Share

Bab 23

Tetanggaku Luar Biasa

Bab 23

Ancamanku berhasil. Hari ini, sikap Siska sedikit berubah. Dia tidak lagi bicara seenaknya tentang aku. Entah esok dan seterusnya. Mudah-mudahan dia benar-benar berubah. Lebih bagus lagi, kalau dia juga melunasi hutang-hutangnya.

"Mbak Siska, alhamdulillah, akhirnya ada di rumah juga."

Kami semua menoleh ke arah sumber suara. Tampak Bu Dibyo tengah berjalan menghampiri kami yang sedang duduk santai, seusai membereskan bekas makan nasi liwet.

"Bu Dibyo, mari, sini, gabung," ajakku. Wanita berkerudung abu-abu itu mendekat, lalu menyalami kami satu persatu.

"Mbak Siska, ke mana aja? Tiap dicari ke rumah, nggak ada terus."

Siska terlihat gugup. "Emm, ada, kok, Bu. Mungkin lagi tidur, makanya nggak kedengeran."

"Ah, masa? Masa saya ke sini pagi, nggak ada. Siang nggak ada juga. Sore, nggak ada juga. Masa, tidur sepanjang hari? Padahal, pas saya ke sini kemarin, anak-anak Mbak ada, loh."

Aku melirik ke arah Siska yang terlihat salah tingkah.

"Maaf, Bu. Emang,
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
sangat sedihnya membaca ceritanya......
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status