Share

32. Memberi Rafael Kesempatan?

Suasana pemakaman sangat sepi ketika Juni turun dari mobil. Angin lembut menyapu wajahnya dan meniup selendang yang melilit di kepalanya.

Beberapa pengawal siap siaga di belakangnya. Ia melangkah memasuki area pemakaman setelah menarik napas untuk yang keseki

"Nyonya ingin dikawal masuk?" Seorang pengawal yang Juni tahu sebagai tangan kanan Edward mendahuluinya.

"Tidak emm—"

"Nama saya Arnold."

Juni mengangguk. "Tidak usah, Arnold. Aku ingin waktu berdua dengan putraku."

Pengawal berwajah blasteran itu mengangguk lalu mempersilakan Juni masuk.

Karena bukan pemakaman mewah, maka lingkungannya tidak sebersih yang dibayangkan. Daun-daun kering yang berguguran tampaknya sudah berhari-hari tidak dibersihkan. Rumput-rumput liar yang merambati makam dibiarkan tumbuh dengan bebas. 

"Kuharap makam Elando tidak sekotor itu," gumamnya sendu sambil melewati makam-makam yang ditumbuhi tanaman liar.

Kening Juni mengerut dal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Arinda
aku pengen bgt happy ending buat juni
goodnovel comment avatar
Amut Muar Amud
Huh, ku harap juni tak lagi merasa ingin bersama rafael dan harusnya ia tetap bersama saga.
goodnovel comment avatar
Rumiati Tampi
bagus cerita nya apalagi tanpa koin wow terima kasih banyak......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status