Share

bab 9

Author: Dhea Sabrina
last update Last Updated: 2024-01-08 12:37:11

Besoknya di kantor, Lucas menerima laporan hasil penyelidikan asistennya, Edward.

"Bagaimana?" tanyanya memandang Edward.

"Gadis yang anda maksudkan, pesanan Tuan Bosman dan salah masuk kamar, seharusnya masuk ke kamar nomor yang sama, tetapi di lantai tujuh, bukan di lantai sebelas!" kata Edward melaporkan dari penyelidikannya.

"Rekaman cctv yang ada di koridor kamar hotel, menampilkan kalau gadis itu di antar Tantenya sendiri, sepertinya dia di jual oleh Tantenya, karena masalah hutang dengan rentenir!" lanjut Edward lagi.

"Lalu, di mana dia sekarang?" tanya Lucas, pria itu tidak menyangka telah menodai seorang gadis yang sangat malang.

Sungguh miris! seorang Tante yang kejam, tega menjual keponakannya sendiri untuk melunasi hutangnya.

"Gadis itu melarikan diri!" jawab Edward.

Lucas spontan terkejut mendengar jawaban asistennya tersebut, ada perasaan tidak nyaman di dalam hati Lucas.

“Melarikan diri kemana?” tanya Lucas lagi, mencoba tenang.

Mau lari kemana dia, pasti akan ke temu juga! pikir Lucas.

"Sewaktu di selidiki, ternyata gadis itu melarikan diri setelah keluar dari kamar anda Tuan, dan tidak mengetahui kemana perginya, sepertinya dia melarikan diri karena takut di tindas dan di jual kembali dengan hidung belang oleh Tantenya!" jawab Edward.

Lucas menggenggam tangannya dengan erat, dia merasa sangat marah mendengar gadis malang itu di tindas oleh Tantenya sendiri.

"Cari dia sampai dapat, aku yang akan melindunginya, ada sesuatu yang harus ku katakan padanya!" sahut Lucas memberi perintah pada Edward.

"Baik Tuan!" Edward menganggukkan kepalanya dengan patuh, kemudian keluar dari ruang kantor Lucas.

Lucas diam di situ memikirkan, memikirkan Julia yang menangis belas belas kasihan.

Lucas sudah membuat keputusan, akan bertanggung jawab dengan apa yang dilakukannya, pada gadis yang belum di kenalnya tersebut.

Selama bekerja, Lucas tidak fokus dengan apa yang dikerjakannya, wajah gadis yang belum dikenalnya itu selalu terbayang di pikiran.

Pria itu sudah tidak sabaran ingin segera bertemu dengan gadis yang sudah membuat dirinya tidak tenang.

"Tuan, ini laporan mengenai proyek pengembangan Hotel dari Direktur Andi!" sahut seorang wanita cantik memasuki ruang kantor Lucas.

Wanita itu meletakkan berkas laporan tersebut ke atas meja kerja Lucas.

Lucas tidak menjawab kata wanita cantik itu, pria itu terlalu sibuk melihat berkas yang sedang di genggamnya dan sibuk dengan pikiran memikirkan gadis yang mulai mengusik hatinya yang belum di kenalnya.

"Tuan" suara lembut terdengar dekat di dekatnya, dan membuat Lucas tersadar dari lamunannya.

Pria itu menoleh ke sana, dan melihat Sekretarisnya sudah berdiri begitu dekat di dekatnya.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Lucas dengan nada dingin.

“Anda terlihat seperti melamun sambil bekerja, sehingga apa yang saya katakan tidak anda dengar, jadi saya ingin membantu Anda untuk meringankan beban anda” ucap Sekretaris Lucas tersebut sambil tersenyum manis.

"Tidak perlu!" ujar Lucas datar, lalu kembali fokus dengan apa yang diperiksanya tadi.

Tangan wanita itu perlahan memegang ke dua bahu lebar Lucas, dia mencoba untuk memijat Lucas.

Tubuh Lucas sontak merinding merasakan tangan Sekretarisnya itu menyentuh bahunya.

"Apa yang kamu lakukan?!" sentak Lucas marah.

Pria itu berdiri dari kursinya, wajahnya terlihat marah memandang Sekretarisnya itu.

"Saya hanya bermaksud ingin membantu Anda merasa rileks Tuan, Anda terlihat begitu tegang!"

"Keluar!" hardik Lucas tajam.

Wajah Sekretarisnya langsung memerah saat melakukan tindakan Lucas dengan kasar.

"Permisi Tuan" sahut wanita cantik itu dengan pelan, wajahnya terlihat kurus karena di usir Bos nya tersebut.

"Lain kali jangan lancang, kamu tidak sopan pada atasanmu!" sahut Lucas pada Sekretarisnya itu dengan tajam sebelum keluar dari ruang kantornya.

Wanita cantik itu hanya bisa menghela nafas panjang, dia sudah lama menyukai Bosnya itu, tapi sangat sulit sekali untuk menyenangkan hati pria itu.

Lucas mengibaskan bahunya yang di sentuh Sekretarisnya itu, dia merasa kesal karena merasa tidak menghormati sebagai atasan.

Dia seorang CEO yang mampu membuat satu perusahaan tutup dalam hitungan detik, dan membenci seseorang yang berusaha menjilatnya untuk menarik perhatiannya.

Sungguh lancang mencoba menyentuh tubuh berharganya tanpa izin, mau mati ya! bisik hati Lucas emosi.

Pria itu pun kembali melanjutkan pekerjaannya.

Sore harinya, Edward kembali melaporkan hasil penyelidikannya.

Dan hasilnya tidak membuat Lucas senang, malah membuat pria itu bertambah tidak tenang.

Edward tidak menemukan gadis yang membuat perasaan Lucas jadi terikat pada gadis itu.

Bahkan jejak gadis itu pun tidak dapat ditemukan.

Lucas ingat, dia telah memberikan gadis itu selembar cek.

Sudah pasti, kalau gadis itu menggunakan uang yang diberikan Lucas untuk melarikan diri.

Lucas menyesal kenapa memberikan gadis itu cek, seharusnya waktu itu dia menahan gadis itu agar tetap bersamanya.

"Cari terus sampai ketemu, usahakan beberapa orang mencarinya ke berbagai kota, memangnya dia bisa pergi ke mana? Dia hanya memiliki Tantenya saja sebagai keluarganya, pasti tidak sulit untuk menjelajah!" sahut Lucas panik.

"Baik Tuan!" jawab Edward, lalu pergi untuk mengerjakan apa yang di katakan Lucas.

Lucas menyandarkan punggung ke sandaran kursinya, memejamkan mata untuk menenangkan perasaannya yang sangat tegang.

Ada semacam rasa khawatir kalau tidak dapat menemukan gadis yang sudah membuat perasaannya tidak tenang.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Talita Azaliya
sangat menarik
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 201

    Setelah acara resepsi selesai jam delapan malam, Adelia berganti pakaian dengan pakaian pesta mewah, yang di pilih oleh Ibunya. Sudah waktunya mereka akan pergi, menikmati hadiah bulan madu, yang di berikan Lucas kepada mereka. Di halaman lobby gedung aula Hotel, telah menunggu mobil pengantin, seperti apa yang di katakan Lucas tadi. Mobil mewah yang dihiasi dengan bunga mawar. "Bersenang-senang lah nak, ingat kalau pulang nanti, kamu sudah memberikan cucu kepadaku, ya?" ujar Adelia seraya memeluk Adelia dengan erat. "Aih, Mama ini! sudah punya cucu juga dari kak Lucas, tuh... bahkan sudah mau nambah satu lagi!" sahut Adelia cemberut. "Itu beda nak, maksud Mama anakmu, milikmu sendiri!" kata Lisbeth mengingat kan Adelia. Adelia diam saja, tidak menjawab perkataan Ibunya itu, dia malu untuk menjawabnya, yang menurutnya Mamanya itu terlalu terang-terangan membahas soal cucu. "Sudah ah, kami pergi dulu!" ujar Adelia. Sopir mobil mewah itu, dengan segera membuka daun pint

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 200

    Adelia memeluk Daniel dengan erat, ia begitu senang sekali Daniel melamarnya, cara Daniel melamar seperti di novel romantis.Daniel dengan penuh keyakinan berlutut melamarnya, membuat Adelia jadi gemas pada Daniel.Sementara Daniel jadi tertawa dengan tindakan Adelia tersebut, menghamburkan tubuhnya dengan spontan, membuat mereka berdua sekarang berbaring di lantai, dengan posisi Daniel di bawah Adelia.Adelia berbaring di atas tubuh Daniel, memeluk Daniel dengan eratnya.Senyuman Adelia terus mengembang dengan bahagianya, berbaring di atas tubuh Daniel."Aku mau, jangan di tanya lagi, Ayo kita besok menikah!" ucap Adelia dengan bahagianya."Kita harus membuat persiapan dulu, baru kita melangsungkan pernikahan, aku ingin membuat pernikahan yang terbaik untukmu, sayang!" ujar Daniel tersenyum lebar."Apa? katakan sekali lagi!" sahut Adelia, mengangkat kepalanya memandang mata Daniel di bawahnya."Yang mana? aku ingin melangsungkan pernikahan yang terbaik untukmu!" ucap Daniel mengulang

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 199

    Dua minggu berlalu.Hubungan Daniel dan Adelia, berjalan dengan baik, mereka terlihat sangat romantis.Tidak ada lagi pembullyan, Daniel menjadi Direktur yang sangat di segani, dan kinerjanya memuaskan Lucas.Hubungan Julia dengan Kakeknya, akhirnya menjadi lebih baik, dan Julia memaafkan Kakeknya.Pagi ini, Julia bangun pagi seperti biasanya, ia akan membantu pengasuh Harry untuk mempersiapkan Harry berangkat sekolah.Tapi, tiba-tiba Julia merasakan kepalanya sedikit pusing, dan perutnya terasa tidak nyaman.Julia menyingkirkan selimut dengan cepat, lalu turun dengan cepat dari tempat tidur, dan berlari ke kamar mandi."Sayang, kenapa?" tanya Lucas terkejut, melihat Julia yang tergesa-gesa ke kamar mandi.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas, ia menutup pintu kamar mandi dengan kencang.Melihat gelagat Julia yang terasa aneh, Lucas pun buru-buru turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi."Hoekk! hoekk!"Tampak Julia membungkuk di toilet, memuntahkan sesuatu dari mulutnya."

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 198

    Makan malam akhirnya berjalan dengan sempurna, Daniel yang tadinya merasa canggung, bisa menyesuaikan dirinya dengan keluarga Adelia.Harry yang banyak pertanyaan, bisa di jawab Daniel dengan baik, dan semua orang, yang ada di ruang makan itu, selalu setuju dengan pertanyaan yang diajukan ponakan Adelia itu.Daniel merasa keponakan Adelia, sosok yang sangat berpengaruh di keluarga kekasihnya itu.la senyum-senyum lucu, melihat ponakan Adelia yang pintar dalam berbicara, sungguh anak yang menggemaskan."Paman, hati-hati naik motor ya, jangan terlalu kencang menyetirnya!" sahut Harry, saat mereka sudah selesai makan, dan saatnya Daniel akan permisi untuk pulang."Iya, terimakasih Harry!" ucap Daniel tersenyum hangat, mendengar perhatian putra Bosnya itu padanya."Papa, aku akan keluar sebentar, aku mau mengobrol sebentar dengan Daniel!" ujar Adelia, saat Daniel selesai pamit untuk pulang, pada ke dua calon mertuanya."Jangan terlalu larut pulangnya!" sahut Piter."Iya, Pa!" jawab Adelia

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 197

    Malam harinya sebelum jam tujuh malam, Adelia sudah mulai berdandan dengan cantik.la sudah berpesan kepada Bibi koki, untuk memasak, masakan istimewa malam ini, karena ada tamu yang akan datang, untuk makan malam bersama keluarga Sylvester.Sementara Lucas sudah tahu, siapa yang akan datang malam ini, setelah adiknya itu mengatakan kepada orang tua mereka, kalau Adelia ingin memperkenalkan seseorang kepada orang tua mereka."Tante, kamu cantik sekali malam ini!" sahut Harry dengan nyaringnya, melihat Adelia berdandan tidak seperti biasanya.Wajah Adelia merona, mendengar suara ponakannya mengatakan kalau ia begitu cantik."Benarkah?" tanya Adelia, malu-malu kucing, seraya membenarkan letak helaian rambutnya."Iya! apakah paman hari ini mau datang melihat Tante?" tanya Harry dengan polosnya.Wajah Adelia semakin merona mendengar lagi, apa yang di katakan ponakannya itu.la heran dengan ponakannya itu, yang selalu bicara benar, dan tidak pernah salah.Harry menatap Adelia yang tampak m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 196

    Perlahan jempol Daniel menelusuri bibir Adelia, yang masih memejamkan matanya.Bibir Adelia yang sedikit terbuka itu, terlihat begitu ranum, dan sangat menggoda.Ternyata Adelia juga merasakan hal yang sama dengan dirinya, membuat Daniel begitu bahagia.Matanya terasa panas, ia pun menangis bahagia.Adelia seorang putri konglomerat, menyukai dirinya seorang pria miskin, yang tidak memiliki apa pun, untuk di pamerkan pada Adelia.Daniel menempelkan keningnya pada kening Adelia, ia pun menangis tanpa suara.Daniel tidak sadar air matanya, jatuh ke pipi Adelia, sehingga membuat Adelia membuka matanya.Karena kening Daniel menempel pada kening Adelia, tatapan mata Adelia dengan jelas melihat Daniel yang sedang menangis diam-diam, sembari memejamkan mata."Kenapa?" tanya Adelia keheranan.Bukankah tadi dia mengecup bibirku dengan lembut? kenapa sekarang dia jadi menangis? pikir Adelia bingung.Perlahan mata Daniel terbuka, dan menatap mata Adelia, dengan matanya yang sembab."Nona, kenapa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status