Ashlyn membuka matanya perlahan, ia merasakan tubuhnya lebih ringan dari hari biasanya, mungkin tadi malam ia tidur dengan nyenyak karena terlalu lelah.
“Tidak bisakah kau bergerak lebih cepat.” Ujar Luke dingin melihat Ashlyn yang masih berbaring.
Ashlyn tersentak kaget mendengar suara Luke dari belakangnnya, ia membalikan tubuhnya menghadap Luke dan terlihat lelaki itu yang menatapnya tajam. Luke terlihat sudah siap dengan segala perlengkapannya ia hanya menunggu Ashlyn bangun sejak tadi, agar bisa segera pergi ke tujuan mereka selanjutnya.
Ashlyn melihat lelaki itu malas karena memasang wajah datarnya di pagi hari. Ashlyn duduk dari berbaringnya dan membenarkan pakaiannya, ia akan bersiap sebentar sebelum lelaki tadi mengamuk kepadanya. Ashlyn tidak ingin merusak suasana hatinya yang baik pagi ini dengan berkelahi dengan Luke.
“Dia benar-benar lelaki kasar dan menyebalkan sejak dulu.” Pikir Ashlyn.
Luke dapat men
Ashlyn nampak berpikir dengan apa yang di tawarkan vampire itu, menerima atau menolak. Jika Ashlyn menerima tawarannya, Ashlyn tidak tahu apa yang akan di minta vampire itu sebagai gantinya. Namun, jika Ashlyn menolak ia tidak tahu bagaimana cara keluar dari sini. Ashlyn hanya tidak ingin berharap Luke akan datang menyelamatkannya, karena lelaki itu tidak bisa di percaya, Ashlyn hanya bisa percaya kepada dirinya sendiri dan usaha sekarang. “Apa kau tahu cantik? Kau membuat seluruh penghuni hutan ini menginginkanmu.” Ujar vampire itu tenang. “Apa maksudmu?” Tanya Ashlyn mulai waspada. “Mereka semua ingin menikmati darahmu.” Jaw
Ashlyn melihat dengan kagum pemandangan di depannya, terlihat hamparan rumput hijau dan hutan yang sangat berbeda dari tempat mereka berdiri sekarang. Tepat di seberang sana terpisah oleh sebuah sungai dangkal yang jernih, terdapat sebuah hutan yang mempunyai pohon-pohon berwarna warni dengan bunga-bunga bermekaran, seperti taman bunga yang begitu indah. “Indah sekali,” Gumam Ashlyn memuji hutan di depannya. Melihat tingkah Ashlyn yang begitu polos dengan mata berbinar disampingnya membuat Willian tersenyum geli, wanita yang benar-benar tidak tahu banyak tentang kehidupan dunia bawah yang penuh dengan tipuan. “Berhati-hatilah nona,” Ejek Willian kepada Ashlyn yang polos. 
Wajah Ashlyn memerah tampa bisa ia cegah mendapat perlakuan seperti itu dari Willian, seumur hidup Ashlyn baru Willian yang melakukan hal itu setelah kematian kedua orang tuanya. perlakuan Willian mengingatkan Ashlyn atas kenangan indahnya bersama kedua orang tuanya sebelum ia memasuki sekolahnya dulu. “Sebaiknya kita bergegas, sebentar lagi matahari akan tengelam.” Ucap Willian, kembali mengajak Ashlyn berjalan. Ashlyn mengangguk dan berjalan bersama dengan Willian, saat ini Ashlyn hanya seperti gadis kecil yang sangat penurut kepada Willian.Mereka sudah menempuh perjalanan hampir satu hari penuh, namun Willian belum mengatakan atau menunjukan tanda-tanda mereka akan sammpai ke tujuan mereka. Ashlyn yang tidak tahu apa-apa hanya mengikuti kemana Willian membawanya, meski ia mulai lelah berjalan. 
Luke mencium aroma tubuh Ashlyn dari arah pertarungan, dengan cepat ia berlari menuju tempat itu, ada perasaan senang dan juga khawatir. Senang karena akhirnya ia dapat bertemu dengan Ashlyn dan khawatir dengan keadaan Ashlyn yang sepertinya tidak dalam keadaan baik karena Luke dapat mencium aroma-aroma monster yang juga berasal dari tempat Ashlyn.“Shit!!!” Umpat Luke kesal melihat monster-monter itu sekarang juga menghalangi jalannya untuk menuju tempat Ashlyn segera.“Jack.” Panggil Luke meminta pertukaran kepada Jack, mendengar itu Jack pun langsung mengambil alih, karena ia juga tahu mereka sedang di buru waktu untuk segera sampai ke tempat Ashlyn. ***
Ashlyn melihat keluar dari jendela lantai dua tempatnya berada, dari sana Ashlyn dapat melihat beberapa penjaga yang terus berjaga, jam sudah menunjukan pukul delapan malam. Ashlyn tidak punya cara sama sekali untuk pergi dari Luke, semua rencana yang ia pikirkan seperti jalan buntu yang akhirnya akan mempersulit dirinya sendiri.Makanan yang di antarkan pelayan satu jam yang lalu belum juga Ashlyn sentuh sedikitpun, dalam keadaan seperti sekarang Ashlyn tidak memiliki selera untuk menyantap makanan, yang ada dipikirannya sekarang adalah bagaimana keadaan Willian, Apakah lelaki itu masih hidup? Apakah ia berhasil melawan monster-monster itu?Ashlyn mengingat pengorban willian kepadanya, Ashlyn tidak tahu apa yang tejadi kepada Willian, dan Ashlyn tidak percaya bahwa Willian telah mati seperti perkataan Luke, entah mengapa Ashlyn masih yakin Willian masih masih hidup, dan mereka akan bertemu lagi.Saat Ashlyn masih sibuk dengan pikirannya, Ashlyn mendengar
Ashlyn membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa cukup lelah padahal Ashlyn merasakan bahwa ia tidur dengan sangat nyenyak sehingga bermimpi bercinta dengan Luke semalam, dalam mimpinya Ashlyn merasakan bahwa Luke sangat lembut menyentuhnya dan Ashlyn seperti di cintai saat mereka bersama dalam mimpinya. Namun dengan cepat Ashlyn membuang semua pikirannya yang menikmati percintaannya semalam dengan Luke, Ashlyn berpikir tidak mungkin lelaki kasar dan berhati dingin itu bisa sangat lembut dan hangat apalagi terhadap dirinya yang sangat lelaki itu benci sejak dulu. Ashlyn melihat keadaan sekitar yang sangat rapi dan ia juga menggunakan pakaian lengkap, dan itu sudah menjawab bahwa ia hanya bermimpi sama seperti saat mereka beristirahat di rumah penyihir yang mereka temui, Ashlyn merasakan bahwa Luke dan ia bercinta dengan penuh gairah.
Pagi-pagi sekali Ashlyn terbangun karena suara berisik yang terdengar dari luar kamarnya, karena terbangun Ashlyn memutuskan untuk turun dari ranjang dan melihat dari jendela kamarnya di lantai dua suara apakah sehingga terdengar kuat hingga ke kamarnya. Ashlyn melihat dari balik jendela kamarnya bahwa banyak pelayan yang berkerja mempersiapkan segela sesuatu seolah akan menyambut seorang, semua pelayan dan anggota pack nampak sangat sibuk berkerja seperti akan mengadakan pesta besar. Ashlyn masih memperhatikan orang-orang yang sibuk dari kamarnya saat seseorang memasuki kamar tidurnya, terlihat seorang pelayan datang mengantarkan sarapan untuk Ashlyn seperti biasa, walaupun setiap harinya pelayan-pelayan itu selalu berganti dan tidak ramah kepadanya, Ashlyn tetap berusaha bersikap sopan kepada siapapun di pack ini.&n
Ashlyn mengikuti seorang pelayan yang akan mengantarkannya untuk bertemu dengan calon luna pack ini, wajah Ashlyn nampak tenang namun sangat berbeda dengan hatinya yang bergemuruh. Selama Ashlyn kembali ke dunia bawah ini, hidup Ashlyn memang menjadi tidak masuk akal dan kacau. Jika ini di dunia manusia maka judul yang tepat untuk jalan cerita Ashlyn sekarang adalah seorang wanita yang malang, bagaiman mungkin seorang wanita menjadi tamu di rumah suaminya sendiri dan memberikan salam selamat datang kepada wanita lain di rumah suaminya. Walaupun Ashlyn dan Luke tidak pernah melakukan mating untuk mengikat dan mengukuhkan hubungan mereka, namun tetap saja ia dan Luke telah di takdirkan. Dari kejauhan Ashlyn melihat ada tiga orang wanita, di antar wanita-wanita itu yang Ashlyn kenali hanya Meggy, dan wanita setelahnya adalah wanita yang akan menjad