Share

412. Kyle Akan Mati?

Penulis: Lil Seven
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-03 06:39:43

Luana segera menutup mulut Gio sampai vampir itu mau tidak mau mengunyah sepotong martabak yang tadi dimasukkan oleh Luana ke dalam mulutnya.

Awalnya ekspresi Gio tampak ngeri, tapi setelah beberapa kunyahan, wajahnya berubah jadi cerah dan menelan makanan di mulutnya dengan suka cita.

Gio bahkan dengan suka rela mengambil sepotong lagi martabak milik Luana dari kotaknya.

"Ini terbuat dari apa, sih, Lu?"

Dia bertanya dengan mulut penuh oleh martabak.

Melihat pemandangan itu, Luana tersenyum lebar.

"Sudah aku bilang kalau ini tuh dari daging, campuran sama telur, sama daun bawang. Terus kulitnya ini dari tepung. Sama bumbu rahasia yang bikin rasanya menjadi sangat enak. Nah, setelah itu digoreng," jelas Luana dengan antusias.

"Astaga, aku nggak pernah makan-makanan seenak ini. Sungguh."

Gio mengambil lagi satu potong dan mengunyah nya dengan wajah berbinar-binar.

"Kamu suka? Coba makan martabaknya bersama aacar dan sausnya juga. Nih."

Luana dengan baik hati mengoles saus
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   627. Tipu Daya

    “Aku cuma bilang yang sebenarnya, Bos,” ucap Shane pelan, tapi senyum miring di wajahnya membuat nadanya terdengar menusuk. “Kalau aku di posisi kamu, aku nggak akan sepenuhnya percaya sama orang yang punya hubungan terlalu dekat dengan… ya, orang yang sama sekali nggak ada ikatan darah.” Jamie menatap Shane tajam. “Maksud kamu Luke?” Shane mengangkat bahu. “Aku nggak bilang siapa-siapa. Tapi kamu kan pintar membaca situasi.” Ia melirik keluar jendela, lalu menambahkan dengan nada santai, “Apalagi kalau orang itu sering melindungi dia melebihi batas.” Jamie mengepalkan tangan di bawah meja. “Hati-hati ngomong, Shane.” Shane tersenyum tipis, seolah sudah memancing reaksi yang dia mau. “Aku cuma mau kamu sadar, Bos. Dunia ini penuh orang yang bisa tersenyum di depan, tapi menusuk dari belakang.” --- Beberapa jam kemudian, Luke datang ke ruangan Jamie sambil membawa berkas. “Ini laporan yang kamu minta, Bos.” Jamie menerima map itu tanpa melihat wajah Luke. “Luke, kita perlu bica

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   626. Perangkap

    "Luke, kau yakin hubungan mereka itu sehat?"Shane membuka percakapan saat mereka berdua berdiri di dekat pantry kantor. Tangannya memegang gelas kopi, tatapan pura-pura polos tapi bibirnya menyunggingkan senyum tipis. Luke mengerutkan kening. "Maksud kamu, Shane?" "Kamu kan kakak angkat Lilu. Kamu nggak lihat dia makin sibuk sama bos? Sampai lupa sama orang-orang terdekatnya," Shane berkata dengan nada pelan, seolah takut orang lain mendengar. Luke menatapnya lama. "Lilu cuma sibuk kerja. Itu wajar." Shane menghela napas, lalu mendekat sedikit. "Kalau cuma kerja, aku nggak akan bicara. Tapi aku dengar… bos mulai protektif banget sama dia. Sampai-sampai semua proyek Lilu harus lewat persetujuan dia dulu. Kamu nggak merasa aneh?" Luke diam. Rahangnya mengeras. "Bos memang perfeksionis." "Perfeksionis atau posesif, Luke?" Shane memiringkan kepala, lalu menepuk bahu Luke. "Aku cuma nggak mau kamu lihat Lilu terluka di ujungnya." Luke memandangnya tajam. "Kamu mau bilang apa sebena

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   625. Aliansi

    “Luke, kamu yakin nggak salah lihat?” Shane menyandarkan punggungnya ke kursi kafe, menatap Luke dengan tatapan penuh rahasia. Luke mengernyit. “Maksudmu apa?” “Aku cuma heran aja…” Shane mengaduk kopinya pelan. “Kemarin aku lihat Ly di lobi kantor. Dia kayaknya habis keluar dari ruangan meeting bareng salah satu klien Jamie. Cuma… mereka keliatan deket banget.” Alis Luke langsung bertaut. “Lilu? Sama klien?” Nada suaranya menegang. “Kapan?” “Sekitar jam makan siang.” Shane pura-pura menatap kosong ke arah luar jendela. “Aku nggak mau bikin masalah sih, tapi kalau aku jadi kamu… aku bakal mulai hati-hati. Apalagi Jamie tipe yang gampang cemburu, kan?” Luke menghela napas, mencoba tetap tenang. “Jamie memang gampang cemburu, tapi aku kenal Lilu. Dia nggak kayak gitu.” Shane tersenyum tipis, pura-pura seolah tak ingin memperpanjang, tapi kalimatnya justru menambah bara. “Ya, semoga aja. Cuma… kamu tahu sendiri, dunia bisnis Jamie itu nggak bersih-bersih amat. Kadang, untuk

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   624. Penghalang baru

    “Ly, kamu yakin mau makan siang di sini?” Jamie mengangkat alis, menatap Lyodra yang sudah memesan makanan favoritnya di restoran hotel. “Apa salahnya? Toh cuma makan. Atau kamu takut ada yang lihat?” Lyodra tersenyum menantang. Jamie mendekat sedikit, menurunkan suaranya. “Bukan takut… cuma nggak mau ada drama kalau ada orang yang ngomong macam-macam.” Sebelum Lyodra sempat menjawab, suara berat memotong dari belakang. “Drama? Menurutku, ini memang drama, Tuan.” Jamie dan Lyodra menoleh bersamaan. Luke berdiri dengan jas rapi, tangan terlipat di dada, tatapan dingin menusuk. “Luke?” Lyodra mengerutkan kening. “Kamu ngapain di sini?” “Aku sekretaris bosmu, Lilu. Keberadaanku di mana pun dia berada bukan hal aneh,” jawab Luke datar. “Tapi kali ini aku datang karena satu alasan—aku nggak setuju hubungan kalian.” Lyodra menghela napas, jelas kesal. “Luke, ini urusan pribadaku. Kamu nggak perlu—” “Aku kakakmu, Lilu,” potong Luke cepat. “Dan aku sekretaris Tuan Jamie. Dua

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   623. Kamu Tidak Akan Menang

    "Aku rasa kamu nggak bisa seenaknya ambil orang dari struktur kantor cabang," ujar Jupiter, berdiri di belakang mejanya, berusaha tetap tenang walau nadanya terdengar menantang. Jamie tidak bergeming. Matanya menusuk tajam. "Aku bisa. Dan aku akan." "Jamie, jangan bertindak gegabah. Semua mutasi pegawai punya prosedur." "Aku bukan mau mutasi," potong Jamie, melangkah mendekat. “Aku ambil kembali yang memang milikku.” Jupiter menegang. "Kamu bicara soal Lyodra atau aset perusahaan?" Jamie mencondongkan tubuh, satu tangan bertumpu di meja. Suaranya dingin dan dalam. “Aku bicara soal Ly. Dan buat terakhir kali, jangan pernah panggil dia dengan nada seperti tadi.” Jupiter menahan napas. Ini bukan Jamie yang biasa ia hadapi di ruang rapat. Ini Jamie yang kalau sudah memutuskan sesuatu, dunia pun harus menyingkir. "Dia sekretarisku. Mulai hari ini. Semua urusan administratif akan kuurus langsung dengan HR pusat." "Tapi—" Jamie berbalik. "Dan untuk catatan, aku tahu tentang proyek

  • Terperangkap Gairah Dokter Tampan   622. Titik Lemah

    “Ly…”Jamie menahan pintu kamar sebelum benar-benar tertutup.Lyodra menoleh, matanya masih menyimpan kegelisahan atas semua yang baru saja terjadi. Jemarinya masih menggenggam erat lengan jas Jamie, seolah tak rela malam itu berakhir dalam tanda tanya.“Aku nggak akan lama di sini,” kata Jamie, suaranya rendah dan tegas. “Besok pagi aku akan temui direktur cabang. Kamu balik ke kantor pusat.”Lyodra menggeleng pelan. “Tapi itu pasti bikin semua orang tambah benci aku…”Jamie melangkah lebih dekat. “Aku nggak peduli. Aku lebih pilih ditikam satu kantor, daripada lihat kamu terus diperlakukan kayak anak magang tak berguna.”“Jamie…”“Dan mulai besok, kamu nggak kerja di bawah siapa pun.” Matanya menusuk. “Kamu sekretarisku lagi. Titik.”Lyodra menunduk, menggigit bibir. Ada haru yang mengendap di dadanya. Hatinya tahu, di balik sikap dingin Jamie, lelaki itu adalah satu-satunya orang yang pernah berdiri paling depan untuknya—bahkan ketika dunia menolak keberadaannya.“Kalau kamu terus

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status