dengarkan kata-kataku ini

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   610. Luke, Si Pengganggu

    Jamie menggigit payuda\*\*a Lyodra yang lain di mulutnya dan Lyodra pun menjambak rambutnya dengan terkejut. Jari-jari gadis itu menembus rambut lembutnya. Dia kagum dengan kelembutannya. "Cepat, Ly. Panggil namaku." Saat Jamie menekankan lidahnya ke pu\*\*tingnya, Lyodra yang sudah tak tahan lagi dengan semua sentuhan menggoda itu akhirnya berteriak. "Ax, Jamie!" Jamie langsung memeluknya saat Lyodra sudah hendak menangis. Dan sebagai balasan, Jamie pun memanggilnya dengan suara rendah. "Lyodra." Sambil terengah-engah, Lyodra mendengarkan bagaimana suara itu sangat menggoda. Telinganya berdenging dan jantungnya berdegup kencang, dan Lyodra seperti itu terbakar. Itu adalah nama yang selalu Jamie gunakan untuk memanggilnya tapi anehnya, tubuh Lyodra bergidik hanya dengan pria memanggilnya sekarang. Setelah beberapa saat Jamie bangun. Kemudian dia mengelus perut rata Lyodra dengan telapak tangannya yang lebar dan hangat. "Ahhh!" Erangan keluar secara reflek dari mulut Lyodra,

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   609. Tersesat

    "Argh, sial." Jamie menyugar rambutnya sambil menarik napas panjang saat mendengar suara bel dari luar, dia hendak turun dari atas tubuh Lyodra untuk membuka pintu dan melihat siapa yang menggangu mereka, tapi Lyodra segera menahan lengannya. "Om, jangan. Nggak usah dilihat," lintas Lyodra yang tak rela permainan mereka terputus di tengah jalan setelah gairahnya sampai puncak seperti sekarang. "Tapi, Ly... bisa jadi tamu penting, kan?" tolak Jamie, tapi Lyodra tetap menahan lengan pria itu, dia kini bahkan mengalungkan tangannya di leher Jamie untuk membuat pria itu bertahan. "Aku nggak pernah punya tamu, biarin aja, paling juga orang iseng," jawab Lyodra, mencoba membujuk Jamie. Suara bel terus berbunyi seperti ada orang yang sedang menunggu di luar, membuat keduanya terdiam. Lyodra yang khawatir Jamie pergi dari sisinya dan permainan mereka selesai sampai sini saja, menggigit bibir dengan tatapan sendu. "Jangan gigit bibirmu, Ly. Itu akan menyakiti dirimu sendiri," cegah Jam

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   608. Gangguan Di Tengah Keintiman

    "Buka mulutmu lebih banyak." Jamie memberi perintah dengan suara rendah pada Lyodra. Mendengar suaranya yang rendah, Lyodra dengan patuh membuka mulutnya lebih lebar saat Jamie menyuruhnya. Pria itu tidak mengintimidasi, tetapi suaranya menyampaikan kekuatan kepatuhan. Bibir dan lidah Jamie menutupinya lebih kuat. Pria itu seperti dengan sengaja datang dan menggodanya dan menggosoknya. Sehingga Lyodra tidak punya pilihan selain mempercayakan tubuhnya pada tindakan Jamie. 'Jamie... pria ini akhirnya menciumku.' Pikiran itu membuat pikiran Lyodra kosong. Terlepas dari kondisinya, lidah Jamie terus melilit lidahnya. Kedua lidah basah bercampur menjadi satu dan padam. Suara itu menghantam telinga Lyodra seperti guntur. "Haaaaa, haaaa...." Napas Lyodra semakin sesak dan tubuhnya semakin lemah. Tidak ada kekuatan di kakinya yang gemetar, jadi dia tidak punya pilihan selain terduduk. Namun, tangan Jamie, yang menahannya erat-erat di pinggangnya, tidak membiarkan gadis itu jatuh

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   607. Pagi Yang Gila

    Namun, sayang. Jamie yang tadi tampak jelas-jelas kalah dengan godaan Lyodra dan hendak kelepasan, tiba-tiba seperti sadar dan dengan cepat melepaskan pelukannya dari Lyodra dan bangkit dari atas ranjang. "Aku mau ke kamar mandi dulu, kita sarapan bareng nanti dan kamu aku bawa ke kota, libur kerja dulu satu hari," ucap Jamie dengan suara mekanis seperti robot, yang membuat Lyodra mendesah kecewa karena harapannya tak terkabul lagi hari ini. "Isshh, kenapa om Jamie alim banget sih kayak lulusan pesantren aja!" desah Lyodra yang ditinggalkan sendirian sambil mengacak rambutnya. Dia sudah mendapatkan lampu hijau dengan jaminan menjadi calon istri pria itu, Lyodra masih tak mengerti kenapa Jamie terus berusaha menahan diri. Bukankah mereka sama-sama cinta dan merasakan perasaan yang sama? Kecewa karena tak mendapatkan apa yang dia inginkan, Lyodra akhirnya memilih untuk mengubur keinginannya berciuman dengan Jamie dan menerima kenyataan bahwa selain dingin, pria itu juga pria

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   606. Jangan Mancing Aku, ya!

    Lyodra bangun di pagi hari tapi masih malas membuka mata, itu karena dia masih teringat dengan mimpi aneh semalam. Ia merasakan firasat buruk, tapi tak tahu apa. Lyodra menggeliat sekali lagi masih dalam keadaan kepikiran dengan mimpi anehnya semalam, sehingga dia menghela napas panjang. "Semalam mimpi apa sampe kamu kayak ketakutan gitu, Ly?" Lyodra yang sedang menggeliat saat bangun di pagi hari dibuat kaget oleh suara pria di belakangnya, dia segera menoleh ke belakang dan baru ingat kalau semalam Jamie, pria yang selama ini hanya dia impikan tidur bersama, sedang satu ranjang dengan dirinya. Jamie sepertinya sudah bangun lebih dulu dan sedang berbaring miring di depan Lyodra, dengan satu tangan memegang ponsel yang menyala, seperti sedang mengurus pekerjaan. Lyodra yang malu luar biasa karena wajahnya yang baru bangun tidur dilihat Jamie langsung menutup muka dengan jantung berdebar untuk mengatur diri. Ini benar-benar gila! Bagaimana bisa dia lupa telah tidur satu

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   605. Tidur Di Pelukanmu

    "Ahh, iya, sih. Oiya, om bisa bantu aku tentang masalah tempat kerja aku nggak? Aku nggak mau lama-lama di sini, nggak mau pisah sama Om, apalagi Om kan mau jadi suami aku, aku jadi nggak pengen berjauhan sama Om kayak gini," ucap Lyodra, yang membuat Jamie tertawa karena gemas dengan sikapnya yang manja. "Ambil di tas aku, tadi aku bawain kamu berkas berkas tentang hotel itu. Mungkin ada hal di sana yang kamu butuhkan untuk mengungkapkan misteri hantu di hotel tempat kamu kerja," jawab Jamie seraya menunjuk ke tas yang tadi dia bawa. Dengan semangat, Lyodra segera beranjak dan mengambil tas milik Jamie, mengeluarkan tumpukan berkas di sana. "Wah, banyak banget!!" ucap Lyodra keheranan, merasa tak sanggup membaca semuanya dalam semalam. "Ya, aku bawa hal-hal yang penting penting aja itu. Ah, ada juga informasi tentang semua staff di sana, kamu baca aja, mungkin berguna," jawab Jamie. Lyodra awalnya merasa sangsi bisa menyelesaikan membaca semua berkas itu dalam semalam, ta

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   604. Bermanja-manja

    Lyodra yang menyadari bahwa tadi dia begitu terlarut dalam bayangan nakal tentang pria di depannya ini sampai lupa mengeringkan rambutnya, seketika merah padam wajahnya. "Ah itu... itu.... " Lyodra tak bisa menjawab, merasa malu luar biasa karena bisa-bisanya dia membayangkan hal nakal di depan orangnya secara langsung. "Itu apa?" tanya Jamie, menghadapkan wajah Lyodra ke depan untuk menatap dirinya. Jarak wajah mereka yang begitu dekat membuat Lyodra semakin gugup, apalagi saat melihat bibir merah muda Jamie yang sangat menggoda. Lyodra secara refleks menelan ludah. "Om.... " Gadis itu memanggil Jamie, memandang pria itu dengan wajah memelas yang membuat Jamie jadi kebingungan. "Ada apa, Ly? Kamu sakit ya makanya sampe nggak fokus waktu ngeringin rambut tadi?" tanya Jamie dengan khawatir dan tak enak hati karena merasa bersalah menyuruh Lyodra mengeringkan rambut, padahal gadis itu sedang sakit. Melihat kekhawatiran murni di mata Jamie, Lyodra dengan sengaja mengang

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status