Share

Ancaman

Penulis: Rasyidfatir
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 05:02:00

"Terima kasih Sayang kamu sudah memberikan kado yang terbaik buat Om," ucap Hisyam sembari mengusap hijab di kepala Zahra penuh kelembutan.

"Kalau begitu aku boleh dong minta apa saja sama Om," sahut Zahra.

"Minta apapun boleh, asal Om bisa lakukan untukmu. Pokoknya Om akan usahakan sebisa mungkin," jawab Hisyam tegas.

Zahra tersenyum. "Aku cuma pingin Om selalu sayang aku dan anak kita. Udah itu aja kok."

Hisyam mengira Zahra meminta perhiasan atau harta nyatanya bukan. Ia semakin menyayangi Zahra kalau begini. Lagi-lagi Hisyam memeluk Zahra ala teletubies. Dikit-dikit peluk, makin jatuh cintrong aja dua umat manusia ini.

"Tapi Om jangan lupa besok temenin aku wisuda," rajuk Zahra manja.

"Awas ya, kalau Om bergaya sok sibuk. Nanti aku cari orang lain jadi pendamping wisudaku."

"Sst, jangan bicara seperti itu," Hisyam langsung melumat bibir Zahra. Menghentikan perkataan Zahra yang ngasal.

"Beres Sayang, Om pasti temani kamu."

Keesokan harinya keduanya sudah berdandan rapi. Zahra menge
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Dendam Pribadi

    "Jadi ... Winda itu sepupu kamu Mas?""Kok gak pernah cerita? Bahkan ketika lihat pernikahannya di TV kamu kok seperti nggak pernah kenal?" tanya Citra. "Sepupu jauh. Aku juga tidak kenal dekat. Hanya beberapa kali bertemu. Saat itu aku tidak ingin kamu tahu. Karena bagiku nggak penting juga aku kasih tahu kamu," jawab Dimas enteng.Citra masih menatap Dimas, ekspresinya pria tersebut datar saja waktu cerita tentang Winda. Itu berarti memang Dimas tidak begitu dekat dengan Winda."Aku heran, Mas kok bisa tahu aku di rumah sakit?" tanya Citra penasaran."Itu nggak penting, yang terpenting sekarang kita pulang. Dan mulai lembaran baru," pupus Dimas. Ia tidak ingin Citra tahu kalau Winda yang memberitahunya. Karena mereka sudah sepakat untuk merahasiakan ini. Agar Citra tidak berpikiran mengenai Winda yang memang sengaja menjauhkan dirinya dari Abie.**Di depan pintu utama Candra menunggu kedatangan Hisyam. Lelaki tersebut sudah mondar-mandir seperti setrikaan. Hari ini memang weeken

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Bertemu Di Rumah Sakit

    Seorang pelayan Cafe tengah datang membawa pesanannya. Kedua orang yang tak begitu akrab saling berpandangan satu sama lainnya. "Jadi kamu Winda, putrinya Paman Hilman? Yang dapat anak konglomerat itu?" tanya Dimas."Begitulah, sebenarnya kita sepupuan tapi saudara jauh. Tapi itu bukanlah hal penting sekarang. Yang terpenting temui istrimu di rumah sakit. Dia sedang hamil butuh perhatianmu," terang Winda. Dimas tertegun kaget? Citra hamil? Ini berita yang sangat mengejutkan. Sekaligus berita membahagiakan. Sebentar lagi dia akan menjadi seorang ayah. "Antar aku ke sana sekarang juga," kata Dimas terburu-buru. Jauh dari tempat mereka duduk ternyata diam-diam Abie mengikuti Winda yang tadi berangkat dari rumahterburu-buru. Ia sempat mendengar percakapan istrinya dengan seseorang di telepon. Biasanya Abie percaya saja terhadap semua relasi istrinya. Tapi kali ini, Abie menjadi cemburuan setelah makin dekat dengan istrinya. Di tambah semalam menghabiskan malam bersama membuat rasa memi

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Beronde-ronde

    Winda refleks mundur selangkah ketika Abie mendekat. Padahal Abie sudah sangat merindukannya."Maaf Mas, aku nggak bisa," tolak Winda."Kenapa nggak bisa Win? Kamu sedang halangan?" tanya Abie. Padahal hasratnya sudah di ubun-ubun. Ia tidak tahan ingin menyentuh istrinya.Winda memejamkan mata ketika Abie mencium pipinya. Ia kemudian mendorongnya pelan."Maaf ... jangan sekarang," tolak Winda lemah."Win ... " Abie menatapnya penuh harap. Tapi Winda bener-bener lagi nggak mood."Sory Mas, aku capek. Pingin langsung tidur aja," ucap Winda beralasan.Abie mengusap pipi Winda dengan lembut. "Kamu masih marah sama Mas?" "Enggak, aku cuma pingin istirahat saja. Seharian banyak kerjaan," kata Winda beralasan."Tapi ... Mas lagi pingin Sayang," bujuk Abie. Ia memang sudah tidak tahan karena sudah beberapa hari tidak melakukan hubungan suami isteri. Sudah beberapa malam mereka hanya berbagi pelukan singkat sebelum terlelap, masing-masing lelah oleh aktivitas harian. Tapi malam ini berbeda ad

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Perasaan Dimas

    Dimas terlihat frustasi setelah kehilangan Citra. Sikapnya jadi sering uring-uringan. Ia juga kurang memperhatikan kesehatan dirinya. Jarang makan dan sering melamun. Dokter Rini sebagai mamanya kewalahan. Apalagi sekarang Dimas bertambah cuek pada mamanya. Ia merasa Citra pergi karena perkataan mamanya. Istri manapun tidak akan mau jika mertuanya memaksa suaminya untuk menduakan pernikahannya.Dan itulah yang terjadi pada Citra. Ia merasa tidak dihargai sebagai istri, terlebih saat Dimas tak mampu bersikap tegas pada ibunya sendiri. Hati Citra hancur, dan keputusan untuk pergi dari rumah bukan karena ia tak mencintai Dimas, tapi karena ia merasa cintanya tidak cukup dihargai. Masa lalu Citra selalu jadi alasan agar mertuanya menyingkirkannya.Dokter Rini hanya bisa menghela napas setiap kali melihat putranya mengurung diri di kamar. Ia berusaha keras menutupi rasa bersalah yang diam-diam mulai menggerogoti batinnya. Ia tak pernah bermaksud menghancurkan rumah tangga anaknya. Ia hany

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Cari Detektif Saja

    Abie mengalah dia tidak ingin terus-terusan bertengkar dengan Winda. Meski Winda menyiapkan segala keperluannya selama ini selama marah. Baik makan atau pakaian gantinya. Tapi tetap saja diamnya Winda membuat Abie frustasi. Ia kangen canda tawa Winda yang menghiasi hari-harinya.Siang ini Abie berniat nyamperin Winda untuk memperbaiki hubungannya. Sekalian mengajaknya keluar makan siang. Sampai di kantornya Winda, seperti biasanya Abie langsung masuk aja karena karyawan yang lain juga sudah tahu kalau Abie adalah suami dari pemilik perusahaan.Baru saja masuk melewati lobi. Abie di kagetkan pemandangan yang merusak moodnya. Abie melihat Winda tengah tersenyum lepas pada kliennya. Entah itu klien atau temannya. Yang jelas Abie tidak mengenal pria itu. Padahal dengan dirinya Winda selalu bersikap dingin akhir-akhir ini.Ada sepercik rasa cemburu membakar hatinya. Mereka terlihat akrab saling berbincang kemudian klien tersebut berpamitan. Waktu berbalik Winda baru sadar kalau ada suami

  • Mendadak Dinikahi Calon Papa Mertuaku   Masih Marahan

    Sampai di rumah, Winda keluar terlebih dahulu dari dalam mobil. Abie buru-buru mengekori istrinya dari belakang. Winda menuju ke dapur bukan ke kamar. Seperti dugaan Abie, biasanya istri kalau lagi ngambek pasti langsung ngamar. Ini malah ke dapur. Apa mungkin Winda lapar ... tidak mungkin juga. Bukankah mereka baru selesai makan di warung padang. Apa kelamaan di rumah sakit membuatnya lapar lagi?Ternyata Winda mengambil air es di kulkas. Ia taruh di gelas kemudian meminumnya. "Aku juga mau," kata Abie memecah suasana.Winda menyodorkan botol air dingin tersebut dan mengambil satu gelas untuk Abie. Ia tidak berkata apapun. Tapi langsung meninggalkan Abie di dapur sendirian. Niat Abie mendapat perhatian dari Winda gagal. Ia tidak jadi minim air dingin itu. Tapi lebih tertarik mengejar Winda sampai ke kamar."Kamu marah?" tanya Abie saat menbuka pintu kamarnya. Sementara Winda tengah melepas hijabnya. Rambutnya terurai indah. Sesaat Abie terpesona. Tapi itu bukan poin pentingnya. Ia

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status