Share

Bab 2

last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-22 18:45:16

Pada akhirnya makan adalah cara terbaik untuk menghilangkan stres. Aroma mie ayam yang mengiurkan, setiap daging sate yang terasa nikmat dalam kunyahan serta jus apel yang menyegarkan. Terlebih semua itu telah masuk ke dalam perut Anggie dan Kayla sahabatnya berhasil menciptakan kekenyangan dan menghasilkan suara sendawa yang melegakan.

Tapi setelah makan Anggie tersadar bahwa uangnya hampir habis. Bagaimana dia lupa tadi pagi Mamanya tidak memberi uang kerena aksi ngambeknya yang pergi begitu saja.

Walaupun Anggie masih punya uang tapi itu cuma selembar warna biru dan selembar warna ungu. Uang tersebut pun telah habis mengisi perutnya dan sayangnya dia lupa belum mengisi bensin motor matic miliknya.

Apakah benar ini hari sialnya, kalo iya. Anggie bakal menandainya di kalender supaya ia akan bertindak hati-hati ditanggal yang sama nanti.

"Loh kok berhenti Anggie?" Tanya Kayla heran pada Anggie yang tiba-tiba saja menghentikan motor matic miliknya di tengah jalan, padahal kan belum sampai rumah.

"Motornya ngambek, Key."

"Mana ada motor ngambek, gak usah ngaco Anggie." Kesal Kayla karna ia pikir Anggie sedang bercanda.

"Siapa yang ngaco, benar kok motornya ngambek, lupa aku kasih makan dari semalam." Celetuk Anggie adanya.

"Maksudmu?"

"Bensinnya habis dan motornya enggak punya tenaga lagi untuk berjalan dan mengangkut kita." Jelas Anggie membuat Kayla sebal. Menjawab bensin habis saja pake berbelit-belit segala.

"Ya udah, didepan tuh ada pom bensin." Beritahu Kayla sambil menunjuk arah pom bensin terdekat yang ternyata  memang tidak jauh dari tempat mereka berada.

Anggie menggeleng prustasi dan tak bersemangat. "Masalahnya uangku tinggal receh Nggie dan ini nggak cukup buat beli bensin ...."

"Trus bagimana ini? Uangku juga tinggal dua ribu Nggie." Jawab Kayla ikut prustasi sambil memperlihatkan memperlihatkan uangnya yang tinggal dua ribu rupiah.

"Trus sekarang bagaimana?" Tanya Anggie.

"Loh sih, ngajak makan tapi lupa isi bensin." Keluh Kayla sebal.

"Gak usah ngeluh, percuma saja. Kita tetap gak bakalan sampai ke rumahmu," dumel Anggie.

"Papa hari ini di rumah, Anggie! Kalau aku pulang telat dia bisa marah bagaimana ini mana masih jauh lagi." Ucap Kayla memberi tahu Anggie.

"Mau bagaimana lagi, tenang kita hadapi omelan Om galak barengan nanti." Jawab Anggie pasrah sambil menyemangati Kayla.

"Tidak usah ngumbar janji, aku tidak percaya padamu Anggie. Kemaren juga ngomonnya gitu tapi, nyatanya apa! Kamu malah pergi dengan setumpuk alasan meninggalkanku sendirian diomeli Papa." Dongkol Kayla mengingat kembali kelakuan Anggie yang tidak menepati janjinya.

"Aku juga diomeli Kayla. Mungkin tidak oleh Om Rehan Papamu yang galak itu tapi oleh Mama dan Papaku."

Beberapa saat keduanya kompak diam dalam keheningan. Duduk di atas motor yang sudah ditepikan dari jalan raya.

Layaknya orang bego Anggie juga Kayla menatap kendaraan yang berlalu lalang berlewatan dengan tatapan lesu.

"Pucuk dicinta ulan pun tiba." Celetuk Kayla tiba-tiba saja dan membuat Anggie kaget.

"Kamu kenapa Key? Jangan bilang kalau kamu kesambet."

Kayla tersenyum kecut, "sembarangan, aku tidak kesambet ya Nggie. Kamu gak usah ngaco."

"Trus kalau bukan kesambet, apa dong?"

"Gak liat apa tuh pacarmu sedang datang menghampiri kita." Tunjuk Kayla dengan kesal kearah Andi, seorang mahasiswa kedokteran yang menyukai Anggie. Anggie tau hal itu tapi bodo amat, mau orang suka dirinya atau tidak itu gak penting.

"Bukan pacar gue itu, mata loh minus ya. Indomie seleraku kalau dia mah bukan.." Ketus Anggie dengan nada dongkol.

"Tapi kata gosip yang beredar, si Andi calon Dokter merupakan pacar kamu." Pancing Kayla menyebabkan Anggie makin dongkol hingga wajahnya makin cemberut.

"Hadehh.." Anggie menghela nafasnya, "Gosip dipercaya. Itu mah omongan orang doang biar bisa cerita lama yang belum tentu benar."

Karna malas berdebat Kayla mengiyakannya. "Iya iya."

"Hai Anggie, kamu kenapa disini." Sapa Andi dengan ramah menebar pesonanya kepada Anggie dan mengacuhkan keberadaan Kayla.

"Menurut Ande-Ande lumut kenapa?" Tanya Anggie dengan panggilan kesayangannya 'Ande-Ande lumut' ke calon makhluk yang dia takuti. Andi sicalon dokter.

"Enggak tau." Jawab Andi lembut dan ramah. Begitulah cara berbicara pada gebetan dibaikin agar cintanya diterima.

"Pinjam uangnya boleh." Ucap Anggie tidak tau malu, baru saja disamperin udah langsung ke poin utama tanpa ada niat untuk basa-basi.

"Gak usah pinjem aku kasih, gak usah di balikin nih." Andi langsung menyodorkan beberapa lembar uang pecahan seratus ribu.

"Enggak ahh, besok gue balikin kok. Takutnya nanti ini cicilan mahar gue lagi." Canda Anggie yang membuat Andi terkekeh namun membenarkan ucapan Anggie.

"Haha,, kamu peka sekali."

"Ande-Ande lumut Kok ke sini?" Tanya Anggie sedikit penasaran.

"Tadi gak sengaja liat kamu, ya udah samperin dehh. Tapi aku duluan ya, lagi buru buru nih." Jelas Andi sambil pamit ke Anggie pasalnya dia memang sedang terburu-buru entah karena hal apa itu.

Pasal ketemu gebetan dijalan membuat ia wajib berhenti cari perhatian tapi gak lama, mengingat ia ada hal yang harus disegerakan. Singgah sebentar memperlihatkan tampang mana tau kebawa kebetan ke dalam mimpi di malam nanti, pikir Andi.

"Bye Ande-Ande lumut." Ucap Anggie melambaikan tangannya yang dibalas dengan senyum manis Andi tapi sayangnya itu gak cukup memikat hati Anggie.

Anggie mendorong motor matic miliknya dibantu Kayla ke pom bensin. Kayla pun membuka pembicaraan.

"Enggak pacar tapi akrab banget keliatannya. Berarti calon masa depan ya." Sindir Kayla.

"Enggaklah, aku takut sama Dokter kamu tahu itu kan." Jelas Anggie sambil menyiratkan ketakutan dalam mengucapkannya.

Kayla menyadari itu dan mengingat traumanya Anggie. Sontak gadis itu menghela nafas dan mengulurkan tangannya mengelus Anggie.

"Lawan jangan takut Anggie. Rasa takutmu jangan dimanjain. Nanti makin menjadi." Saran Kayla menyemangati Anggie.

"Hm.. baiklah akan kucoba saran darimu. Tapi kamu janji harus terus mendukungku, pokoknya harus!"

"Iya tenang saja aku akan selalu dibelakangmu." Ucap Kayla dengan sumringah.

"Kenapa gak di depan?" Tanya Anggie heran.

"Karna kalau ada yang nyakitin kamu, maka kamu yang akan kena duluan." Canda Kayla membuat Anggie sebal tapi kemudian terkekeh.

Kayla ini memang sahabatnya yang bisa aja. Bisa nyebelin tapi nyenengin, bisa bikin geram tapi bisa juga perhatian.

"Dasar tega." Dongkol Anggie.

"Becanda kok, cupcup jangan nangis." Kayla terkekeh.

Ditengah pembicaraan Anggie dan Kayla yang masih di area pom bensin. Setelah mengisi penuh motor matic miliknya. Keduanya berniat akan pergi tapi berhenti karena sapaan Layla teman Anggie yang suka adu kehebatan dan meremehkan Anggie dari segala hal.

"Balapan yuk." Ajak Layla.

"Malas gue." Jawab Anggie tak bersemangat menatap Layla dengan jengkel.

Dunia memang kejam, baru saja dirinya lepas dari masalah bensin, kini malah dipertemukan dengan siluman ular nan licik. Sial. Anggie merutuk kesal akan harinya yang buruk apalagi kini setelah bertemu Layla yang membuatnya muak.

"Elah bilang aja loh gak sanggup lawan gue." Pancing Layla menyulut amarah Anggie.

Tuhkan, baru saja ketemu. Si ular licik sudah mengeluarkan ocehan sampahnya.

"Siapa bilang gue nggak sanggup! Gue malah tau!!" Cibir Anggie kesal.

"Malas atau takut kalah? Ch, dasar pecundang!"

Anggie mengepalkan tangannya menatap nyalang Layla. "Gue bilang, gue nggak takut!!"

"Kalau nggak takut yasudah, ayo kita balapan!!" Pancing Layla menyulut emosi Anggie.

Menyadari hal itu Keyla menggelengkan kepalanya dan mencegat Anggie untuk menyetujuinya. "Jangan dengerin dia Anggie."

"Oke, siapa takut!" Jawab Anggie tanpa mengabaikan ucapan Kayla.

****

TO BE CONTINUED

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 49

    Baik Anggie maupun Gibran, sepasang suami dan istri yang sakit bersamaan itu kini perlahan membaik. Hal itu bukan tidak lain pengaruh dari kehadiran calon sang buah hati. Kehadiran bukan hanya membawa kebahagian bagi seluruh keluarga, tapi juga kesembuhan bagi ibu dan ayahnya.Meski demikian di sisi Anggie, wanita itu belum sepenuhnya sembuh dan tidak jarang kambuh ataupun kumat berreaksi berlebihan sambil meneriakkan kata-kata kalau dirinya bukan pembunuh. Tak jarang ia juga suka menceritakan pengalamannya menyayat kulit para pria tampan, tapi hidung belang suruhan Diana yang hendak melecehkan dirinya.Sebagai solusinya seperti yang telah diketahui sebelumnya, jika keadaan sang buah hati yang belum lahir adalah obatnya, maka ibu mertua dan semua anggota keluarga langsung mengungkit kehamilannya untuk membuatnya tenang dan juga melupakan kejadian yang mengakibatkan dirinya trauma.Keadaan perlahan pulih dan kondisi keluarg

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 48

    Anggie dengan nafas tersenggal dan ngos-ngosan membuka pintu dengan tubuh yang luar biasa gemetar juga teramat letih dan pucat. Wajahnya memerah kontraks menutupi kulit mulusnya yang seputih susu dan selembut sutera itu.Keringat membanjirinya, hampir sekujur tubuhnya basah dengan beberapa bagian yang bercorak merah yang terjadi akibat cairan merah anyir yang keluar dari kulitnya yang kelupas. Mengalir keluar lewat sudut bibirnya dan juga bagian pelipisnya yang belum mengering menyempurnakan tampilannya sehingga terlihat kacau berantakan.Wanita itu diam membeku berjalan masuk tanpa memperdulikan seseorang yang kaget melihat komdisinya.Gibran yang sebelumnya berada di ruang depan menunggu Anggie yang tiba-tiba saja menghilang, berniat untuk mengomel. Akan tetapi hal itu tidak terjadi dan Gibran dengan seketika malah tercengang seketika menjadi cemas bercampur marah. Cemas melihat kondisi Anggie dan marah pada orang yang m

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 47

    Kejadian ketika Diana memarahi dan menindas Anggie di depan umum berhasil menciptakan kesan buruk tentangnya dihadapan Gibran. Diana menjadi geram karenanya dan bertambah benci pada sosok yang bernama Anggie. "Aaarrggh!!" Diana mengamuk melembari semua barang dalam ruangannya yang bisa dijangkau tangannya. "Biadap, dasar bocah tengik. Beraninya kamu mempermainkanku, membuatku dibenci oleh Mas Gibran!! Berengsek ... Aaarrggh!" "Awas kau bocah, jika sampai aku mendapatkanmu, kali ini aku tidak hanya akan memberi makan peliharanku dengan tubuhmu, tapi juga akan jual dirimu!!" Gerutu marah Diana tidak tahan dengan perasaannya yang memanas seolah membakar dirinya sendiri dalam kemarahannya. "Hari ini kau boleh menikmati kemenanganmu itu, tapi lain kali jangan harap. Sial! Sial!! Aaarrggh, Rocky, kemarilah ... aku membutuhkan dirimu untuk mendinginkan amarahku!!" Jerit Diana keras. **** Sementara itu di sisi

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 46

    Setelah berbicara dengan ibu mertuanya lewat telepon perasaan Anggie menjadi sedikit lebih tenang dan melunak. Meskipun masih kesal mengingat bagaimana Gibran dan Diana berpelukan mesra yang membuatnya terluka dan juga kecewa. Namun sedikit demi-sedikit Anggie sudah menerima dan memahaminya.‘Itulah mengapa Mama memintamu pergi ke rumah sakit dan lebih memperhatikan Gibran. Agar wanita iblis itu tidak mempunyai kesempatan mendekatinya, Anggie. Mama tahu kamu kecewa dan merasa diduakan, tapi ketahuilah hubungan apapun yang berhasil diikatkan wanita iblis itu kepada suamimu bukanlah ikatan yang sekuat ikatan hatimu dan Gibran suamimu.’Kata-kata ibu mertuanya terus membayang

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 45

    Anggie berlari dari Gibran ketika ia berhasil lepas dari pelukan suaminya dan dibelakangnya ada Gibran yang menyusul sambil terus meneriakkan namanya.Melihat hal itu, para perawat dan juga dokter perempuan kepo dan tanpa segaja menyaksikannya drama tersebut, tak tahan untuk tidak berbisik-bisik menggosipi Gibran dan Anggie. Mengakibatkan Diana yang masih di sana menjadi panas dan mendidih."Wanita yang Dikter Gibran kejar itu istrinya?""Kalau dilihat dari kemiripan foto pernikahan Dokter Gibran yang diunggahnya di akun media sosial, wanita itu memanglah mirip dengan istrinya.""Lebih cantik aslinya yah?""Hm, iya. Media sosial memanglah penipu, tapi kali ini tipuannya beda. Jika biasanya membuat oramg cantik sekarang malah berbalik. Kelihatan di foto istrinya dokter Gibran kecantikannya biasa saja. Eh, pas ketemu aslinya, cantiknya kelewatan.""Hm, kamu benar. Wanita yang hamp

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 44

    Perasaan Anggie bergitu membuncah gelisah sekaligus berdebar senang dan bahagia bercampur aduk sama ratanya. Pernyataan cinta dari Gibran benar-benar tidak Anggie disangka dan Anggie sedikit kaget mendengarnya.Tadinya ia hanya ingin mendebat Gibran seperti kebiasaannya, mencari masalah dan menangis untuk membuatnya merasa lega dari perasaan yang menghimpit keras dadanya hingga membuatnya merasa sesak.Namun apa yang Gibran lakukan benar-benar membuatnya berdebar kencang dan membuat jantungnya berdetak tidak beraturan.Meskipun demikian ia masih terganggu dengan perasaan lain yang masih terselip mengganjal dalam hatinya. Ada wanita lain yang menjadi nomor dua dalam hati Gibran setelah dirinya dan hal itu ditolak mentah-mentah enggan mau berbagi dalam hatinya. Namun boleh dikatakan apa yang sudah Gibran ungkapkan membuat merasa lebih baik dan sedikit merasa lebih baik.Hari ini karena senang dengan ungkapan cin

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 43

    Anggie terkejut sekaligus menjadi syok. Hatinya terluka mengetahui ada wanita yang diperhatikan Gibran selain dirinya. Setelah mendengarkan penjelasan dari Mertuanya mengenai siapa wanita yang bernama Dinda yang dicurigai merupakan pelaku utama dibalik penculikan yang terjadi kepadanya.Seketika rasa tidak terima menghimpit menyemangati dirinya agar berteriak keras. ingin rasanya marah, mengamuk sekaligus menangis. Namun yang Anggie lakukan hanyalah diam dan termenung sampai beberapa saat berlalu. Beberapa jam dari setelah selesainya ibu mertuanya membantunya mengompres sekitar matanya yang menghitam bengkak.'Haruskah aku menangis lagi setelah semalam aku sudah puas menangis terus. Aku bahkan merasa bahwa mataku yang bengkak belum sepenuhnya sembuh, tapi yang benar saja aku harus menangis,' Anggie berusaha menguatkan hatinya yang cengeng dan juga rapuh. 'Diana wanita jahat itu hanya nomor dua di hati Mas Gib-gib, tapi kenapa rasa

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bagian 42 part 2

    'Ughhh, Mas Gib-gib ini apa-apaan sih? Mengapa mematapku sampai segitunya dan bukannya kasih pelukan kek biar aku berhenti menangis. Aaarrggh, bahkan mataku sudah capek mengeluarkan air mata, tapi dia tenang-tenang saja, huhh ... dasar menyebalkan!!'Gibran terus mengamati istrinya dengan lamat-lamat dan dengan detail mempehatikan lekuk tubuhnya.'Wajahnya agak bercahaya, kulitnya agak memucat, bentuk dadanya lebih bulat dari biasanya dan yang terpenting bagian perutnya agak kelihatan membuncit. Sepertinya dugaanku tidak salah lagi! Anggie memang sudah mengandung anakku. Besok aku harus mengajaknya periksa dan aku harus lebih mewaspadai pergerakannya juga memperhatikannya, jangan sampai anak kami dalam bahaya apalagi jangan sampai kejadian penculikan tadi terjadi lagi. Bagian terpenting lainnya aku juga harus segera mengetahui siapa dalang dibalik penculikan ini dan memberikan orang itu pelajaran. Ah, s

  • Terpikat Pesona Dokter Hot   Bab 42 part 1

    Anggie masih saja menangis meski urusan mereka telah selesai baik sebagai saksi dan memberikan keterangan pada polisi atas kejadian yang barusan terjadi. Bahkan ketika sudah sampai di rumah mereka yang sudah ditunggu oleh kedua keluarga besar mereka yang haraf mencemaskan Anggie, setelah mengetahui kejadian penculikan yang menimpa Anggie. Istrinya Gibran itu masih betah dengan isakan piku yang disertai lelehan air mata yang menyelimuti daerah pipinya.Melihat hal itu para orang tua memaklumi apa yang dilakukan oleh Anggie, mereka pikir mungkin Anggie masih syok dan ketakutan.Berbeda dengan Gibran. Rasa-rasanya dia tidak mempercayai kalau Anggie mengalami trauma setelah penculikannya kali ini. Gibran ingat istrinya itu memang takut, tapi raut wajahnya yang dipikirkan Gibran tidaklah mencerminkan apa yang dikatakan orang-orang. Tapi apa yang membuat Anggie demikian jika bukan karena syok akibat penculikan yang dialaminya, Gibran pun kurang me

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status