Share

Bab 97

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-07 23:12:32

Beberapa Hari Kemudian

Setelah semua administrasi resmi dilengkapi, akhirnya hari yang selama ini ditunggu-tunggu oleh Alex dan Angelica pun tiba. Mereka memilih menikah di luar negeri, jauh dari sorotan media yang selalu haus akan sensasi.

Pernikahan ini memang sudah dirancang secara diam-diam, sesuai dengan pernyataan yang telah ditandatangani oleh Sophia. Di dalam dokumen itu, Sophia menyetujui bahwa Alex akan memperkenalkan Angelica sebagai istrinya di hadapan publik, sementara pernikahannya dengan Sophia selama ini memang diselenggarakan secara tertutup.

Tak heran jika selama bertahun-tahun, para awak media terus bertanya-tanya, siapa sebenarnya istri dari seorang Alexander—pemimpin besar perusahaan ternama di kota New Capitol itu.

Hari itu, yang ikut menemani mereka hanya orang-orang yang paling setia dan dianggap sebagai keluarga. Suster Lila, pengasuh Olivia yang sudah ikut serta. Begitu pula William, orang kepercayaan Alex yang selalu mendampinginya di setiap langkah besar.
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   107

    Setelah menempuh perjalanan selama tujuh jam di udara, mereka akhirnya tiba di kediaman mereka siang hari.Olivia yang masih tampak mengantuk segera diajak Angelica masuk ke kamar. Tanpa banyak bicara, Angelica membantu sang putri membersihkan diri lebih dulu, sebelum nanti mereka membongkar oleh-oleh yang sudah dibeli dari luar negeri.Sementara itu, Alex memilih duduk di sofa sambil menghubungi penjaga keamanan di rumah utama. Tangannya cekatan menekan nomor yang sudah tersimpan di ponsel."Halo, Tuan," sapa suara di seberang telepon dengan penuh hormat."Halo. Aku mau tanya, di mana Sophia dirawat? Lalu, anaknya gimana?" tanya Alex langsung ke inti."Beliau dirawat di rumah sakit swasta di ujung jalan kediaman Anda, Tuan. Waktu itu kami panik, jadi kami cari rumah sakit paling dekat," jawab petugas keamanan dengan tenang. Lalu pria itu menambahkan, "Putrinya ada di rumah ini, bersama pengasuhnya. Saya dengar sih Nyonya Sophia mulai sadarkan diri, cuma saya belum sempat ke sana, Tua

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   106

    Esok harinya, tepat pukul lima, suasana kamar hotel sudah tak lagi tenang. Angelica sibuk memeriksa semua barang bawaan, memastikan tak ada yang tertinggal. Sementara itu, Alex sudah bersiap di depan pintu kamar, menggendong Olivia yang masih terlelap dalam tidurnya. Gadis kecil itu tampak begitu nyaman bersandar di dada sang Papa, tanpa sadar bahwa mereka sudah bersiap meninggalkan kota ini.Angelica melirik ke arah suaminya, lalu buru-buru meraih tas kecil berisi perlengkapan Olivia. "Semua udah dibawa kan, sayang?" tanyanya cepat sambil memastikan koper-koper besar sudah diangkut anak buah Alex yang memang sejak tadi sudah menunggu di lorong hotel."Udah, sayang. Tinggal kita aja yang turun sekarang," jawab Alex singkat, matanya sempat menunduk menatap putrinya yang masih pulas.Mereka berjalan keluar kamar, melewati koridor hotel yang masih lengang. Suasana kota di luar pun masih gelap, menandakan pagi buta baru saja dimulai. Sesampainya di lobi, tim pengawal pribadi Alex langsun

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 105

    Setelah puas berbelanja, mereka kembali ke hotel. Semua barang-barang yang dibeli langsung dibawa ke bandara untuk dikemas, karena esok pagi-pagi sekali mereka harus kembali ke kota New Capitol sesuai jadwal penerbangan private jet milik Alex.Saat mereka tiba di kamar hotel, saat waktu sudah menunjukkan pukul enam sore waktu setempat. Olivia masih terlelap di pelukan Alex, tubuh mungilnya terasa berat karena lelah seharian berjalan. Dengan pelan, Alex merebahkan putrinya di atas ranjang, berusaha agar gadis kecil itu tetap terlelap.Angelica langsung mengambil alih, perlahan mengganti pakaian Olivia. Ia melakukannya dengan hati-hati, tak ingin mengusik tidur nyenyak anaknya. Sepertinya Olivia benar-benar kelelahan, napasnya teratur, bibir kecilnya sedikit terbuka.Usai memakaikan piyama pada Olivia, Angelica mengecup kening sang anak, lama menatap wajah polos itu. Ada rasa syukur yang dalam mengalir di dadanya."Terima kasih ya Tuhan... Engkau masih izinkan kami bertiga bersama seper

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 104

    Alex menggiring rombongannya keluar hotel menuju pusat perbelanjaan. Cuaca di luar masih menusuk dingin, salju turun halus membasahi trotoar, membuat jalanan sedikit licin. William berjalan lebih dulu, memastikan jalan yang mereka lewati aman. Angelica merapatkan jaket tebalnya sambil sesekali menahan tangan Olivia agar tak terpeleset. Sementara Alex, dengan langkah santai, tampak menikmati suasana kota bersalju ini.Begitu tiba di pusat perbelanjaan yang tak jauh dari tempatnya menginap, tujuan pertama mereka jelas — toko mainan. Alex memang sudah berjanji pada putrinya sejak kemarin."Papa, boleh beli boneka ini?" tanya Olivia sambil menunjuk boneka beruang raksasa, hampir seukuran tubuh sang mama. Tangannya memeluk perut boneka itu erat, seakan takut diambil orang lain.Angelica mendekat, menatap boneka itu sambil mengernyit. "Gimana bawanya, Sayang? Ini besar banget."Tapi Olivia menggeleng keras. "Via mau ini, Mama. Soalnya di rumah nggak ada yang jual kayak gini."Angelica menco

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 103

    Tubuh Angelica menggeliat pelan, setiap sendinya terasa nyeri, seolah remuk karena semalaman terus dipaksa bekerja keras. Ia benar-benar kesulitan bergerak pagi ini, bahkan sekadar mengangkat pinggang pun berat. Perutnya terasa penuh dan berat, lalu ia mendapati tangan besar suaminya masih melingkar santai di atas perutnya.Semalam mereka benar-benar gila. Sampai tiga ronde, tanpa ampun. Angelica mengerjap, mengingat lagi bagaimana Alex begitu kuat. Ia sampai kewalahan menahan serangan suaminya yang tampaknya tak pernah kehabisan tenaga. Pria itu memang selalu pintar soal pemanasan, sampai-sampai Angelica nyaris kehabisan napas setiap kali gelombang itu datang sebelum mereka masuk ke inti.“Capek?” suara Alex terdengar berat, serak, khas orang baru bangun tapi masih dalam mode nakal, saat melihat istrinya hendak bangkit tapi gagal."Iya… aku mau mandi... nanti takut Olivia datang," sahut Angelica pelan, matanya masih terpejam. Rasa kantuk masih membekap, walau sinar matahari mulai men

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 102

    Alex masih memeluk erat tubuh Angelica yang lelah di atas tempat tidur. Keringat masih membasahi kulit mereka, tapi suasana kamar hotel itu terasa hangat. Hangat karena pelukan dan perasaan yang dalam, bukan sekadar karena apa yang baru saja mereka lewati."Sayang..." bisik Alex sambil mengecup pelan pipi istrinya yang basah. "Pil KB-nya jangan diminum lagi ya."Angelica membuka matanya pelan, menatap wajah suaminya yang masih menempel di sisinya. Ia menghela napas panjang. "Tapi aku takut hamil, Sayang..." bisiknya lirih. "Kasihan Olivia masih kecil."Angelica tak tega kalau harus memberikan adik untuk Olivia. Rasanya baru kemarin Olivia melewati masa-masa sulitnya. Angelica takut belum bisa menjadi sosok ibu yang baik untuk anak-anaknya. Mungkin nanti, namun tidak sekarang. Dirinya benar-benar belum siap setiap kali pria yang ia cintai ini membahas mengenai rencana memberi adik untuk Olivia.Alex mengusap pipi Angelica. "Tapi Via kan sekarang ada yang jaga. Dia juga pasti senang ban

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 101

    “Aaaah, sayang.” Angelica mendesah saat Alex menjilat semakin dalam bagian intimnya, sesekali pria itu memainkan lidahnya di dalam sana. Alex tak peduli desahan sang istri makin berat, karena tujuannya sekarang adalah membuat istrinya segera mencapai puncak kenikmatan surga dunia.Manisnya madu masih terasa hingga membuat Alex semakin ketagihan untuk menghisap dan menjilat milik sang istri. Tak ada rasa jijik sama sekali, yang ada rasa ingin memuaskan istrinya di malam pertama mereka setelah sah menjadi sepasang suami istri.“Sayaaaaaaang, aku mau keluar,” kata Angel penuh permohonan.Alex menarik kepalanya yang sebelumnya dibenamkan di antara pangkal paha sang istri. Kini dia memposisikan tubuhnya di atas tubuh Angelica, lalu mulai mencium bibir wanita itu. Lidahnya bermain-main di rongga bibir sang istri, Angel membalas ciuman itu dengan penuh hasrat, karena dia benar-benar ingin keluar. Padahal sang suami belum masuk ke menu utama.“Saaayang aku tak kuat menahannya,” kata Angel se

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 100

    Setelah anak buahnya keluar, Nyonya Maximus langsung meraih ponselnya. Dengan napas masih memburu karena amarah yang belum reda, dia menekan nomor Sophia. Sekali panggil — tidak diangkat. Dia mendengus, mengetuk-ngetuk meja dengan ujung jarinya.Panggilan kedua, masih juga tak dijawab.Yang ketiga dan keempat, hasilnya sama. Wajahnya makin memerah karena kesal.Barulah di panggilan kelima, sambungan telepon itu akhirnya diangkat. Suara Sophia terdengar dari seberang sana."Halo, Mama," jawab wanita itu pelan.Nyonya Maximus tak mau buang waktu. "Di mana Alex?" tanyanya tajam, tanpa basa-basi.Dari seberang, Sophia terdengar menarik napas berat. "Dia bilang ada urusan bisnis, Ma. Dia ke luar negeri. Memangnya ada apa, Ma? Tumben Mama nanyain soal Alex."Nada bicara Sophia terdengar santai, tapi justru membuat Nyonya Maximus makin naik darah."Santai sekali kau jawab, ya!" semprot Nyonya Maximus. Suaranya meninggi. "Apa kau nggak tahu kalau wanita masa lalu Alex itu sudah datang lagi ke

  • Terperangkap Gairah Liar Mantan Atasan   Bab 99

    “Anaknya yang ini, Papa!" protes Olivia sambil menunjuk dirinya sendiri saat Alex menyuapkan sepotong daging ke mulut Angelica.Alex terkekeh pelan, mengusap lembut rambut Via. "Tapi ini istri Papa, sayang," jawabnya sambil melabuhkan kecupan lembut di puncak kepala gadis kecil itu.Via mendengus, tak mau kalah. "Tapi Via istri Papa juga!" jawabnya dengan wajah cemberut, tapi matanya berbinar jahil.Angelica, yang duduk di sebelah Alex, spontan menjulurkan lidahnya ke arah putrinya. "Tuh kan, Via kalah. Mama yang disuapin Papa," godanya sambil menahan senyum.Olivia memelototkan matanya, lipatan tangannya mengencang di depan dada kecilnya. "Udah tua masih disuapin!" sindirnya pada sang mama, suaranya setengah kesal, setengah manja.Angelica langsung menoleh cepat, pura-pura tersinggung. "Enak aja bilang tua! Mama masih muda, tau!"Alex hanya geleng-geleng kepala, matanya berpindah sejenak ke arah William dan pengawalnya yang duduk agak ke ujung meja sambil bicara ringan dengannya. Tap

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status