Share

Bab 81

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-29 13:21:04

Markus akhirnya bergerak. Ia melangkah cepat ke arah meja, menahan diri untuk tidak membanting apapun. Ia butuh berpikir, butuh menahan amarahnya supaya tidak semakin memperkeruh situasi.

Sementara itu, Sophia hanya berdiri santai, menyandarkan tubuhnya ke dinding dengan ekspresi puas. Seolah dia tahu, Markus sekarang benar-benar di genggamannya.

"Jangan main-main dengan omongan kayak gitu, Sophia," desis Markus, suaranya pelan tapi jelas penuh ancaman.

Sophia tertawa kecil. Bukan tawa ceria. Bukan tawa bahagia. Tapi tawa dingin penuh penghinaan.

"Kamu pikir aku main-main? Kalau aku kepepet, aku nggak akan pikir dua kali buat buka semuanya," ucapnya santai. "Kamu dan aku pada akhirnya sama aja. Sama-sama jatuh."

Markus membalikkan badan, menatap Sophia dengan mata merah menahan amarah.

"Apa maumu sebenarnya?" tanyanya geram.

Sophia menurunkan suaranya. "Aku mau mereka hancur. Alex. Pelakor itu dan anaknya. Semuanya. Aku mau mereka ngerasain apa itu kehilangan," jawabnya, suaranya berg
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
elma
huahahahahaha malingya ketauan ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 141

    Michelle buru-buru pergi dari tempat itu. Dia nggak mau makan satu tempat dengan Angelica. “Jadi istrinya Tuan Alex, kak Angel!” Geramnya.Kedua tanganmu sampai mengepal, beberapa kali memukul stir. Nafsu makannya tiba-tiba saja hilang, dan dia memilih kembali ke kantor tanpa makan siang. Untung dia masih bawa makanan siap saji, selalu ia siapkan di dalam tasnya. Juga susu dan air putih di dalam Tumblr. Seringnya licik lalu terbit di sudut bibirnya. “Kau penyebab Mamaku bercerai. Maka akan kubuat kau merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan Mamaku. Aku sangat membencimu. Setiap melihat wajahmu, aku ingin mencakarmu,” umpatnya lagi.****Senja mulai merambat perlahan dari balik jendela kaca yang menghadap ke taman belakang rumah Alexander. Angin sore berembus lembut, menggerakkan tirai tipis berwarna gading yang menggantung setinggi langit-langit.Sudah hampir pukul lima sore. Itu artinya waktunya Nyonya Maximus makan dan minum obat.Seperti biasa, Angelica sudah duduk di samp

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 140

    “Sayaaang, nanti Via datang,” kata Angel.Alex menghentaknya dari belakang, Angel direbahkan di atas meja kerja sang suami, pria itu tanpa melepaskan pakaian secara utuh mulai menggenjot istrinya. “Udah mau keluar nih,” jawabnya. “Uuuuhhhh,” Alex mendesah.Pria itu mendongak ke atas sambil memejamkan mata. Setiap kali miliknya seperti dicubit oleh milik Angelica, seketika itu rasa nikmat tak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Dia terus bergerak maju mundur, semakin lama gerakan itu semakin dipercepat. Karena setiap melihat istrinya, hasratnya sudah tidak bisa lagi ditahan. “Nikmat banget milikmu, sayang,” rancau Alex.Tangannya tak tinggal diam. Terus meremas dada sang istri yang menjadi bagian favorit keduanya. Sampai akhirnya erangan panjang pun terdengar dari mulut keduanya. Mereka mencapai puncak kenikmatan dunia sebelum Olivia kembali ke ruang kerja sang papa.“Makasih, sayang.”Alex mengecup istrinya.Mereka membersihkan sisa-sisa percintaannya. Agar tidak menimbulkan kecuriga

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 139

    "Pelan-pelan dong, Sayang," ucap Alex khawatir. Ia segera merengkuh tubuh kecil putrinya yang tersandung saat berlari ke arahnya.Tanpa menunggu waktu, Olivia langsung menenggelamkan wajah mungilnya di ceruk leher sang papa. Tangannya melingkar erat di leher pria itu, seolah tak ingin dilepaskan. Aroma maskulin khas sama papa membuatnya merasa nyaman dan aman.Angelica yang berdiri tak jauh dari mereka hanya bisa menggeleng pelan. Ada rasa geli, tapi juga sedikit heran, melihat tingkah putrinya."Tinggal bilang aja sama Papa mau beli boneka yang besar," komentar Angelica setengah mengomel. “Katanya tadi nggak takut? Kok malah nangis? Drama banget nih setiap minta apa-apa.”Olivia yang masih menempel di leher papanya langsung tertawa kecil, renyah dan lepas. Giginya yang belum lengkap terlihat jelas saat ia mengangkat wajahnya. Matanya bersinar nakal, seperti menyadari bahwa sandiwara kecilnya gagal total.Kalau orang lain mungkin bisa ia kelabui, tidak dengan sang Mama. Angelica selal

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 138

    Gadis muda itu mengenakan blouse putih dan rok pensil hitam layaknya anak magang, berjalan mendekati meja kerja William yang persis berada di depan ruang kerja Alex. Rambutnya disanggul rapi, wajahnya bersih tanpa riasan berlebihan. Sekilas saja, siapa pun akan tahu bahwa dia bukan gadis biasa dari kota ini.“Selamat siang, Pak William, saya Michelle, mahasiswi dari University of International Management New Capitol. Saya dijadwalkan untuk magang di sini,” ucapnya dengan tenang sambil menyodorkan dokumen dari map bening yang dibawanya.William yang sedang sibuk menatap layar laptop, mendongak lalu menerima dokumen itu. “Silahkan duduk,” ucapnya.William menunjuk tempat duduk persis di depan meja kerjanya.“Terima kasih, Pak.” wanita itu pun duduk dengan anggun. Dia sangat sopan seperti mahasiswi magang pada umumnya. Namun tentu saja wanita ini terlihat berkelas sepertinya bukan berasal dari orang biasa.Tatapannya menilai secara cepat dan diam-diam mengamati penampilan gadis itu. Je

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 137

    “Wah, bagus ya ternyata keluargamu sudah lengkap sekarang,” sindir Sophia dengan senyum miring yang tak menyenangkan, menatap Angelica dan Olivia seperti orang asing yang kehadirannya tidak pernah ia harapkan di sini.Alex menoleh tajam. “Pergi dari sini. Kau nggak punya urusan lagi di tempat ini.”Suaranya keras, penuh penolakan. Baginya, kehadiran Sophia di ruangan ini sama sekali tidak diinginkan. Apalagi setelah kejadian kemarin. Ia yakin, Markus dan semua kekacauan itu tidak berdiri sendiri—dan pasti ada andil Sophia di belakangnya.“Aku cuma bawa surat buat kau tandatangani,” jawab Sophia santai, lalu menyerahkan sebuah map cokelat kepada Alex, seolah kedatangannya hanya sekadar urusan administratif biasa. Padahal semuanya sudah diatur, penuh perhitungan.Alex menerimanya, namun tidak langsung tergesa menandatangani. Ia tahu persis, Sophia bukan orang yang bisa dipercaya. Perempuan itu bukan tipe yang datang tanpa motif yang menyesatkan. Dia mulai membaca isi surat itu perlahan,

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 136

    “Bo–boleh Papa menggendongnya?” suara Tuan Maximus terdengar lirih dan goyah.Wajahnya menunduk sedikit, menyembunyikan rasa bersalah yang selama ini menghantui. Dia sadar betul, dulu dia yang paling menolak kehadiran Angelica. Bahkan kalau waktu bisa diulang, mungkin dia tak akan pernah mengizinkan semua itu terjadi. Tapi sekarang, anak kecil di depannya ini—yang tak pernah mereka harapkan—justru satu-satunya harapan keluarga mereka.Olivia menoleh dari pelukan sang papa, mata bulat gadis kecil itu menatap pria tua yang belum terlalu dikenalnya. Dia merasa ragu kalau pria di hadapannya ini akan bisa menggendongnya. Sementara sang Mama yang terlihat lebih bugar saja tampak selalu mengeluh setiap kali Olivia minta digendong. Tubuh bongsornya menjadi alasan sang mama terus ngomel setiap kali menggendong Olivia. Apalagi berat badan Olivia sekarang naik drastis. Makannya enak terus, nggak seperti dulu mau makan benar-benar sulit. Bukan karena nggak selera, tapi karena mereka hidup berke

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status