Share

Bab 34

“Mas Gib-gib kerjanya yang semangat ya, jangan malas dan jangan lupa untuk selalu mengingatku.”

Tepat setelah mengatakan hal itu Anggie dengan tanpa diduga mendaratkan kecupannya singkat di pipi Gibran. Membuat Gibran menatap tajam sambil mengerutkan dahinya memikirkan sesuatu. Dia tidak marah pada tindakan Anggie yang spontan menciumnya tanpa peringatan, hanya saja itu aneh, teramat aneh malahan.

“Berani-beraninya kamu mencium pipiku?” Gibran mengintimidasi Anggie, tapi bukannya takut Anggie malah menyengir dengan aneh.

“Hehehe ... tidak boleh cium pipi, ya?” Anggie mendekat pada Gibran kemudian berjijit untuk membisikkan sesuatu di telinga Gibran. “Euhmm, kalau cium yang lain boleh nggak?!!” tanya Anggie tanpa tahu malu menaik-turunkan alisnya menatap bibir Gibran dengan mesum.

Hal itu mengakibatkan Gibran yang tak habis pikir langsung mendaratkan telapak tangannya di kening Anggie untuk merasakan suhu tubuhnya. “Kamu tidak sakit, tapi bertingkah aneh. Hm,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status