Share

Bab 89

Author: Atieckha
last update Last Updated: 2025-05-02 22:27:58

Angel membersihkan bibirnya, selalu membersihkan milik Alex. Tak ada rasa jijik sama sekali karena mereka sejak dulu memang selalu bermain liar.

Namun seringai licik terbit di wajah Alex. Dia akan membalasnya. Harus membalasnya.

Setelah milik Alex bersih, Angel tanpa rasa bersalah duduk di atas pangkuan pria itu membuka lakban di bibir calon suaminya.

Angel terkekeh saat melihat Alex manyun.

“Siapa suruh beli alat diam-diam,” kekehnya.

Angel melumat bibir Alex, hanya sebentar saja.

“Kamu ini benar-benar ya, sayang,” keluh Alex.

Angel masih terkekeh. Lalu mengambil kunci untuk membuka borgol Alex.

Saat borgol di tangan Alex terbuka, dengan gerakan cepat pria itu meraihnya lalu membalas Angel. Mata Angel melotot ketika sang calon suami membalas perbuatannya.

“Sayaaaaaang,” protesnya.

“Siapa suruh ngerjain aku,” jawab Alex. Tubuh Angel masih lembab karena berkeringat, tapi Alex tidak peduli. Dia harus mengambil alih permainan meski miliknya masih tidur karena baru saja berhasil memun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Sudah Melihat Semuanya

    “Ma–Mas,” Nayla terbata. Dia sangat gugup ditatap penuh minat oleh suaminya. Bahkan Nayla berusaha menutupi tubuhnya dengan handuk.Dia belum pernah berpakaian seperti ini di depan orang lain. Baju terkutuk ini membuat Nayla tak bisa menghentikan gairah panas atasan mantannya ini.“Kenapa ditutupi, hmmmm?” tanya Darren berbisik. Suaranya berat, matanya berkabut hasrat.“A–aku malu, Mas,” jawabnya.“Bahkan aku sudah melihat semuanya. Tanda lahir di pangkal pahamu, aku melihatnya.”Wajah Nayla memerah saat mendengar jawaban suaminya. Malu, tentu saja dia sangat malu. Bahkan ketika ia mengingat betapa liarnya malam itu, saat ia ingin disentuh oleh suaminya. “Aku bisa laporin Mas dengan undang-undang ITE.”Ancaman itu justru membuat Darren tergelak.“Coba bayangkan kalau aku tidak merekamnya, mungkin kau bisa saja menuduhku telah memperkosamu.”Nayla membeku. Dia bingung harus menjawab apa. Tapi demi Tuhan dia sangat malu. Kenapa sih nenek suaminya ini kepikiran untuk membelikannya pakai

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 149

    Baru saja mereka ingin bercinta, tiba-tiba ponsel pria tua itu berdering pendek.“Pa, Mama gak jadi perawatan hari ini. Cepat jemput ya.”Hanya dengan membaca pesan itu saja, pria tua itu langsung duduk dan mulai meraih celananya. Gerakannya cepat dan terlatih, seperti sudah biasa terjadi. Michelle hanya bisa duduk termangu di atas ranjang, tubuhnya masih setengah telanjang, sementara pria tua itu sudah sibuk mengenakan kembali pakaiannya. Ia sempat menunduk dan mengecup bibir Michelle sekilas.“Kita tunda dulu. Istri Om minta dijemput,” ucapnya singkat sambil merapikan kancing kemejanya.Michelle tidak berkata apa-apa. Tapi wajahnya menunjukkan kemarahan yang ia tahan dengan susah payah. Rasanya ingin sekali membalik meja kecil di samping ranjang hotel itu. Lagi-lagi dia harus menjadi yang kedua. Bukan hanya kali ini. Ini bukan pengalaman pertama.Entah sudah berapa kali Michelle harus mengalami kejadian serupa. Saat dia mulai merasa dirinya penting, kenyataan kembali mengingatkan: d

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 148

    “Brengsek. Ternyata dia ada di sini juga,” desis Michelle pelan sambil bersembunyi di balik pilar dekat eskalator.Matanya tak lepas dari pemandangan di depan. Alex. Angelica. Dan si kecil Olivia. Mereka tampak begitu bahagia berjalan bersama, dan terlihat kebahagiaan itu begitu sempurna. Alex sesekali menunduk menyamakan langkah dengan Olivia, sementara Angelica menahan tangan suaminya dan berbicara sambil tersenyum. Adegan biasa itu, tapi membuat dada Michelle terasa seperti dibakar.Ia menggigit bibir bawahnya, menahan amarah yang tak sempat ia rilis. Setiap kali melihat Alex memperlakukan Angelica dengan penuh perhatian, rasa benci itu tumbuh makin dalam. Dalam pikirannya, seharusnya bukan wanita itu yang berdiri di samping Alex. Harusnya bukan Angelica yang memegang tangan pria sehebat itu. Ia merasa Angelica tak pantas. Tak cukup cerdas. Tak cukup berkelas. Dan terlalu polos untuk seorang pria sekuat dan sekaya Alex.“Dia... Perempuan yang paling kubenci di dunia, kupikir hidu

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 147

    Angel naik ke atas tubuh Alex saat tubuh keduanya sudah polos. Dia mengambil alih permainan. Bergerak liar di atas tubuh Alex.Sementara Alex meremas dada Angel, cukup kuat. Sesekali dia menegakkan tubuhnya agar bibirnya bisa menghisap dada sang istri, seperti anak kecil yang kehausan.“Aaaaaaah,” desah Alex. Milik istrinya berkedut berkali-kali membuat milik Alex seperti dicengkeram oleh sensasi nikmat.“Sayaaaang, enak banget,” rancaunya.Angel makin bergerak liar. Sampai keduanya keluar bersamaan dan tubuhnya ambruk di atas tubuh Alex. Peluh membanjiri sampai membuat badannya lengket.Puas?Tentu saja.Baik Alex atau Angel sangat puas dengan permainan mereka.**Satu Bulan Kemudian Hari itu Sabtu pagi, Michelle bangun lebih awal dari biasanya. Hari libur, tapi ia sengaja membuka laptop dan mengecek email kerja. Sejak dua hari lalu ia merasa ada kemungkinan besar akan mendapat tanggung jawab baru karena William sempat mengatakan bahwa ia tak bisa ikut mendampingi Alex dalam perjala

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 146

    Tempat pukul 20.00 waktu setempat mobil rumah sakit sebelah tiba di kediaman Alex. Petugas keamanan di rumahnya sudah mengetahui kalau hari ini mereka akan melakukan check up kesehatan. Beberapa petugas medis dari rumah sakit milik Alex datang membawa peralatan pemeriksaan lengkap. Semuanya berpakaian rapi dengan alat pelindung sesuai protokol standar. Mobil ambulans tidak dinyalakan sirinenya, cukup parkir tenang di halaman depan. Alex sendiri yang menyambut mereka di pintu utama, ditemani Angelica yang menggendong Olivia.“Langsung ke ruang tamu, ya. Mama dan Papa saya, ada di sana,” ucap Alex singkat pada salah satu dokter senior, dr. Calvin, yang dipercaya menangani check up malam itu.“Iya, Tuan. Kami sudah siapkan semua. Pemeriksaan bisa langsung dimulai, hasil screening cepat juga bisa keluar malam ini,” jawab dr. Calvin sambil memberi isyarat pada tim medis di belakangnya.Angelica menatap Alex sejenak, lalu bergeser pelan mengikuti mereka dari belakang. Wajahnya tegang, sam

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 145

    Alex menghubungi William. Butuh waktu agak lama sampai akhirnya suara dari seberang menjawab.“Apa maksudnya, William?” tanya Alex, suaranya terdengar penasaran dan terkejut.Ia masih berdiri di dalam kamar yang ditempati kedua orang tuanya. Kini langkahnya bergeser ke dekat jendela besar yang menghadap ke halaman belakang. Tadi, ia baru saja menguatkan hati kedua orang tuanya. Sekarang, berita baru itu mengguncang pikirannya.Dari seberang, suara William terdengar pelan, hati-hati, tapi jelas. “Saya barusan mendapatkan kabar dari pihak rumah sakit, Tuan. Nyonya Sophia dirawat di rumah sakit milik Anda, dan beliau… menderita HIV AIDS.”Alex membeku. Telinganya menangkap kata-kata itu dengan jelas, tapi otaknya masih mencoba memproses. William belum selesai.“Dan yang lebih parah lagi, anaknya juga kena. Begitu juga dengan suster yang selama ini menjaga anaknya. Ketiganya positif HIV. Sementara pelayan lain yang ada di rumah tidak ada yang terjangkit. Mungkin karena pengasuh anaknya i

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status