Share

Bab 22

Pada akhirnya Anggie tetap nekat pergi meskipun tanpa mengantongi izin dari suaminya Gibran. Sipat keras kepala dan pantang mundur sebelum mendapatkan apa yang diinginkannya membuat Anggie enggan memperdulikan risiko pergi dengan seenaknya. Dia bersama Kayla saat ini berada dalam bus perjalanan menuju desa oma-nya.

Keburukan Anggie tak hanya sampai di sana. Ternyata selain itu Anggie memaksa Kayla ikut dengannya tanpa izin dari kedua orang tuanya Kayla dan mereka pergi hanya dengan izinnya ibu Kayla.

“Kau boleh mengumpat kepadaku Kay, tetapi setelahnya aku jamin kamu akan sangat berterima kasih. Kamu pasti akan sangat menyukai liburan di desa oma yang masih asri dan terletak di kaki gunung. Huhh ... pemandang di sana sungguh sangat menyejukkan mata tau!!”

Kayla dengan raut wajah betenya hanya mendengus tak bersemangat. “Tapi setelahnya kita pulang dari sana apa yang akan kita terima pasti takkan ramah didengarkan oleh telinga kita,” cibir Kayla memperingatkan.

<
Chapitre verrouillé
Continuer à lire ce livre sur l'application

Related chapter

Latest chapter

DMCA.com Protection Status