Share

24. Ungkapan Syukur

Rasa canggung mulai menyapa saat satu per satu anggota keluarga pamit undur diri hingga menyisakan aku dan Kalila saja. Ah, andai badan ini sehat wal afiat, pasti aku sudah mengajak Kalila salat sunnah pengantin untuk memulai malam pertama kami. Walau di rumah sakit, it’s ok. Wong ruangannya mirip hotel begini. Hanya saja ranjangnya bukan king size.

Kalila berjalan seperti hendak menuju mini bar di sudut ruangan luas ini. Aku memanggilnya dan seketika langkahnya langsung berhenti. Ah, penurut juga dia. Aku tersenyum.

“Iya, Kak?” jawabnya.

Idih, dikira kita sedang di sekolah? Aku terkekeh. Dengan santai aku memberinya pilihan agar mengganti panggilan untuk suaminya ini. Panggil Mas atau Sayang. Dan dia memilih memanggilku ‘Mas’. Ya Allah, malu-malunya itu lho, enggak nahan.

Kalila menawariku perlu dibuatkan minum apa tidak. Aku mengangguk dan meminta susu. Refleks kedua tangannya menutupi dadanya sendiri dengan posisi menyilang. Lah, dia kenapa?

Tiba-tiba fantasi liarku merespons deng
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
Alhamdulillah sah
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status