Share

26. Sambutan Manis

Entah pukul berapa aku terbangun. Merasa terganggu dengan suara gemeletak. Seperti gigi yang diadu sebab kedinginan. Kukucek mata ingin memastikan. Kalila masih terlelap di bawah selimut. Lalu, itu suara apa?

Aku ingin kembali menutup mata. Namun, lagi-lagi suara itu mengusik. Aku terbangun sekali lagi. Hendak beranjak ke kamar mandi. Akan tetapi, sebuah tangan mencekal pergelangan ini.

Aku terkesiap. Tangan Kalila seperti baru keluar dari lemari es, dingin sekali. Kusibak selimutnya, memastikan keadaannya. Ya Tuhan, istriku kenapa? Tubuhnya bergetar tanpa sadar dan sulit dikendalikan. Mulutnya seperti bergumam dengan gigi terus bergemeletak.

“Kal! Kalila! Kamu kenapa? Bangun, Sayang!” Kutepuk-tepuk pelan pipinya yang halus.

Ia tak menanggapi. Malah semakin erat menggenggam tanganku yang masih dipegangnya, sementara matanya tertutup rapat.

“Sayang, bangun! Jangan bikin aku takut.”

Sempat kulirik jam dinding. Waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Kenapa tubuh Kalila bisa menggigil s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (7)
goodnovel comment avatar
Ardhya Rahma
Kalila knpa
goodnovel comment avatar
Yosi Hanr
Dih, bikin tersipu aja membacanya
goodnovel comment avatar
Wildatuz Zaqiyyah
siaaaaappppppp
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status