Share

Bab 23

Anggie memayunkan bibirnya disertai air mata yang terus mengalir dikedua belah pipinya sampai menyebabkan bagian wajah yang dilewati air matanya menjadi sembab. Menggigit jari sambil menatap sahabatnya Kayla dengan lirih.

“Jangan nangis lagi, Nggie ... bosan ngeliat kamu begitu terus dari sejak sore. Lagipula inikan yang kamu mau, kita bersenang-senang,” cibir Kayla menyindir Anggie dengan kesal.

Gadis itu memanglah terlihat lebih kuat dan tenang dari Anggie saat ini, terbukti dengan keadaan yang keduanya alami, meskipun merasa cemas yang disertai takut Kayla tidak histeris seperti Anggie.

“Maaf ....” Anggie melirih berkata dengan pelan yang disertai dengan penyesalan.

“Telat dan sudah sangat terlambat,” dengus Kayla sebal.

“Mmm ... terus kita harus bagaimana Key? Kamu dan aku tidak kenal tempat ini, ditambah nomor ponsel mas Gib-gib yang hanya tersisa dalam kontak teleponku kini tak bisa dihubungi. Nomor t

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status