Share

bab 8

Author: Dhea Sabrina
last update Last Updated: 2024-01-06 19:43:43

Lucas duduk diam di depan kemudi, menatap ke depan tanpa berkedip.

Kemudian dia mengedipkan matanya, lalu tangannya meraih ponselnya.

Menekan tanda cepat pada nomor ponselnya.

"Selidiki siapa gadis yang masuk ke kamarku saat menginap di hotel kemarin, jangan ada yang terlewat sedikitpun!"

Setelah selesai bicara, Lucas mematikan ponselnya.

Kemudian membawa mobilnya keluar dari klub parkiran malam tersebut.

Tidak berapa lama mobil itu perlahan memasuki kompleks villa mewah, dan berhenti di depan villa yang cukup mewah dan elite.

Mobil itu kemudian memasuki pelataran halaman villa tersebut, dan langsung masuk ke garasi yang terpisah dari villa.

Villa mewah tersebut adalah milik pribadi Lucas, dia tidak begitu sering datang ke sana.

Kalau perlu ketenangan, barulah dia akan menginap di villa tersebut beberapa hari, baru kemudian kembali ke Mansion.

Sejak Ayahnya menderita penyakit jantung, Lucas yang mengambil alih perusahaan Ayahnya.

Saat usia Lucas baru dua puluh satu tahun, dengan usahanya, Sylvester Group menjadi perusahaan yang terkuat dan nomor satu di kota mereka.

Sekarang usianya sudah dua puluh sembilan tahun, dan Lucas telah menambah cabang Sylvester Group sampai keluar negeri.

Menurut kebanyakan orang, Lucas merupakan pria yang sulit disenangkan hatinya.

Dan pria yang dingin, tidak suka di dekat wanita yang belum dikenalnya.

Sebenarnya, sekali pun Lucas sudah kenal dengan seorang wanita yang sudah dikenalnya, tetap saja Lucas sangat sulit untuk didekati.

Ada rumor yang mengatakan, kalau dia pria penyuka sesama jenis, tapi pada kenyataannya Lucas tidak pernah dekat dengan seorang pria.

Hanya Asistennya yang selalu setia berada di dekatnya, dan rekannya dalam menyelesaikan segala pekerjaannya.

Di kalangan pengusaha, Lucas adalah calon menantu idaman, kalau bisa mengikat tali kekeluargaannya, pasti perusahaan mereka akan terjamin masa depannya.

Apa pun yang dilakukan Lucas, sahamnya selalu melambung naik, dan menjadi peringkat satu.

Tangan dinginnya yang bagaikan besi, mampu membuat sesuatu menjadi luar biasa.

Lucas memasuki villa nya, dan langsung menuju bar nya.

Mengambil wine dalam lemari, dan menuangnya dalam gelas tinggi.

Duduk sendirian di kursi bar, sambil melamun memikirkan gadis mungil saat menginap di kamar hotel kemarin.

Dia masih ingat, wajah gadis itu sangat ketakutan, dan menangis begitu sedihnya.

Memohon padanya agar di kelupakan, karena gadis itu berkata, kalau dia sebenarnya salah masuk kamar.

Lucas meneguk wine nya dengan sekali teguk, kepalanya terasa begitu sakit memikirkan kesalahan yang telah dia lakukan.

Bagaimana pun, dia harus bertanggung jawab, karena telah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya dia lakukan.

Tapi, tubuh indah gadis itu membuat dia gelap mata, dan sangat sayang kalau di abaikan.

Tubuh Lucas bereaksi memandang tubuh yang begitu indah itu, sangat ramping dan penuh.

Lucas menelan ludahnya membayangkan tubuh Julia, dia ingin memeluk tubuh itu lagi.

Dan bibirnya, sangat lembut dan enak di ciumnya.

"Sial!" Maki Lucas mengumpat, otaknya jadi mesum memikirkan bagaimana dia telah menyentuh tubuh Julia.

Lucas mengepal tangannya dengan erat, pria itu merasakan tubuhnya beraksi hanya dengan membayangkan tubuh Julia.

Lucas kembali menuang wine nya, dia ingin menenangkan pikirannya.

Dengan mabuk dia akan melupakan kesalahan yang telah dia lakukan, dan tidak akan memikirkan Julia lagi.

Berulang kali Lucas menuang wine ke dalam gelasnya, sampai wajahnya memerah karena pengaruh alkohol pada wine mulai bereaksi tubuh dan otaknya.

Lucas kemudian merasakan tubuhnya sangat panas, dengan gerakan perlahan karena sudah mulai mabuk, tangannya mulai membuka pakaiannya.

Kepalanya mulai terasa ringan dan melayang, tubuhnya yang panas terasa nyaman.

Dengan terhuyung Lucas melangkah menuju tangga, dengan memegang pinggiran tangga, perlahan Lucas naik ke lantai atas.

Wajahnya semakin memerah, kemejanya sudah terbuka menampilkan tubuh atletisnya.

Perutnya yang sixpack, terlihat begitu kekar, dengan bahunya yang lebar, membuat dadanya terlihat bidang.

Lucas menuju kamar utama di lantai atas, dengan terhuyung-huyung Lucas membuka pintu kamar itu.

Dan tidak lupa mengunci kembali pintu interiornya.

Tangannya kemudian melepaskan kemejanya, dan membuangnya sembarangan ke lantai kamar.

Berikutnya celana panjangnya, dan sepatunya.

Melemparkannya dengan sembarangan ke lantai kamar, dan kini pria itu hanya memakai pakaian kecil yang membalut daerah sensitifnya.

Tubuh kekar itu pun kemudian ambruk ke atas tempat tidur, dan dengan selimut malas yang menarik untuk menutupi seluruh tubuh yang hampir polos tersebut.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 201

    Setelah acara resepsi selesai jam delapan malam, Adelia berganti pakaian dengan pakaian pesta mewah, yang di pilih oleh Ibunya. Sudah waktunya mereka akan pergi, menikmati hadiah bulan madu, yang di berikan Lucas kepada mereka. Di halaman lobby gedung aula Hotel, telah menunggu mobil pengantin, seperti apa yang di katakan Lucas tadi. Mobil mewah yang dihiasi dengan bunga mawar. "Bersenang-senang lah nak, ingat kalau pulang nanti, kamu sudah memberikan cucu kepadaku, ya?" ujar Adelia seraya memeluk Adelia dengan erat. "Aih, Mama ini! sudah punya cucu juga dari kak Lucas, tuh... bahkan sudah mau nambah satu lagi!" sahut Adelia cemberut. "Itu beda nak, maksud Mama anakmu, milikmu sendiri!" kata Lisbeth mengingat kan Adelia. Adelia diam saja, tidak menjawab perkataan Ibunya itu, dia malu untuk menjawabnya, yang menurutnya Mamanya itu terlalu terang-terangan membahas soal cucu. "Sudah ah, kami pergi dulu!" ujar Adelia. Sopir mobil mewah itu, dengan segera membuka daun pint

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 200

    Adelia memeluk Daniel dengan erat, ia begitu senang sekali Daniel melamarnya, cara Daniel melamar seperti di novel romantis.Daniel dengan penuh keyakinan berlutut melamarnya, membuat Adelia jadi gemas pada Daniel.Sementara Daniel jadi tertawa dengan tindakan Adelia tersebut, menghamburkan tubuhnya dengan spontan, membuat mereka berdua sekarang berbaring di lantai, dengan posisi Daniel di bawah Adelia.Adelia berbaring di atas tubuh Daniel, memeluk Daniel dengan eratnya.Senyuman Adelia terus mengembang dengan bahagianya, berbaring di atas tubuh Daniel."Aku mau, jangan di tanya lagi, Ayo kita besok menikah!" ucap Adelia dengan bahagianya."Kita harus membuat persiapan dulu, baru kita melangsungkan pernikahan, aku ingin membuat pernikahan yang terbaik untukmu, sayang!" ujar Daniel tersenyum lebar."Apa? katakan sekali lagi!" sahut Adelia, mengangkat kepalanya memandang mata Daniel di bawahnya."Yang mana? aku ingin melangsungkan pernikahan yang terbaik untukmu!" ucap Daniel mengulang

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 199

    Dua minggu berlalu.Hubungan Daniel dan Adelia, berjalan dengan baik, mereka terlihat sangat romantis.Tidak ada lagi pembullyan, Daniel menjadi Direktur yang sangat di segani, dan kinerjanya memuaskan Lucas.Hubungan Julia dengan Kakeknya, akhirnya menjadi lebih baik, dan Julia memaafkan Kakeknya.Pagi ini, Julia bangun pagi seperti biasanya, ia akan membantu pengasuh Harry untuk mempersiapkan Harry berangkat sekolah.Tapi, tiba-tiba Julia merasakan kepalanya sedikit pusing, dan perutnya terasa tidak nyaman.Julia menyingkirkan selimut dengan cepat, lalu turun dengan cepat dari tempat tidur, dan berlari ke kamar mandi."Sayang, kenapa?" tanya Lucas terkejut, melihat Julia yang tergesa-gesa ke kamar mandi.Julia tidak menjawab pertanyaan Lucas, ia menutup pintu kamar mandi dengan kencang.Melihat gelagat Julia yang terasa aneh, Lucas pun buru-buru turun dari tempat tidur, lalu masuk ke kamar mandi."Hoekk! hoekk!"Tampak Julia membungkuk di toilet, memuntahkan sesuatu dari mulutnya."

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 198

    Makan malam akhirnya berjalan dengan sempurna, Daniel yang tadinya merasa canggung, bisa menyesuaikan dirinya dengan keluarga Adelia.Harry yang banyak pertanyaan, bisa di jawab Daniel dengan baik, dan semua orang, yang ada di ruang makan itu, selalu setuju dengan pertanyaan yang diajukan ponakan Adelia itu.Daniel merasa keponakan Adelia, sosok yang sangat berpengaruh di keluarga kekasihnya itu.la senyum-senyum lucu, melihat ponakan Adelia yang pintar dalam berbicara, sungguh anak yang menggemaskan."Paman, hati-hati naik motor ya, jangan terlalu kencang menyetirnya!" sahut Harry, saat mereka sudah selesai makan, dan saatnya Daniel akan permisi untuk pulang."Iya, terimakasih Harry!" ucap Daniel tersenyum hangat, mendengar perhatian putra Bosnya itu padanya."Papa, aku akan keluar sebentar, aku mau mengobrol sebentar dengan Daniel!" ujar Adelia, saat Daniel selesai pamit untuk pulang, pada ke dua calon mertuanya."Jangan terlalu larut pulangnya!" sahut Piter."Iya, Pa!" jawab Adelia

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 197

    Malam harinya sebelum jam tujuh malam, Adelia sudah mulai berdandan dengan cantik.la sudah berpesan kepada Bibi koki, untuk memasak, masakan istimewa malam ini, karena ada tamu yang akan datang, untuk makan malam bersama keluarga Sylvester.Sementara Lucas sudah tahu, siapa yang akan datang malam ini, setelah adiknya itu mengatakan kepada orang tua mereka, kalau Adelia ingin memperkenalkan seseorang kepada orang tua mereka."Tante, kamu cantik sekali malam ini!" sahut Harry dengan nyaringnya, melihat Adelia berdandan tidak seperti biasanya.Wajah Adelia merona, mendengar suara ponakannya mengatakan kalau ia begitu cantik."Benarkah?" tanya Adelia, malu-malu kucing, seraya membenarkan letak helaian rambutnya."Iya! apakah paman hari ini mau datang melihat Tante?" tanya Harry dengan polosnya.Wajah Adelia semakin merona mendengar lagi, apa yang di katakan ponakannya itu.la heran dengan ponakannya itu, yang selalu bicara benar, dan tidak pernah salah.Harry menatap Adelia yang tampak m

  • Terpikat Cinta Sang CEO   bab 196

    Perlahan jempol Daniel menelusuri bibir Adelia, yang masih memejamkan matanya.Bibir Adelia yang sedikit terbuka itu, terlihat begitu ranum, dan sangat menggoda.Ternyata Adelia juga merasakan hal yang sama dengan dirinya, membuat Daniel begitu bahagia.Matanya terasa panas, ia pun menangis bahagia.Adelia seorang putri konglomerat, menyukai dirinya seorang pria miskin, yang tidak memiliki apa pun, untuk di pamerkan pada Adelia.Daniel menempelkan keningnya pada kening Adelia, ia pun menangis tanpa suara.Daniel tidak sadar air matanya, jatuh ke pipi Adelia, sehingga membuat Adelia membuka matanya.Karena kening Daniel menempel pada kening Adelia, tatapan mata Adelia dengan jelas melihat Daniel yang sedang menangis diam-diam, sembari memejamkan mata."Kenapa?" tanya Adelia keheranan.Bukankah tadi dia mengecup bibirku dengan lembut? kenapa sekarang dia jadi menangis? pikir Adelia bingung.Perlahan mata Daniel terbuka, dan menatap mata Adelia, dengan matanya yang sembab."Nona, kenapa

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status