Share

Bab 2. Orang Asing

Penulis: ZeeHyung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-16 10:20:11

"Siapa yang mau dibunuh? Apakah aku? Tidak-tidak, aku tidak salah, jadi mereka eh maksudnya orang tadi, tidak bisa membunuhku tanpa alasan," ucapnya meyakinkan diri jika dia bukan target dari orang yang tadi dia dengar pembicaraan dan orang itu adalah suaminya sendiri.

Olla mendengar percakapan antara suaminya dengan seseorang, dia tidak percaya jika suaminya sangat kejam. Olla mengusap keringat yang mulai muncul di pori-pori keningnya dengan tangan gemetar.

Olla yang masih melamun, dibuat terkejut karena pintu kamarnya terbuka hingga kepalanya terbentur di pintu. Olla meringis kesakitan saat pintu mengenai belakang kepalanya. Rafly masuk ke dalam kamar kembali dan menatap ke arah Olla. Olla terkejut melihat Rafly masuk kembali ke kamar dan pria itu melihat Olla mengusap belakang kepalanya.

"Apa yang kamu lakukan di bawah, Olla? Bangun, cepat!" bentak Rafly dengan suara datar dan dingin.

Rafly tidak tahu kenapa Olla duduk dibawah, Rafly mulai curiga kepada Olla, apakah Olla mendengarnya. 

Langkah kaki Olla terhenti sesaat karena mendengar Rafly memanggilnya. Olla mulai gugup, dia takut jika suaminya ini menanyakan kembali apa yang dia lakukan tadi.

"Ada apa, Tuan?" tanya Olla dengan tenang.

Rafly mendekati Olla dan dia berdiri tepat di depan Olla. Tubuh yang jangkung membuat Olla hanya bisa melihat dada bidang Rafly.

"Pandang aku, jika aku bicara. Aku tidak suka jika lawan bicaraku menundukkan kepala. Mengerti!" Rafly sedikit memberikan tekanan kepada Olla kalau dia bicara harus face to face.

Olla menelan salivanya dengan kasar, dia merasa kalau saat ini dia seperti menelan kawat berduri. Olla mulai berpikiran negatif ke Rafly, perlahan Olla mengangkat kepala dan memandang ke arah Rafly, pria yang banyak dipuji dan dikagumi semua wanita.

Kenapa dia meminta untuk memandang ke arahnya, bukankah dia melarangnya untuk tidak memandang dia jika keduanya berdekatan. Tapi, kenapa dia memintanya, bukankah itu aneh?

Olla mengangkat kepalanya perlahan, terlihatlah olehnya raut wajah Rafly seperti ingin menerkam musuhnya. Olla berusaha tenang dan dia tidak gugup.

"Iya, Tuan. Ada apa? Apa, Tuan butuh sesuatu. Nanti saya carikan atau ambilkan." Olla berpura-pura menanyakan apakah pria arogan dan kejam ini membutuhkan sesuatu atau tidak.

Rafly makin mendekati Olla dan jaraknya sangat dekat hampir dekat dan napas mint Rafly saja bisa dia rasakan. Olla masih melihat Rafly, dia tidak mau membuat Rafly marah padanya.

"Apa kamu dengar sesuatu?" tanya Rafly masih menatap bola mata Olla untuk mencari tau apakah Olla berbohong atau tidak.

"Dengar apa, Tuan. Saya tidak dengar apapun dan saya juga tidak tahu maksud yang Anda katakan ini. Saya, duduk karena pusing, mungkin saya lapar jadi sedikit terhuyung dan jatuh ke bawah, maafkan saya," jawab Olla mencoba meyakinkan Rafly kalau dia tidak mendengar apapun yang Rafli katakan. Dan beralasan kenapa dia duduk di lantai.

Rafly melihat sorot mata Olla dan benar, tidak ada kebohongan apapun dan tentu saja itu membuat Rafly sedikit lega.

"Pergi sana," usir Rafly dengan mengibaskan tangannya.

Olla yang diusir segera pergi, dia berlari menuruni anak tangga. Dia benar-benar takut melihat Rafli, dirinya tidak menyangka kalau dirinya menikah dengan gangster. Di dalam pikirannya, gangster itu kejam, suka membunuh dan banyak lagi, seperti di film-film yang pernah ditonton, seperti itulah gangster di benaknya.

Sampai di ruang makan, Olla bertemu dengan anggota keluarga Rafly. Olla menundukkan kepala ke arah pria sepuh yang saat ini menatapnya dengan senyuman.

"Maaf, semuanya saya terlambat. Kakek, maaf sudah lama menunggu," ucap Olla merasa bersalah dan langsung meminta maaf kepada pria sepuh yang tersenyum kepadanya.

"Tidak apa, duduklah. Mana Rafly?" tanya pria sepuh tersebut.

"Di ...." Olla menghentikan ucapannya karena pria yang dimaksud sudah muncul dan menyapa semuanya kecuali dirinya.

"Pagi semua, maaf aku terlambat, tadi ada orang asing masuk ke kamarku," sapa Rafly kepada semuanya.

Akan tetapi perkataan terakhirnya membuat Olla menoleh ke arahnya.

Mendengar perkataan Rafly, kedua orang tua Rafly tertawa kecil sambil menutup mulut, tapi tidak dengan pria sepuh dan Olla.

Pria sepuh yang juga kakek dari Rafly menghentakkan meja dengan cukup kencang hingga membuat kedua orang itu terdiam karena mendengar suara hentakan meja.

"Keterlaluan kamu! Kalian juga. Mana akal pikiran kalian, hahh! Mana! Dan kamu, Rafly, jaga ucapanmu, jika kamu masih berkata seperti itu lagi, maka aku akan menghapusmu dari warisanku. Ingat! Yang kamu katakan orang asing itu istrimu, jadi hargai dia, kalian juga!" bentak Tuan Mathias Alexander dengan aura menyeramkan.

Tuan Mathias tidak menyangka, cucunya mengatakan itu. Entah itu, bercanda atau sungguhan dia tidak tahu. Tapi, tetap saja dirinya tidak suka karena yang dia katakan orang asing itu, istrinya sendiri.

Rafly terdiam, dia segera duduk setelah mendengar ultimatum dari Kakeknya. Ayahnya saja tidak berkutik bila kakeknya sudah berkata seperti itu.

Olla hanya bisa tertunduk kembali. Dia tidak menyangka jika pria ini terlambat karena kamarnya masuk orang asing, hatinya sakit mendengar perkataan dari suaminya itu.

"Olla, duduk dan sarapan," pinta Tuan Mathias dengan suara lembut dan tegas. 

Olla duduk dan dia membuka piringnya dengan perlahan. Olla berniat untuk membuka piring Rafly akan tetapi, tangan Rafly dinaikkan ke atas, dia enggan Olla melayani dirinya.

Melihat Rafly menolak apa yang akan dia lakukan, Olla pun mengurungkan niatnya. Dia makan seperti biasanya. Makanan yang sudah diberitahukan oleh ibu mertuanya. Nasi dan ayam goreng saja jika dia ambil yang lain, maka dia akan dihukum setelahnya.

"Olla, kenapa dari kemarin kamu makan itu saja, ambil sayurnya juga. Ayo cepat, kamu butuh makan sayur agar sehat dan bisa mengandung," ucap Tuan Mathias.

Perkataan Tuan Mathias membuat mereka semua melotot termasuk Olla yang tersedak makanan sendiri. Olla segera minum air untuk mengurangi rasa sakit di tenggorokannya.

Rafly menatap kakeknya dengan tajam, dia tidak suka dengan perkataan kakeknya. Tapi, dia tidak bisa protes sama sekali.

Mereka kembali makan dengan tenang, setelah sedikit ada drama pagi. Olla akhirnya makan dengan sayur atas permintaan dari kakek mertuanya. 

Dia senang dan beruntung bisa kenal dengan Tuan Mathias yang baik, berbeda dengan anggota yang lainnya. Mereka semua memusuhi dirinya. 

Padahal, bukan ingin dia menjadi istri dari pria dingin, kejam dan arogan yang ada di sampingnya ini. Semua terjadi karena ulah Rafly.

"Aku akan pulang telat, ada pekerjaan. Kalian jangan menunggu aku," ucap Rafly yang segera berdiri dan dirinya berpamitan dengan semua orang, namun tidak dengan Olla.

"Istrimu," sahut Tuan Mathias dengan suara datar mengingatkan Rafly untuk pamit dengan istrinya seperti yang dia lakukan kepada ibunya.

Rafly menatap istrinya dengan sinis dan tajam. Rafly enggan melakukannya tapi karena Tuan Mathias, kakeknya itu memberikan kode keras, akhirnya dia mendekati Olla. 

Rafly mengecup pucuk kepala Olla dan setelah itu dirinya pergi bersama dengan asistennya yang sudah menunggu dirinya.

Olla yang dikecup oleh Rafly gemetar dan ketakutan dengan apa yang dilakukan oleh suaminya itu.

Ibu kandung Rafly menatap sinis ke arah Olla, dia tidak suka jika Olla diperlakukan seperti itu oleh anaknya.

Di luar rumah, Rafly segera masuk ke dalam mobil. Asisten Rafly memberikan amplop coklat kepadanya.

“Tuan, ini yang Anda minta,” ucap asisten Rafly kepadanya. 

Rafly menganggukkan kepala mengiyakan apa yang asistennya katakan dan menyimpannya. 

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 125. Inilah Cinta Sejati (Tamat)

    Olla menutup mulutnya, dia tidak menyangka kalau Rafly memberikan dirinya cincin yang sangat indah. Cincin bertatahkan batu zamrud yang berkilau dan ditaburi berlian dan swarovski. "Ini untukmu. Aku persembahkan kepadamu, sebagai tanda bahwa aku sangat mencintaimu seumur hidupku sampai maut memisahkan kita berdua," ucap Rafly dengan suara bergetar dan tatapan mata yang berkaca-kaca. Rafly mempersiapkan hadiah kepada Olla sebagai bentuk cintanya. Sebenarnya, cintanya ke Olla sangat besar dan dia tidak akan pernah bisa digantikan apapun. Tapi, cincin ini sebagai simbol sahaja untuk Olla agar mengingat dirinya yang tulus mencintai dirinya. "Kamu romantis sekali, Sayang. Aku tidak bisa berkata-kata lagi. Aku benar-benar terharu. Aku mencintaimu juga, Sayang," balas Olla ke Rafly. Rafly tersenyum mendengar apa yang Olla katakan. Rafly segera memasangkan cincin ke Olla dan tidak lupa Rafly mengecup tangan Olla setelah memasangkan cincin tersebut. Olla menarik Rafly berdiri dan memelukn

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 124. Hidup Bahagia

    Adrian tersadar dan dia diselamatkan. Adrian dilarikan ke rumah sakit tanpa sepengetahuan dari Rafly. Itu pemikiran Adrian tapi nyatanya, anak buah Rafly lah yang menyelamatkan Adrian atas perintah Rafli. Adrian dibawa ke rumah sakit dan diobati kenapa Rafly melakukan itu, karena Rafly melihat kalau Adrian menyelamatkan istrinya dengan tulus untuk itu dia diberikan kesempatan untuk menyelamatkan Adrian. Terlepas nantinya Adrian seperti apa dia tidak peduli. Dan sekarang semuanya sudah berakhir, nuklir sudah dibawa pergi oleh Rafly dan sahabatnya. Rafly segera kembali ke rumah sakit untuk melihat keadaan Olla, sedangkan markas tersebut dihancurkan olehnya. "Ini sudah selesai, kita menang," ucap Keano saat melihat markas musuhnya dan markas musuh sahabatnya musnah. Tidak ada satu pun yang tersisa di markas musuh-musuh Rafly, semuanya terkubur di markas tersebut. Rafly saat ini berada di ruangan melihat kondisi Olla yang masih lemah. Ditemani oleh Nyonya Megumi. "Rafly, Mommy bersy

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 123. Pembalasan Berakhir

    Simon berhadapan dengan Rafly dan setelah sekian bulan purnama akhirnya, keduanya saling berhadapan. "Akhirnya, kita bertemu, teman lama. Apa kamu sudah siapkan peti mati? Kalau sudah baguslah, aku sangat suka dan aku akan mempercepat kematianmu kalau begitu. Bagaimana, apakah kamu siap?" tanya Simon yang menantang Rafly. Rafly yang mendengar perkataan dari Simon tertawa. Dia tidak menyangka kalau musuhnya ini mengatakan itu. Sudah dipastikan kalau dia akan menghabisi musuhnya ini yang sudah menculik istri dan anaknya yang masih bayi terlebih lagi istrinya terluka karena musuhnya ini. "Aku sudah siapkan tapi untukmu, apakah kamu mau melihatnya? Jika mau, boleh, aku akan berikan. Tapi tunggu dulu, aku tidak akan memberikan peti mati itu untukmu. Kamu harus membayarnya terlebih dahulu, sekarang tunjukkan dimana nuklir itu kamu simpan. Tapi, sepertinya tidak perlu lah, biar aku yang mencarinya, coba lihat wajahnya ketakutan, sepertinya dia takut denganmu, Edgar. Apa kamu mau menghabis

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 122. Akhirnya Bertemu

    "Rafly dengar dulu, bukan itu maksudnya. Dia berbohong. Aku tidak melukai pembantu itu eh maksudnya Olla. Bukan aku, Adrian yang melakukannya, sumpah Demi Tuhan. Bukan aku," jawab Niken yang mengatakan bukan dia yang melakukannya tapi Adrian. Niken menuduh Adrian pelakunya, tapi Rafly tidak peduli dia tahu kalau Adrian tidak berbohong dan dia juga tahu kalau yang dilakukan oleh Adrian untuk selamatkan dia tapi yang dia tidak sukai adalah Adrian menculik istri dan anaknya hingga istrinya seperti itu makanya dia menghukum Adrian sebagai balasan atas apa yang Adrian telah lakukan. "Benarkah? Dia pelakunya. Jadi, buat apa kamu di sini? Apa hubungan kamu dengan Simon dan Marcel. Apa kamu minta dia untuk menculik anak dan istriku, Niken?" tanya Rafly ke Niken dengan sorot mata tajam. Niken mundur ke belakang dia tidak mau berdekatan dengan Rafly dia takut sangat takut dan dia ingin menjauh dan melarikan diri tapi, sepertinya dia tidak bisa dan pada akhirnya, dia terkepung. Tepat di belak

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 121. Kemarahan Rafly

    Rafly akhirnya tiba di markas asli milik Simon dan Marcel. Dia tidak sedikitpun melepaskan anak buah dari Simon dan Marcel juga kedua orang yang sudah menculik Olla. Rafly ingin mendapatkan Olla kembali karena dia yakin saat ini Olla pasti ketakutan dan menunggu kedatangan dia. "Tunggulah, Sayang. Aku akan menjemputmu," gumam Rafly yang segera memakai topeng dan menghabisi seluruh anak buah dari Simon dan Marcel yang terus menembakinya. Rafly sama sekali tidak takut dengan serangan dari anak buah Simon dan Marcel, dia tetap menyerang dengan sangat barbar. Teman-teman Rafly melindungi Rafly untuk segera masuk ke dalam ruangan agar Rafly bisa menyelamatkan istrinya dan anaknya. "Aku akan melindungimu, Rafly. Kamu tetaplah tenang dan jangan takut, masuk saja aku ada di belakangmu," ucap Edgar yang mengatakan kepada Rafly untuk segera masuk dan mencari keberadaan Olla dan bayi kembar yang entah dimana keberadaannya.Rafly yang mendengar perkataan dari Edgar menganggukkan kepala, Rafly

  • Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia!    Bab 120. Kekhawatiran Rafly

    Olla masih tidak beranjak dari tempat tidurnya, Olla masih menenangkan bayi kembarnya yang masih menangis. Dengan tenang dan tidak senandung kecil dari Olla, perlahan tangisan bayi tersebut mulai reda dan mereka kembali tertidur. Olla merasakan kepalanya sangat pusing dan pada akhirnya Olla yang tidak tahan menahan semua rasa sakitnya pingsan. Olla manusia biasa, dia bisa tidak tahan rasa sakit di bagian perutnya yang teramat sakit. Meihat Olla pingsan, Adrian semakin panik, dia mencoba untuk memeriksa Olla namun hanya periksa diluar tidak sampai menyeluruh. Badan Olla terasa panas dan itu sangat tinggi."Kapan dokter itu datang, apa masih lama?" tanya Adrian yang panik. "Sabarlah, mereka akan sampai. Kamu dokter harusnya tahu apa yang akan kamu lakukan," jawab Marcel yang meninggalkan Olla dan Adrian. Adrian mendengar perkataan Marcel kesal, dia marah karena Marcel cuek dengan Olla. Marcel seperti tidak peduli dengan Olla begitu juga Simon. Keduanya keluar meninggalkan Olla yang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status