“Kamu kenal sekertaris baruku?” tanya Drake bingung.
“Bisa dibilang begitu,” jawab Alarick. Ia kemudian berjalan pergi meninggalkan Drake yang masih menatap Alarick dengan tatapan bertanya-tanya. Alarick melambaikan tangannya tanpa berbalik, tetapi Drake tahu bahwa Alarick sedang tersenyum lebar.
“June...” gumam Drake. Ia tidak tahu bagaimana caranya Alarick bia mengenal June dan ia tidak tahu kenapa ia merasa tidak suka akan hal itu. Drake mendengus pelan lalu berjalan-jalan lagi di area proyeknya yang sepi. Tidak mungkin ada jejak peri di sini. Para peri sudah terusir dari dunia modern, mereka bersembunyi entah di mana semenjak perang yang terjadi ratusan tahun yang lalu. Perang yang telah merenggut nyawa Anna.
Para peri terbagi menjadi dua kubu, mereka yang memilih kegelapan dan mereka yang memilih terang. Peri kegelapan ingin menguasai dunia dan menjadi pemimpin para makhluk, juga menjadikan manusia sebagai budak. Peperang
“Drake tidak akan setuju, June,” jawab Wilona.“Aku meminta bantuanmu, bukan Drake. Tolong aku, Wilona. Aku akan memberikan apapun yang kamu mau, asalkan kamu mau membantuku,” kata June lagi.“Aku lebih takut pada Drake dibandingkan tawaran harta apapun darimu,” jawab Wilona.“Please, Wilona. Kamu tahu apa yang akan terjadi pada Drake kalau aku meninggal, bukan? Kamu ingin melihat dia hancur lagi?” tanya June.Wilona terdiam. Ia tahu apa maksud June. Drake hancur berkeping-keping setelah kehilangan Anna berabad silam. Jika itu terjadi untuk kedua kalinya, entah apa yang akan terjadi pada Drake.“Baiklah. Tapi, berjanjilah kamu akan melindungiku jika Drake marah nanti,” kata Wilona.“Tentu saja. Aku akan melakukannya,” jawab June.“Baiklah kalau begitu. Malam ini, temui aku di hutan, kamu tahu tempatnya. Pastikan Drake tidak tahu. Dan harus kamu ingat, June.
“So, what do you say?” tanya Baron pada June sambil tersenyum, menampakkan gigi taringnya yang memanjang.“Apa resikonya?” tanya June.“Nyaris tidak ada, June. Kamu hanya perlu memberikanku darahmu, tidak sampai habis,” katanya sambil berjalan mendekat. Ia mengitari tubuh June, mendekatkan kepalanya ke leher June.“Kamu bisa bersamanya selamanya, June. Say, yes...”katanya Baron lagi.“A-aku...”“Ini sangat mudah, June. Jangan membuatnya sulit. Kamu hanya perlu mengucapkan sebuah mantra yang sangat mudah diucapkan. Sebutkan mantranya dan aku akan segera memulai keabadian,” kata Baron lagi.June menelan ludah, dalam hatinya ia tahu ada sesuatu yang salah dengan semua ini, tapi keinginannya untuk bisa bersama dengan Drake selamanya, membuatnya ingin mengatakan iya. Tawaran ini terlalu menggoda untuk ditolak.“Ikuti kata-kataku, June,” ka
June akhirnya sampai ke hotel yang ia tuju. Hati June hancur saat mengingat bagaimana wajah Drake saat ia melangkahkan kaki pergi dari pria tersebut. June tahu ia sangat melukai Drake. Namun, menurut June ini adalah jalan terbaik untuk menyelamatkan hati Drake dan juga hatinya sendiri.Saat sampai di kamar hotel yang sederhana itu, June langsung merebahkan diri di atas ranjang. Rongga dadanya terasa sakit, bahkan hanya untuk menarik napas. June tidak kuasa menahan tangis, hingga ia menumpahkan semuanya ke atas bantal hotel tersebut. Ia menangis cukup lama hingga ia menyadari ada seseorang yang berdiri bersandar di balkon hotelnya.“Alarick?” tanya June sambil melebarkan matanya.Pria itu melambaikan tangan sambil tersenyum. June menghapus air matanya cepat-cepat lalu membuka pintu kaca menuju balkon.“Bagaimana kamu bisa ada di sini?” tanya June.“Well, kamu tahu siapa aku. Sangat mudah untuk menemukanmu di belahan bum
Malam hari itu, June sama sekali tidak bisa tidur. Ia melirik ke arah Drake yang sedang tertidur pulas di sampingnya. June memiringkan tubuhnya untuk bisa memandangi wajah Drake lebih lama. Air mata mulai mengalir lagi di pipi June. June mulai berpikir, kenapa takdir begitu kejam padanya hingga saat ia benar-benar jatuh cinta, ia jatuh cinta pada orang yang benar-benar salah. Jika ia jatuh cinta pada manusia biasa maka semuanya akan berakhir baik-baik saja. Tapi seorang raja naga adalah hal yang amat berbeda.June amat mencintai Drake dan ia menyadari itu. Oleh karena itu, June tidak ingin menyakiti hati Drake. Lebih cepat June pergi dari kehidupan Drake selamanya, itu akan lebih baik. Drake mungkin akan sangat sedih, tapi dia akan lebih cepat pulih dan move on. June ingin Drake hidup bahagia. Bersama June, tidak ada masa depan untuk mereka. June akan menua, dia tidak akan bisa membahagiakan Drake selamanya.Karena itulah, June merencanakan sesuatu malam hari itu. Ia d
“June, kamu kenapa?” tanya Drake saat June kembali ke mejanya.Drake bisa melihat kalau June terlihat amat kesal.“Ah, tidak apa-apa,” jawab June.“Kamu yakin?” tanya Drake lagi.“Iya. Mungkin aku hanya lapar,” jawab June sambil tersenyum.“Kabar bagus, kurasa pelayannya sudah datang membawa makanan,” kata Drake sambil melirik ke arah kiri. Saat June mengikuti arah pandangnya, seorang pelayan memang datang membawa makanan pesanan mereka.“Syukurlah,” jawab June.Mereka kemudian larut dalam percakapan yang hangat dan menyenangkan. Makanannya juga enak. Namun, June masih memikirkan kata-kata Lana barusan. Ia tidak bisa berhenti memikirkannya, meskipun ia berusaha. Ia melihat wajah Drake ketika bicara. Naga berusia ribuan tahun ini masih terlihat seperti tiga puluh lima tahun dan dia akan terlihat seperti itu selamanya.Usia June kini sudah tiga puluh tiga tah
“Lana Barryfield?” tanya Drake sambil membesarkan matanya.“Ternyata itu benar kamu! Ini sebuah kebetulan yang menyenangkan. Sudah lama sekali tidak berjumpa,” kata wanita itu.Ia mendekat lalu memeluk dan mencium kedua pipi Drake, mereka terlihat amat akrab. June memaksakan sebuah senyum.“Lana, perkenalkan ini June Hanson. June, ini Lana Barryfield, teman lamaku,” kata Drake.Wanita itu menoleh melihat June, ia kemudian terdiam sejenak.“Oh, Drake. Dia sangat cantik,” katanya. Tapi June bisa menangkap sesuatu yang lain dari nada suara dan ekspresi wajahnya.“Senang bertemu denganmu, June,” katanya sambil mengulurkan tangan kanannya.“Senang bertemu denganmu juga, Lana,” jawab June.“Kapan kamu ke New York? Kudengar kamu sudah sangat lama tidak meninggalkan Roma?” tanya Drake pada Lana.“Iya. Roma adalah tempat yang paling cocok un