Share

Yasmin 18.A

Baru menggoreng peyek seperempat, Narsih sudah disuruh untuk menemani Reza bermain di kamar. Karena Yasmin, Jaja dan juga papa Yasmin, Pak Hendroyas Miharja, sedang duduk di ruang tamu. Wajahnya tampak tegas dan terlihat marah.

Jaja berkali-kali menelan salivanya, betapa mencekamnya suasana di dalam ruang tamu, rumah besar Yasmin.

"Jadi kamu ada hubungan apa dengan anak saya?" Tanya Pak Miharja, pada Jaja yang masih menunduk.

"Dia mantan karyawan neng, Pah," sahut Yasmin cepat.

"Ada perlu apa kamu ada di kamar cucu saya?"

"Kebetulan Reza senang bermain dengan Jaja, Pah," sahut Yasmin lagi, menjawab pertanyaan papanya.

Pak Miharja memutar bola mata malasnya, menoleh pada Yasmin yang sedari tadi menjawab pertanyaan, yang ia ajukan pada pemuda yang sedang menunduk ini.

"Papa tanya pemuda ini, Neng. Bukan tanya, Neng," ujar Pak Miharja dengan tegas pada puterinya. Jaja kembali menelan salivanya, kali ini dadanya berdebar begitu cepat, membuat rasa mulas di perutnya tiba-tiba datang.

"Sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status