Tertawan Pesona Mantan

Tertawan Pesona Mantan

last update최신 업데이트 : 2023-06-01
에:  Wildatuz Zaqiyyah완성
언어: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
30 평가. 30 리뷰
128챕터
21.1K조회수
읽기
서재에 추가

공유:  

보고서
개요
목록
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.

Dengan setengah hati, Kalila harus menikah dengan pria di masa lalu–mantan kekasih masa putih abu-abu. Ia dituntut untuk menikahi sang mantan sebagai bentuk rasa tanggung jawab. Sebuah insiden membuat lelaki dari masa lalunya itu mengalami cedera serius sebab ketidaksengajaan yang terjadi saat mati lampu. Syarat menikah itu Vino ajukan agar ia bisa sembuh dengan perawatan dari sang mantan, yang secara tidak langsung penyebab dirinya susah berjalan sebab cedera yang dialaminya. Akankah pernikahan keduanya menemui bahagia? Sementara ada lelaki lain yang diam-diam menaruh hati pada Kalila yang mulai gerah akan hubungan halal keduanya.

더 보기

1화

1. Undangan Pernikahan

“Telat lamaran, siap-siap jadi tamu undangan. Makan sendirian di meja prasmanan tanpa gandengan. Duh… kasihan.”

Ah, sial. Kalimat candaan yang dilontarkan Luna benar-benar membuatku ingin memijat pelipis. Pusing. Segera kupacu mobil agar cepat sampai rumah.

Kutaruh undangan jenis fortic yang terdiri dari beberapa lembar tema rustic dengan sentuhan ornamen kain goni dan tali jerami. Di dalamnya ada foto calon mempelai yang sebentar lagi akan melepas masa lajangnya. Ratu, salah satu sahabatku dari zaman seragam biru putih akan segera menikah di usia dua puluh empat tahun.

Tadi di kantor, sempat kubuka undangan itu. Mempelai wanita tampak tersenyum bahagia menatap calon suami yang berprofesi sebagai abdi negara. Duh, iri sekali melihatnya.

“Baru pulang, Kal?” Mama melangkah dari arah dapur sambil membawakanku segelas air.

"Iya, Ma," jawabku singkat.

Aku sedikit mengubah posisi saat wanita terkasih itu menyodorkan air minum yang dibawanya. Segera kuteguk air putih itu hingga tandas.

“Haus apa haus?” ledek Mama.

Aku hanya tersenyum dengan kembali ke posisi semula. Meraih remot TV dan mengganti saluran. Ketika tangan ini memencet tombol remot, di saat yang bersamaan Mama meraih kertas yang tadi kutaruh asal.

“Undangan dari siapa?”

“Ratu, Bu.”

Wajah mamaku tampak antusias sembari membuka plastik yang membungkus kertas undangan itu.

 “Masya Allah, gagah banget calonnya Ratu, ganteng pula.”

Aku tak menjawab meski sempat melirik Mama yang tampak terpukau melihat foto pre wedding salah satu sahabatku itu.

“Kok, Mama malah ngomong sendiri, ya. Enggak ada tanggapan apa-apa.” Mama mulai menyindir.

“Iya, Ma. Kalila dengerin, kok,” jawabku tanpa mengalihkan pandangan dari arah TV yang menyuguhkan salah satu kartun favoritku. Rainbow Ruby.

“Mama bilang apa, coba?”

“Mama bilang calon suami Ratu gagah dan ganteng.”

“Masih bagus ternyata.”

“Apanya?”

“Indra pendengaranmu.”

"Ish, Mama!" protesku.

Wanita yang sangat Papa cintai itu mencubit pipiku gemas. Aku mengubah posisi memutar kepala ke arah berlawanan, tidur di pangkuan Mama. Belaian tangan lembut di kepala yang tertutup hijab ini membuat rasa kantuk mulai datang. Namun, belum sempat terpejam, derap kaki terdengar menuruni tangga.

“Jangan terlalu asyik dielus-elus sama tangan Mama, Kal. Buruan cari suami!” Suara bariton Papa terasa menusuk kendang telinga.

Dikira cari suami kayak nangkap nyamuk apa ? Hap! Lalu ditangkap, batinku.

“Iya, Pa…,” jawabku malas.

“Iya apa?”

“Katanya suruh nyari suami.”

“Kapan?”

“Minggu depan kalau enggak hujan,” jawabku sekenanya.

Mama terkekeh dengan telapak tangan masih membelai kepala anak semata wayangnya ini.

Aamiin ,” ucap Papa.

“Kok,  aamiin , Pa?” tanyaku.

“Setiap ucapan adalah doa. Kamu bilang minggu depan kalau enggak hujan, kan? Semoga saja memang dikabulkan ketemu jodohnya tujuh hari lagi.”

Aku kembali memejamkan mata, karena belaian lembut dari tangan Mama memang mengundang kantuk datang.

“Nak, usiamu saat ini sudah matang. Coba deh, cari pria yang benar-benar mau diajak serius.” Nah, kan. Pasti panjang kalau sudah membahas jodoh.

“Kalila juga maunya cepat nikah kayak teman-teman, Pa, Ma. Tapi menikah bukan ajang perlombaan, kan? Semua harus dipikirkan  dengan matang. Enggak ujuk-ujuk kayak ngajak temen makan di pinggir jalan.” Aku menjawab santai dengan mata masih terpejam.

“Iya, Papa paham. Tapi, apa kamu enggak mau coba serius berkenalan dengan salah satu anak teman Papa? Kalau Papa sudah merekomendasikan, berarti dari segi bibit, bebet, dan bobot, semua sudah matang, Kal.”

Kuintip Papa dengan mata menyipit sambil berucap, “Merger, bukan?”

“Enggak juga. Ya, siapa tahu jodoh, kan?”

 "Atur aja deh, Pa. Tambah pusing kalau disuruh nyari jodoh cepet-cepet."

“Serius mau?”

Kini mataku terbuka sempurna. “Sebentar! Enggak dalam waktu dekat, kan, kenalannya?”

“Memangnya kenapa?”

Aku bingung. Kenapa jadi serumit ini jadi dewasa? Rasa-rasanya, aku sudah mulai  move on  dari si dia. Mencoba membuka hati untuk yang serius. Namun, hingga saat ini hilal jodoh belum juga terlihat.

“Kita lihat seminggu ke depan, ya, Pa. Siapa tahu Jungkook khilaf terus ngajak Lila nikah.”

Kini Papa dan Mama terlihat menahan tawa agar tak menyembur membahana. Ya, aku tahu itu. Sering dibilang halu karena mengaku-aku istri si Jungkook. Aku yang sedikit kesal selalu jadi bahan yang disudutkan tiap membahas jodoh, langsung bangun dan duduk.

“Mama sama Papa tuh, harusnya ngedoain, bukan malah ngetawain,” kritikku.

“Nggak harus ngehalu juga, Sayang,” ucap Mama.

“Lucu aja denger kalimatmu di awal tadi. Minggu depan kalau enggak hujan. Dan kamu minta waktu seminggu sebelum Papa bawa laki-laki untuk dikenalkan. Papa jadi enggak sabar, ada kejutan apa seminggu ke depan.”

Kulirik Mama. Beliau juga mengangguk-angguk seperti sependapat dengan pendapat suaminya. Aku hanya mengedikkan bahu dan berlalu ke kamar di lantai dua. Sepertinya berendam di  bathtup lumayan juga untuk menyegarkan badan yang lelah menghadapi persaingan bisnis dan otak yang mulai berasap memikirkan jodoh.

Segera kutunaikan salat Asar sambil menunggu bak terisi air. Berlama-lama takut waktu salat keburu habis. Usai menunaikan empat rakaat di waktu matahari sudah mulai rendah, aku bermunajat memohon terkabulnya semua hajat.

Papa pernah bilang, “Salah satu waktu mustajab untuk berdoa adalah bakda Asar di hari Jumat.”

Ya, ini sayyidul ayyam. Memiliki makna sebagai raja hari paling baik di antara hari-hari lainnya.

“Selain ada waktu mustajab untuk berdoa, sedekah pada hari Jumat juga lebih utama dibanding sedekah di hari-hari lainnya, Nak,” tambah Papa kala itu. 

Segera aku memasuki bathtub untuk melakukan relaksasi. Meski hanya sekitar lima belas menit memanjakan tubuh dengan sentuhan  foam  dan air hangat, rasanya badan ini lebih segar dan tenang.

Semburat mega-mega merah mulai datang meranum dalam buaian senja. Aku memejam, menghirup udara gratis yang Tuhan berikan dengan cuma-cuma tanpa meminta balasan. Kita hanya diperintah untuk bertakwa, dan semua akan kembali ke diri kita.

“Ingat, Kalila. Harta yang Tuhan titipkan ini hanya hak pakai, bukan hak milik. Semua akan Dia ambil tanpa persetujuan kita. Jangan sampai kita terbang dengan harta titipan. Kita ini kerdil di hadapan-Nya.” Petuah bijak Papa selalu membuatku merasa beruntung terlahir di keluarga ini.

“Dan jangan lupa baca Al-Kahfi, bisa di malam Jumat atau di hari Jumat itu sendiri,” lanjut Papa saat dulu aku masih SMP.

“Kenapa harus malam Jumat atau hari Jumat, Pa? Hari-hari lain enggak boleh?”

Lelaki yang sabar mengajariku tentang agama itu tersenyum sembari berucap, “Nabi SAW bersabda: Barang siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jumat, maka memancarlah cahayanya sejak mulai membaca sampai Jumat berikutnya.”

Aku tersenyum. Semoga aku bisa mendapatkan jodoh seperti Papa. Baik, saleh, tampan, dan mapan. Ah, Mama, beruntung sekali mendapatkan jodoh seperti Papa. Kembalikan aku teringat undangan pernikahan Ratu yang akan digelar hari Kamis mendatang.

“Datang sama siapa, ya?” gumamku.

Aku masih mematung di antara bingkai jendela kamar, menikmati pesona senja yang semakin cantik sebelum pamit undur diri dan akan berganti dengan selimut hitam dengan kerlip bintang-bintang.

Ting!

Ponsel berbunyi tanda ada pesan masuk. Aku duduk di pinggir ranjang, membuka pesan dari WA Grup yang terdiri dari tiga orang. Aku, Ratu, dan Luna.

[Kal,  lo  harus bawa gandengan pas acara resepsi Ratu nanti.] Tulis Luna.

Foto dirinya sedang  selfie  dengan seseorang yang membuatku membulatkan mata. Eh, siapa, nih?

펼치기
다음 화 보기
다운로드

최신 챕터

더보기

독자들에게

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

댓글

10
100%(30)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
30 평가 · 30 리뷰
리뷰 작성하기
user avatar
Xiao Wudi
rekomended book............ banyak ilmu di dlm buku ini
2024-02-15 18:46:28
0
user avatar
Sabrina 0509
Novelnya bgus bnget,ceritanya ky real... serat dg pesan,dr skian novel yg prnah tk bc ini yg pling ku suka ,critane mnggalir bhasanya mudah di phami.........
2023-10-04 08:08:14
1
user avatar
Inayah Naya
kq ribet banget ya baca d goodnovel
2023-10-04 06:17:48
2
user avatar
Inayah Naya
gk seru tiap gnti judul hrus buka kunci trus
2023-10-04 06:13:30
1
user avatar
Sarti Lestari
kak,,tanggung jawab,aq JD baper nich baca karyamu,......
2023-09-08 15:30:42
1
user avatar
danbo
novelnya bagus, sarat dg pesan, bahasanya mudah dipahami, berasa ky kejadian real di kehidupan nyata, ga lebay, suka pilihan humornya. Bacanya bikin mesem2 sndiri, geli sendiri dan baper sendiri!!.... RECOMMENDED!!! lanjutkan thor
2023-05-15 16:42:45
2
user avatar
ananda zhia
udah baca novel ini, bagus banget. rekomended.. ......
2023-03-12 16:39:08
1
user avatar
nawi wina
semakin geregetaaaaaannnnnnnn....
2023-03-10 08:55:02
1
user avatar
Jasmine Aurora
ada beberapa part yang bikin meleleh kayak es krim, sumpah. othornya bucin abis. ratting 5 lah gak nyesel pokoknya...
2023-03-09 18:39:59
1
user avatar
Siti Haroh
ceritanya menarik ,bagus ,lbih smngt lagi ya berkarya
2023-03-09 17:37:46
1
user avatar
jeon ing hyung
tambah seru ni cerita...
2023-03-09 13:48:52
1
user avatar
Binti Nurfatiyah
duh jadi senyum2 sendiri baca cerita prngantin baru ,.....lanjut Thor cantik .........
2023-03-09 11:36:03
1
user avatar
Hardin
Luv ...️...️...️ Semangattt
2023-03-09 11:20:15
1
user avatar
Astika Buana
Lanjut, Kak.
2023-03-08 23:32:39
1
user avatar
Yosi Hanr
Duh, bisa banget bikin pembaca baper sih kak ...
2023-03-08 16:04:43
1
  • 1
  • 2
128 챕터
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status