Share

25. Pelan Tapi Pasti

Sebulan sudah berlalu setelah insiden hari itu. Dokter keluarga rutin memeriksaku tiga kali dalam seminggu. Memantau dan memastikan kesembuhanku. Alhamdulillah, aku dinyatakan sembuh. Namun, Kalila tetap dilarang masuk kerja mengurus hotel sampai kami selesai melaksanakan pesta dan resepsi.

Begitu pula denganku. Ayah dan Ibu mengambil alih sementara tugasku mengelola gerai-gerai kuliner mereka.

“Wes, Lé, resto dan lainnya biar kami yang handle dulu. Kamu fokus sama kesehatan juga sama istrimu,” ucap wanita terkasihku lewat telepon.

Yo wis lah, manut ki penak og.

Untuk proyekku sendiri, Galang sebagai teman satu tim dalam penggarapan kerangka-kerangka bangunan juga bisa diandalkan.

“Bersenang-senanglah, Bos. Semua biar saya yang handle.”

“Wah, makasih banyak, Brother! Tapi, aku akan tetap bantu sebisaku.”

“Siap. Santai aja, Mas.”

Aku juga sering menelepon Galang jika banyak permintaan via email.

“Enggak nyangka, yo, Mas. Niatnya cuma nganter pengantin, eh, malah ketularan jadi pengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
wah sepupunya naksir
goodnovel comment avatar
nawi wina
hahaha lucunyooooo.........
goodnovel comment avatar
jeon ing hyung
uhuiii perluas jaringan.........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status