Share

39. Garis Nasib

“Siapa namamu?” tanya suara bariton Adam sambil memandangi wanita berambut pirang yang sedang meliuk manja di hadapannya.

“Mia,” desisnya dengan nada sesensual mungkin.

“Mia? Baiklah, Mia. Jadi, apa keahlian yang kau punya?”

Tatapan sayu Mia menyoroti wajah Adam yang masih tetap datar di kursi kebanggaannya. Dia mengumpat dalam hati, lantas mengubah taktik agar pria dingin itu terlihat tertarik atau setidaknya menunjukkan sedikit minat pada tubuh seksinya. ‘Dasar sialan!’ batin wanita itu.

“Cukup banyak, Adam.”

Satu alis Adam menukik dengan segera dan dia mencemooh, “Kau harus tahu posisimu,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status