Home / Romansa / Terperangkap Hasrat Anak Tiriku / Bab 2 Bertemu Anak Tiri

Share

Bab 2 Bertemu Anak Tiri

Author: Aira Tsuraya
last update Last Updated: 2025-10-01 09:00:26

Pukul enam pagi, Sera terbangun. Kepalanya pusing, rasa aneh yang semalam ia rasakan berangsur menghilang berganti rasa nyeri di bagian bawah tubuhnya.

Perlahan Sera membuka mata dan langsung terperangah kaget saat melihat sepasang tangan tengah memeluknya dengan erat. Tidak hanya itu saja, Sera melihat wajah tampan pria penolongnya sedang terpulas di sampingnya.

“Apa yang terjadi?” gumam Sera.

Lamat-lamat Sera menyusun semua kejadian tadi malam. Ia yakin jika coklat yang ia makan semalam adalah obat perangsang yang membuat dia bertingkah seaneh ini. Harusnya ia melayani klien sialan itu, tapi bukannya selamat. Ia malah sudah menghabiskan malam panas bersama pria tak dikenal.

Dengan hati-hati Sera mengangkat tangan Axel, kemudian turun dari kasur. Secepat kilat, Sera berpakaian. Ia tidak mau berurusan terlalu dalam. Kalau bisa, ia harus pergi dari sini.

“Sudah mau pergi?”

Sebuah suara serak terdengar dari belakang Sera. Perlahan Sera memutar tubuh dan melihat Axel sudah bangun.

Pria tampan itu berbaring sambil menyanggah kepalanya dengan salah satu tangan menatap Sera tajam.

“Maaf, Tuan. Saya harap yang terjadi semalam dilupakan saja.”

Axel sontak terkejut mendengar ucapan Sera. Pria tampan itu mengernyitkan alis dengan mata menatap penuh tanya.

“Saya yang salah. Saya minta maaf.”

Sera malah berkata seperti itu sambil menundukkan kepala. Axel sontak terkekeh mendengar ucapannya. Ia tergesa bangkit dari kasur, mengenakan celananya dan berjalan menghampiri Sera.

“Minta maaf? Kamu yang kehilangan keperawanan. Mengapa kamu yang minta maaf?”

Sera tidak bisa menjawab. Kalau bukan dia yang mulai, pasti Axel tidak akan melakukan hal ini padanya. Itu sebabnya, Sera minta maaf.

“Siapa namamu? Aku akan tanggung jawab!"

Sera mendongak, membuat mata mereka bertemu. Semalam ia dalam pengaruh obat perangsang sehingga tidak menyadari jika mata pria ini sungguh indah. Hitam pekat, tajam dan bagai pusaran air yang menarik siapa saja yang melihatnya.

“Kamu tidak punya nama?”

Suara Axel kembali terdengar menginterupsi lamunan Sera.

“Eng … saya rasa itu tidak perlu. Saya mohon lupakan semua kejadian malam ini. Saya tidak akan menuntut apa pun.”

Axel terperangah kaget mendengar jawaban Sera. Banyak wanita yang ingin tidur dengannya dan menginginkan tanggung jawabnya. Namun, kenapa wanita ini berbeda?

“Saya permisi dulu.”

Sera langsung membalikkan badan dan berlalu meninggalkan Axel, tapi tangan Axel lebih dulu mencekal lengannya.

“Hei!! Kamu pikir kamu siapa? Seenaknya saja mencampakkan aku!!”

Sera mendelik mendengar ucapan Axel. Kepalanya menggeleng dengan wajah terlihat bingung.

“Saya … saya tidak bermaksud seperti itu. Kejadian tadi malam benar-benar di luar dugaan. Saya … saya dalam pengaruh obat perangsang hingga ---”

“Aku tahu, Nona. Itu sebabnya aku menolongmu semalam, kalau tidak, kamu bisa mati.”

Sera tidak bisa menjawab, hanya mengatupkan rapat bibirnya sambil menatap Axel dengan linglung.

“Kamu ingin aku melupakan kejadian malam ini?” Sera mengangguk.

“Fine, tapi jangan minta tanggung jawabku jika kamu hamil. Asal kamu tahu, aku melakukannya tanpa pengaman semalam.”

Sera terdiam, beberapa kali menelan saliva. Entah mengapa udara tercekat di kerongkongannya. Sebuah senyum smirk terlihat di wajah tampan Axel dan itu membuat Sera ketakutan.

“Pergilah. Ingat ucapanku tadi!! Jangan mencariku jika kamu hamil!!”

Sera menelan ludah sambil menganggukkan kepala berulang. Entah karma apa yang membuatnya terjebak dalam kemalangan seperti ini. Bukannya selamat dari buaya, dia malah jatuh ke kandang macan.

Hampir dua minggu kejadian itu berlalu dan perlahan Sera sudah melupakannya. Sera menganggap itu adalah hari sial dalam hidupnya yang tidak akan pernah ia temui lagi. Kini saatnya ia berbahagia.

Hari ini adalah hari yang sudah ditunggu Sera selama ini. Hari dimana pada akhirnya ia resmi menjadi istri Regan Emanuel Longdon. Pria berusia 46 tahun yang sudah lama berhubungan dengannya.

Meski terpaut hampir dua belas tahun dengan Sera, tapi ia tidak mempermasalahkannya. Regan sudah baik kepadanya selama ini. Regan juga yang selalu ada untuk Sera. Regan yang perhatian, pengertian dan punya banyak kelebihan yang membuat Sera nyaman dengannya.

Usai melalui prosesi pemberkatan, pada akhirnya mereka resmi menjadi suami istri. Banyak ucapan selamat berdatangan untuk Sera dan Regan. Sedari tadi senyum Sera terus terkembang menunjukkan kebahagiaannya hari ini.

“Sayang … ada yang ingin aku kenalkan padamu,” ucap Regan.

“Siapa?” tanya Sera penasaran.

“Sebentar, aku panggil dulu.”

Regan berjalan menjauh meninggalkan Sera, kemudian tak lama kembali bersama seorang pria tampan. Kalau dilihat usianya lebih muda dari Regan, wajahnya rupawan dengan rambut ikalnya yang menawan dan mata pekat nan menghanyutkan.

Sera terdiam sesaat, kenapa wajahnya tidak asing?

Perlahan Regan mendekat kemudian berdiri diam di depan Sera.

“Sera Sayang … ini Axel. Dia putra tunggalku.”

Sera membisu mengatupkan rapat bibirnya sambil menatap pria tampan di depannya. Ia tidak salah lihat jika pria yang sedang berdiri di depannya adalah pria yang telah menghabiskan malam panas dengannya saat itu.

Axel tersenyum mengulurkan tangan. Matanya menatap tajam seolah sedang menarik Sera masuk ke dunianya.

Dengan lembut, Axel bersuara, “Wajahmu tidak asing, apa kita pernah bertemu sebelumnya?”

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terperangkap Hasrat Anak Tiriku   Bab 8 Axel yang Penasaran

    Dengan kecepatan laksana cahaya, Axel melepas genggaman tangannya. Sehingga Regan tidak sempat melihat ulah nekat putranya.“Aku pergi dulu, ya?” pamit Regan ke Sera.Sera mengangguk dan terdiam saat Regan mendaratkan ciuman di bibirnya. Regan melirik Axel, menganggukkan kepala kemudian sudah berjalan masuk ke dalam mobil.Begitu mobil Regan menghilang, Sera tergesa masuk. Ia tidak mau berada lebih lama dengan Axel. Namun, pria tampan itu dengan cepat mencekal lengan Sera dan membuatnya urung pergi.“Kamu mau apa lagi?” tanya Sera dengan sebal.Axel mengulum senyum, berjalan mendekat hingga berdiri sejajar di depan Sera. Mata mereka beradu saling pandang.Perlahan tangan Axel merengkuh pinggul Sera dan menarik rapat hingga dada mereka menempel. Sera panik. Ia takut ulah mereka dilihat asisten rumah tangga di sini.“Tante gak usah panik gitu, dong. Aku kan cuman mau pamitan.”Sera berdecak. &l

  • Terperangkap Hasrat Anak Tiriku   Bab 7 Alasan Axel

    “Re—Regan,” ujar Sera terbata.Ia sangat terkejut begitu melihat suaminya tiba-tiba kembali pulang. Apa Regan melihat yang Axel lakukan tadi? Apa Regan melihat semuanya?Sera terlihat gugup, tapi sebisa mungkin menutupinya. Berbanding terbalik dengan Axel yang terlihat lebih tenang.Bahkan pria itu tidak menurunkan tangannya dari pinggul Sera sejak tadi.“Hai, Pa. Aku ke sini untuk menjenguk Nenek.” Axel menjawab dengan riang.Selama ini nenek Axel, Nyonya Josephine tinggal di rumah yang sama dengan Regan dan Sera. Hanya karena sakit stroke membuat Nyonya Josephine terus berada di kamar.Regan mengangguk, tapi matanya sedang menatap tangan Axel yang memeluk pinggul Sera. Seketika Sera menurunkan tangan Axel. Sementara Axel hanya tersenyum cengengesan melihat Regan.“Tadi Tante Sera kepleset dan aku membantu memeganginya supaya tidak jatuh. Sepertinya lantainya masih basah.”“Betul

  • Terperangkap Hasrat Anak Tiriku   Bab 6 Tidak Seindah Kuduga

    “Apa maksudmu, Regan? Aku … aku ---”Sera terperangah kaget mendengar ucapan Regan, tapi belum sempat Sera bersuara tangan Regan sudah turun mencengkram erat lehernya.Tidak hanya itu Regan sudah mendorong tubuh Sera menempel ke dinding di belakangnya.“Ekgrr … Re … gan … akhrgg … .”Sera kesakitan dan kesulitan bernapas. Wajahnya memerah dengan mata yang melotot. Belum lagi rasa nyeri dan sakit yang ia rasakan. Sera tidak tahu mengapa tiba-tiba Regan melakukan hal ini padanya.“Tidak mau ngaku, heh?”Sera kebingungan harus menjawab apa. Apa ini berkaitan dengan pengakuannya saat itu? Apa Regan tahu jika Axel orangnya?Belum selesai benak Sera berpikir, tiba-tiba Regan melepas cengkraman tangannya. Tubuh Sera merosot. Ia berulang kali batuk sambil memegang lehernya. Masih terasa nyeri tertinggal di sana.Sera pikir semua akan selesai, tapi dugaan Sera salah.

  • Terperangkap Hasrat Anak Tiriku   Bab 5 Bukan Ini yang Kuminta

    “Baguslah kalau begitu. Sekalian saja aku katakan sebenarnya apa yang terjadi di antara kita,” ucap Axel.Ia bangkit dari kasur dan tampak sibuk merapikan baju sambil berjalan menuju pintu menghampiri Sera. Sera melotot saat Axel hendak membukanya.“Kamu gila. Kamu ingin aku mati?”Axel terdiam, kepalanya miring menatap Sera dengan bingung.“Bukannya dari awal aku sudah memberimu solusi, Sera. Kamu yang menolaknya. Jadi, apa salahnya jika aku yang mengatakan langsung ke Papa?”“JANGAN!!!”Sera langsung menahan tangan Axel, mencegahnya membuka pintu. Axel terdiam, menatapnya dengan saksama.“Aku janji … aku janji akan melakukan apa saja yang kamu minta asal jangan katakan soal malam itu ke Regan.”“Aku mohon … .”Sera berkata dengan sungguh-sungguh. Axel trenyuh melihatnya, apalagi saat mata bulat wanita cantik itu menatapnya penuh ketul

  • Terperangkap Hasrat Anak Tiriku   Bab 4 Wanita yang Sama

    “AXEL!!! Apa yang kamu lakukan di sini?” pekik Sera tertahan.Pria berusia 27 tahun itu tidak menjawab, malah meringsek masuk ke dalam kamar. Sera melotot dan berusaha menyuruhnya keluar, tapi tenaga Axel lebih besar darinya. Hingga pada akhirnya Sera mengizinkan Axel masuk.Ia berdiri diam sambil merapatkan jubah tidurnya. Kali ini ia sudah mengenakan lingerie merah nan seksi dengan belahan dada yang rendah. Untung saja ada jubah tidur yang menutupi lekuk tubuhnya.Axel tersenyum menyeringai kemudian berjalan mendekati Sera. Setiap kali Axel melangkah maju, setiap kali itu pula Sera berjalan mundur. Hingga langkahnya terhenti karena terantuk dinding di belakangnya.“Kenapa kamu selalu ketakutan jika melihatku?” tanya Axel kemudian.Sera menggeleng. “Aku tidak ketakutan, aku hanya ---”“Hanya apa?” Axel memotong kalimatnya dan sudah berdiri tak berjarak di depan Sera.Sera tidak menjawab

  • Terperangkap Hasrat Anak Tiriku   Bab 3 Sang Penggoda

    “Eng … aku rasa tidak. Aku baru ini melihatmu,” jawab Sera.Ia langsung menyambut uluran tangan Axel dan secepat kilat menariknya kembali. Axel hanya diam dan sama sekali tidak mempermasalahkannya. Apalagi setelah itu banyak tamu yang menghampiri Sera dan Regan hendak memberi selamat.Axel mundur dengan teratur dan memilih duduk di salah satu kursi. Ia hanya diam memperhatikan Sera sambil menikmati minuman yang disajikan.“Rasanya aku tidak salah. Dia wanita di malam itu,” gumam Axel.Mata pekatnya terus mengawasi gerik Sera dan tentu saja Sera jadi tidak nyaman. Padahal sepanjang acara, Sera merasa bahagia, tapi setelah kedatangan Axel dan perkenalannya tadi membuat Sera ketakutan.Bagaimana jika Axel mengatakan ke Regan kalau telah terjadi sesuatu pada mereka malam itu? Apa jadinya Sera jika Regan marah dan membatalkan pernikahannya?Beberapa kali Sera menghela napas untuk melepas ketegangannya dan itu diketa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status