Share

Bab 40

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-04-15 18:20:38
“Apa maksudmu?” tanya Alex pada penjaga rumahnya. Suaranya terdengar datar tapi dingin.

“Nyonya barusan sudah dibawa ke rumah sakit, Tuan. Beliau benar-benar akan melahirkan. Bahkan air ketubannya sudah pecah,” jelasnya, agak tergesa.

Alex mengernyit, sedikit terdiam. Pikirannya langsung tertuju pada Sophia. Dia memang tahu hari perkiraan lahirnya sudah dekat, tapi tak menyangka akan secepat ini. Apalagi, tanpa pemberitahuan.

“Siapa yang menemani? Siapa saja yang ikut pulang ke rumahku?” tanya Alex, matanya menatap ke arah lantai meski dia tidak benar-benar melihat ke mana pun.

“Tidak ada, Tuan. Nyonya hanya datang sendiri. Sekarang yang menemani ke rumah sakit cuma sopir dan pelayan baru Anda,” jawab sang penjaga rumah dengan nada penuh rasa bersalah. “Tolong segera ke rumah sakit, Tuan. Saya kasihan melihat Nyonya menangis,” lanjutnya.

Alex mendecak pelan. Bukan karena marah pada penjaga rumah, tapi karena merasa semuanya begitu tiba-tiba dan tidak terkontrol. Setelah memat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 139

    "Pelan-pelan dong, Sayang," ucap Alex khawatir. Ia segera merengkuh tubuh kecil putrinya yang tersandung saat berlari ke arahnya.Tanpa menunggu waktu, Olivia langsung menenggelamkan wajah mungilnya di ceruk leher sang papa. Tangannya melingkar erat di leher pria itu, seolah tak ingin dilepaskan. Aroma maskulin khas sama papa membuatnya merasa nyaman dan aman.Angelica yang berdiri tak jauh dari mereka hanya bisa menggeleng pelan. Ada rasa geli, tapi juga sedikit heran, melihat tingkah putrinya."Tinggal bilang aja sama Papa mau beli boneka yang besar," komentar Angelica setengah mengomel. “Katanya tadi nggak takut? Kok malah nangis? Drama banget nih setiap minta apa-apa.”Olivia yang masih menempel di leher papanya langsung tertawa kecil, renyah dan lepas. Giginya yang belum lengkap terlihat jelas saat ia mengangkat wajahnya. Matanya bersinar nakal, seperti menyadari bahwa sandiwara kecilnya gagal total.Kalau orang lain mungkin bisa ia kelabui, tidak dengan sang Mama. Angelica selal

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 138

    Gadis muda itu mengenakan blouse putih dan rok pensil hitam layaknya anak magang, berjalan mendekati meja kerja William yang persis berada di depan ruang kerja Alex. Rambutnya disanggul rapi, wajahnya bersih tanpa riasan berlebihan. Sekilas saja, siapa pun akan tahu bahwa dia bukan gadis biasa dari kota ini.“Selamat siang, Pak William, saya Michelle, mahasiswi dari University of International Management New Capitol. Saya dijadwalkan untuk magang di sini,” ucapnya dengan tenang sambil menyodorkan dokumen dari map bening yang dibawanya.William yang sedang sibuk menatap layar laptop, mendongak lalu menerima dokumen itu. “Silahkan duduk,” ucapnya.William menunjuk tempat duduk persis di depan meja kerjanya.“Terima kasih, Pak.” wanita itu pun duduk dengan anggun. Dia sangat sopan seperti mahasiswi magang pada umumnya. Namun tentu saja wanita ini terlihat berkelas sepertinya bukan berasal dari orang biasa.Tatapannya menilai secara cepat dan diam-diam mengamati penampilan gadis itu. Je

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 137

    “Wah, bagus ya ternyata keluargamu sudah lengkap sekarang,” sindir Sophia dengan senyum miring yang tak menyenangkan, menatap Angelica dan Olivia seperti orang asing yang kehadirannya tidak pernah ia harapkan di sini.Alex menoleh tajam. “Pergi dari sini. Kau nggak punya urusan lagi di tempat ini.”Suaranya keras, penuh penolakan. Baginya, kehadiran Sophia di ruangan ini sama sekali tidak diinginkan. Apalagi setelah kejadian kemarin. Ia yakin, Markus dan semua kekacauan itu tidak berdiri sendiri—dan pasti ada andil Sophia di belakangnya.“Aku cuma bawa surat buat kau tandatangani,” jawab Sophia santai, lalu menyerahkan sebuah map cokelat kepada Alex, seolah kedatangannya hanya sekadar urusan administratif biasa. Padahal semuanya sudah diatur, penuh perhitungan.Alex menerimanya, namun tidak langsung tergesa menandatangani. Ia tahu persis, Sophia bukan orang yang bisa dipercaya. Perempuan itu bukan tipe yang datang tanpa motif yang menyesatkan. Dia mulai membaca isi surat itu perlahan,

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 136

    “Bo–boleh Papa menggendongnya?” suara Tuan Maximus terdengar lirih dan goyah.Wajahnya menunduk sedikit, menyembunyikan rasa bersalah yang selama ini menghantui. Dia sadar betul, dulu dia yang paling menolak kehadiran Angelica. Bahkan kalau waktu bisa diulang, mungkin dia tak akan pernah mengizinkan semua itu terjadi. Tapi sekarang, anak kecil di depannya ini—yang tak pernah mereka harapkan—justru satu-satunya harapan keluarga mereka.Olivia menoleh dari pelukan sang papa, mata bulat gadis kecil itu menatap pria tua yang belum terlalu dikenalnya. Dia merasa ragu kalau pria di hadapannya ini akan bisa menggendongnya. Sementara sang Mama yang terlihat lebih bugar saja tampak selalu mengeluh setiap kali Olivia minta digendong. Tubuh bongsornya menjadi alasan sang mama terus ngomel setiap kali menggendong Olivia. Apalagi berat badan Olivia sekarang naik drastis. Makannya enak terus, nggak seperti dulu mau makan benar-benar sulit. Bukan karena nggak selera, tapi karena mereka hidup berke

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 135

    "Brengsek."Bugh!Satu pukulan keras kembali mendarat di pipi kiri Markus sebelum dia sempat menarik selimut atau mengenakan pakaian. Perempuan di sampingnya berteriak panik dan buru-buru menutupi tubuhnya dengan seprai, lalu sembunyi di sudut kamar sambil terisak.Bugh! Bugh!Dua pukulan lagi menghantam rahang dan pelipis Markus. Pria itu terjatuh dari ranjang, membentur lantai, kepalanya berdenyut hebat."A–Alex, apa yang—"Bugh!Markus tak sempat menyelesaikan kalimatnya. Tinju Alex kembali menghantam wajahnya. Kali ini lebih keras. Hidungnya berdarah. Napasnya tersengal. Dia berusaha menangkis, tapi tubuhnya telanjang, lemas, dan belum siap untuk pertarungan."Berapa banyak yang sudah kamu curi dari keluarga kami, hah?!" bentak Alex, suara beratnya menggema di seluruh kamar.Bugh!Markus hanya bisa mengangkat tangan, mencoba melindungi wajahnya yang mulai bengkak. Pipi kanannya sobek, darah menetes ke lantai. Alex menendang pinggangnya keras, membuat Markus meringkuk dan mengerang

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 134

    Puas memeluk Papanya, Alex beralih memeluk sang mama yang terbaring lemah di ranjang pasien. Pelukan itu terasa berat, seperti menampung segala luka yang belum pernah sempat ia ungkapkan. Ia tahu betul, kepergian Amelia meninggalkan luka besar—tidak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk wanita yang kini terbaring tak berdaya di depannya.Selama ini, sang mama adalah sosok keras yang tidak pernah menunjukkan kasih sayangnya secara terbuka. Tapi sekarang, melihat mama dalam kondisi seperti ini, semua kemarahan dan sakit hati yang pernah dia simpan perlahan runtuh. Wajah mamanya pucat, tubuhnya nyaris tak bergerak, dan dari matanya yang terbuka setengah, terlihat jelas bahwa dia masih sadar, tapi tak mampu lagi bicara. Stroke berat itu benar-benar telah mengambil separuh nyawanya.Alex hanya bisa menggenggam tangan dingin itu. Tangannya besar dan kuat, tapi untuk pertama kalinya dia merasa kecil di hadapan mamanya. Sebagai anak, dia tahu ini bukan waktu untuk mengungkit kesalahan lama. Bu

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status