Share

15. Cemburu

"Hey! Ada apa?” tanyaku lirih.

Suamiku hanya tersenyum dan menggeleng pelan. Papa izin ke kamar duluan, sementara Mama hendak menuju dapur. Mungkin mau menyiapkan makan malam untuk keponakannya itu. Menyisakan kami berdua yang ditemani acara di layar kaca.

“Dia belum nikah?”

Aku memiringkan kepala. “Siapa?”

“Mas Alan.”

“Oh, belum.”

“Usianya berapa?”

“Tiga puluh lima tahun.”

“Kenapa belum menikah?”

“Jodohnya nyasar. Enggak pakai Google Maps soalnya,” jawabku asal sembari memasukkan camilan keriuk ke dalam mulut.

Sebuah cubitan lembut di perut menjadi hadiah dari jawaban asal yang kuberikan. Aku menggeliat. Bukan sakit, tapi geli. Kembali kami berbincang tentang apa saja dengan sesekali saling bercanda.

“Ke kamar, yuk!” ajaknya.

“Belum ngantuk,” jawabku.

“Di kamar kita juga ada TV, kan? Lihat di dalam aja.”

“Lihat apa?”

“Lihat aku buka baju,” jawabnya santai.

Namun, kalimat seperti itu lagi-lagi membuatku bergetar. Kucoba menetralisirnya dengan bertanya, “Mau ngapain?”

“Minta kerokin.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Fitri Yani Pratama
kok aku sedih bacanya dgn kata-kata Vino, tapi diakhir kalimat dibikin meleleh deh. ... Semoga Alan dpt jodoh yg baik
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
yang baca juga meleleh, Bang ...
goodnovel comment avatar
Yosi Hanr
cemburu terselubung
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status