Share

Bab 125

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-22 19:54:06

“Kak Amel kenapa?” tanya Angelica, menatap ke arah suaminya. Suasana mendadak menjadi hening di meja mereka.

Alex menarik napas berat, lalu menjawab, “Dia tadi pagi jatuh di kamar mandi, keguguran. Dan dokter bilang, rahimnya harus diangkat. Dia sudah menjalani operasi dan... mungkin operasinya gagal. Awalnya aku ingin menemui Mama untuk memberi peringatan, tapi ternyata...”

Alex menunduk. Air matanya jatuh mengenai pipi sang anak yang saat ini mendongak, menatap sang Papa. Olivia menyadari suara Papanya berubah.

Tangan mungil Olivia mengusap air mata yang keluar dari kedua sudut mata Papanya. Dia memeluk sang Papa begitu erat.

“Jangan menangis, Papa. Via ikut sedih,” ucapnya, disusul isakan kecil.

Alex memeluk putrinya, mengusap punggung putri berusia 4 tahun itu sambil menjawab, “Papa tidak apa-apa, Sayang. Jangan nangis,” ucapnya menenangkan sang anak.

Sementara itu, Angelica syok mendengar wanita yang harusnya menjadi kakak iparnya kini dalam keadaan kritis.

Alex menoleh ke arah s
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Anggun Widiana
astaga dikit sekali
goodnovel comment avatar
elma
lagi thor,, sedikit amat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 125

    “Kak Amel kenapa?” tanya Angelica, menatap ke arah suaminya. Suasana mendadak menjadi hening di meja mereka.Alex menarik napas berat, lalu menjawab, “Dia tadi pagi jatuh di kamar mandi, keguguran. Dan dokter bilang, rahimnya harus diangkat. Dia sudah menjalani operasi dan... mungkin operasinya gagal. Awalnya aku ingin menemui Mama untuk memberi peringatan, tapi ternyata...”Alex menunduk. Air matanya jatuh mengenai pipi sang anak yang saat ini mendongak, menatap sang Papa. Olivia menyadari suara Papanya berubah.Tangan mungil Olivia mengusap air mata yang keluar dari kedua sudut mata Papanya. Dia memeluk sang Papa begitu erat.“Jangan menangis, Papa. Via ikut sedih,” ucapnya, disusul isakan kecil.Alex memeluk putrinya, mengusap punggung putri berusia 4 tahun itu sambil menjawab, “Papa tidak apa-apa, Sayang. Jangan nangis,” ucapnya menenangkan sang anak.Sementara itu, Angelica syok mendengar wanita yang harusnya menjadi kakak iparnya kini dalam keadaan kritis.Alex menoleh ke arah s

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 124

    Tubuh Angelica melengkung, saat tangan besar sang suami semakin liar menyentuhnya. Bibir Alex membelai lembut dan penuh nafsu puncak dada sang istri.“Aaaaaah, sayang. Aku gak kuat lagi, mau keluar,” ucap Angel, sambil terus mendesah.Alex tahu, dia tak bisa lama bercinta, karena yang lain mulai bersiap untuk makan malam mereka. Dia mulai bergerak lebih cepat di atas tubuh istrinya. Menghentak ya penuh nafsu, tanpa ampun. Hingga erangan panjang terdengar dari mulutnya, disusul semburan hangat di rahim sang istri. Tanpa Angel tahu, isi pil KBnya sudah tertukar dengan vitamin yang bentuknya menyerupai pil KB. Angel harus melahirkan banyak keturunan untuknya.*"Papa..." panggil Olivia dengan suara merengek, duduk manja di atas pangkuan papanya. Rambut panjangnya yang hitam legam tergerai rapi, dihiasi pita kecil warna ungu. Malam ini, mereka sekeluarga tengah berada di sebuah restoran mewah di pusat kota. Di sekeliling meja makan panjang itu, tampak Alex, Angelica, Olivia, William sa

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 123

    “Gimana rasanya sekarang punya istri yang nggak bisa memberi keturunan? Rugi dong, berusaha merebut kekayaan yang tidak seharusnya kamu miliki, tapi ternyata Tuhan memberi cobaan lain.”Suara itu terdengar sangat dingin, menghujam, tajam seperti sembilu dan tiba-tiba menyelinap dari samping telinga Markus. Ia tersentak, matanya menyipit tajam seperti mata elang yang baru saja disulut bara. Tak ada angin, tak ada langkah kaki, tapi sosok itu kini berdiri di sana, berdiri angkuh dengan senyum menyebalkan di sudut bibirnya. Alex. Nama itu mendidihkan darah di tubuh Markus dalam sekejap.Markus memalingkan wajahnya perlahan, rahangnya mengeras, sekeras bebatuan karang yang diterjang ombak kebencian bertubi-tubi.“Tutup mulutmu! Kalau kau datang ke sini hanya untuk mengajakku berbaku hantam, sebaiknya kau pergi. Di mana hatimu? Nuranimu? Kau ini adik, tapi justru menertawakan kakakmu yang sedang sakit...”Suara Markus terdengar serak, tertahan, seperti ada segumpal bara yang menyesakkan di

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 122

    “Amelia! Ya Tuhan—Amelia!” Markus langsung berlutut, memeriksa denyut nadi di lehernya yang masih terasa, meski lemah. Wajah istrinya pucat, seperti kehilangan seluruh darah dalam tubuhnya.Tanpa pikir panjang, dia mengangkat tubuh Amelia dalam gendongannya dan berlari ke lorong. Dia mengabaikan pertanyaan Sophia yang terdengar panik melihat Amelia tak sadarkan diri. Padahal wanita itu hanya pamit untuk buang air kecil. Apa yang terjadi dengan Amelia? Pikir Sophia. Sementara Markus terus berlari berteriak meminta tolong dapat tugas medis yang ada di sekitarnya.“Susteeeeerrr! TOLONG! Istri saya mengalami PENDARAHAN!” suaranya menggetarkan lorong rumah sakit.Beberapa orang menoleh. Dua perawat yang baru keluar dari ruang salah satu pasien yang ada di rumah sakit itu langsung menghampiri dengan ranjang dorong.“Pendarahan aktif, pasien hamil!” teriak salah satu dari mereka sambil membantu Markus membaringkan Amelia.Bantuan datang, Amelia direbahkan di atas ranjang beroda.Ranjang it

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 121

    “Aku nggak mau balas dendam untuk siapapun,” ujar Sophia pelan, tapi terdengar jelas kalau kalimat itu diucapkan dengan tegas. “Kalian jangan manfaatin aku.”Dia tahu betul orang-orang seperti ini hanya ingin memanfaatkannya. Dia juga tahu Markus bukan orang yang baik. Tidak hanya dirinya tapi pria ini bisa membongkar semua yang pernah mereka lakukan di masa lalu. Sophia tahu betul pria ini sangat licik.Markus menghela napas kasar. “Kau ini keras kepala banget ya,” balasnya, mencoba menahan emosinya. “Coba kalau gak ada kami, siapa yang peduli padamu saat Alex membuangmu?”Tentu saja ucapan itu hanya isapan jempol belaka bagi Sophia. Dia bukan orang bodoh. Dia tahu siapa yang tulus dan siapa yang hanya ada untuk kepentingan sendiri. Tidak ada yang benar-benar peduli padanya, termasuk keluarga kandungnya sendiri.“Kalian bukan peduli,” jawab Sophia cepat. “Kalian sok peduli karena memang mau memanfaatkan aku. Tapi aku ingatkan sekali lagi, apapun usaha kalian untuk membujukku agar mau

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 120

    Tuan Maximus mondar-mandir di depan tempat tidur istrinya. Wajahnya tegang. Matanya tak lepas dari tangan kanan sang istri yang tergeletak lemas tanpa daya. Bagian itu tampak pucat, nyaris tak ada gerakan sedikit pun. Ia mengamati dengan seksama, berharap ada sedikit saja pergerakan dari jari-jari yang kini tampak kaku.Sudah satu jam sejak Nyonya Maximus dipindahkan ke ruang rawat inap VIP setelah pemeriksaan awal di IGD. Tangan kanannya—yang disebut-sebut terpapar racun—tak kunjung menunjukkan perkembangan. Pihak rumah sakit sudah mengambil sampel darah dan jaringan kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara itu, Amelia dan Markus, dua orang yang seharusnya bisa dihubungi untuk membantu situasi ini, malah tak bisa dihubungi. Nomor mereka sama-sama tidak aktif."Kenapa sih Mama harus ceroboh seperti ini?" gumam Tuan Maximus setengah berbisik, namun cukup jelas terdengar oleh istrinya. "Sudah tahu pisaunya dilapisi racun. Harusnya Mama pakai pelindung tangan. Bukan malah langsung

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 119

    “Nggak mungkin, Pa... nggak mungkin Mama yang kena,” ucapnya panik, namun tangannya benar-benar terasa sakit, bahkan sarafnya terasa tak berfungsi.Sang suami juga ikut panik. “Tapi Mama yakin, kan, racun itu sudah digoreskan ke wajah wanita sialan itu? Baru tangan Mama yang terluka. Jangan sampai kebalik, Ma. Kalau itu terjadi, bahkan bisa sangat membahayakan Tuan Maximus.”“Tolong antarkan Mama ke rumah sakit! Mama takut kalau racun itu justru masuk ke dalam aliran darah Mama. Ayo, Pak, kita ke rumah sakit sekarang!” ucapnya panik.Dia takut kalau Angelica tidak apa-apa, justru dirinyalah yang terkena goresan pisau beracun itu.Sang suami pun segera bersiap dan mengajak istrinya untuk menuju ke rumah sakit, memeriksakan kekhawatirannya. Telapak tangannya benar-benar terasa kebas dan bengkak setelah tadi pagi mengalami luka gores dari pisau beracun yang wanita itu pegang.Namun, wanita paruh baya ini sangat yakin bahwa tangannya terluka ketika dia memasukkan kembali pisau beracun itu

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 118

    Tanpa rasa takut, Markus membuka kunci pintu ruang rawat inap tempat Sophia dirawat. Tidak ada sedikit pun keraguan dalam gerak-geriknya. Dia tahu apa yang dilakukannya salah menurut norma, tapi dia juga tahu dia tidak perlu takut. Alex boleh saja mengancam akan membongkar perselingkuhan ini ke keluarga Maximus, tapi Markus tahu satu hal: ancaman itu tidak akan berarti apa-apa.Alex, di mata keluarga, sudah kehilangan wibawa. Setiap kata yang keluar dari mulutnya hanya akan dianggap sebagai luapan emosi orang yang sedang tidak stabil. Markus paham betul hal itu. Itulah sebabnya dia tidak peduli. Malah, di dalam dirinya, ada kepuasan tersendiri saat melihat Alex terluka karena perbuatannya. Jika perlu, dia ingin melihat Alex marah, cemburu, dan hancur di hadapannya. Baginya, itu kemenangan.Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Ketika Markus membuka pintu, Alex yang berdiri di depan sana tidak menunjukkan reaksi seperti yang dia harapkan. Tidak ada kemarahan. Tidak ada suara tinggi. T

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 117

    Di dalam ruang rawat inap, suasana terasa senyap. Hanya ada dua orang di dalam ruangan itu—Markus dan Sophia. Tak ada suara lain selain detak jam dinding dan desiran napas mereka yang semakin terasa berat seiring waktu. Markus duduk di kursi tepat di sisi ranjang, menatap wanita yang selama ini menjadi selingkuhannya. Sophia terbaring di ranjang rumah sakit, dengan rambut yang tertutup kain namun tetap terlihat memesona di mata Markus.Amelia, istri sah Markus, beberapa menit lalu sudah kembali ke hotel bersama kedua orang tuanya. Tanpa rasa curiga sedikit pun. Ia menyerahkan kepercayaan penuh kepada suaminya untuk menjaga adik iparnya. Tidak pernah terpikir oleh Amelia bahwa pria yang ia cintai sepenuh hati itu bisa mengkhianatinya dengan cara sekeji ini.“Nekat sekali ya Mama melakukan serangan pada wanita sialan itu,” ucap Sophia tiba-tiba. Kalimatnya terkesan sangat dingin, tapi ada kepuasan tersembunyi di balik senyum tipisnya.Markus meliriknya dan tertawa kecil. “Namanya juga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status