Accueil / Thriller / The Dark Life / Kejadian Memilukan

Share

The Dark Life
The Dark Life
Auteur: RIA

Kejadian Memilukan

Auteur: RIA
last update Dernière mise à jour: 2021-09-24 14:15:42

Mikayla Antawiguna gadis berusia 20 tahun, dia adalah anak yang baik dan penuh energik, gadis itu sangatlah menyanyangi dan mencintai keluarganya.

Kayla mempunyai adik yang tidak kalah cantik darinya Natasya Antawiguna nama adiknya, Ayah Kayla adalah seorang pengusaha yang terbilang sukses dalam mengelola beberapa perusahaannya di dalam negeri mau pun  di luar negeri, dia adalah seorang ayah dan suami yang baik selalu sabar dan penyayang, dan Renata adalah sosok ibu dan istri yang sangat perhatian dan pengertian, kehidupan mereka sangat bahagia tak ada keluh kesah dalam kehidupan mereka.

Ketika di hadapi masalah berat sekali pun Erlan dan Renata selalu berusaha menyelesaikan dengan tenang tanpa membuat kedua anaknya merasa khawatir.

Di suatu pagi yang cerah udara dingin menusuk tubuh suara kicauan burung menambah keasrian suasana pagi yang indah selain suara burung terdengar dering jam yang nyaring memekakkan telinga.

Kring! Kring!!

Kayla melirik jam beker yang terletak di atas nakas tampak jarum jam itu menunjukkan pukul 04.30 pagi, Kayla beranjak dari ranjangnya dan segera mandi.

Selesai mandi dan berpakaian rapi Kayla berdiri di depan kaca menyisir dan mengikat rambutnya yang panjang setelah selesai dia turun ke bawah, terlihat sang ibu dengan dandan khasnya sejak dulu, rambut pirangnya di sanggul dan memakai dress coklat favoritnya, ibu berdiri di depan meja sedang sibuk memotong sayuran, perlahan Kayla menghampiri ibunya dan memeluk beliau dari belakang. 

"Pagi Bu! mau masak apa hari ini?" Sapanya dengan lembut.

"Nasi goreng udang kesukaanmu!" Senyuman mereka dari bibir ibu.

''Hmm, bakalan naik lagi berat badan Kayla!” Tangannya meraih gelas di rak.

''Yang penting kamu sehat, Sayang!” Ucap ibu yang masih sibuk memotong wortel.

''Hayo, Lagi gosip-in apa kalian?'' Tanya Erlan yang muncul tiba-tiba dari pintu samping dapur.

''Aah, Ayah bikin Kayla kaget aja!" Kayla menghampiri Erlan dan memeluk lengan kekar  ayahnya itu.

Erlan tersenyum menatap anak gadisnya, Kayla membalas senyuman ayahnya, tampak beberapa helai kumis Erlan yang sudah berubah warna.

''Ke mana Adikmu kok belum turun?'' Ayah melirik kearah anak tangga.

''Anak Ayah yang satu itu kalau dandan berabad-abad!'' Kayla menyiapkan piring dan gelas di meja makan.

Belum selesai berkata-kata terdengar derap langkah kaki yang menuruni anak tangga, tampak Tasya yang berjalan setengah berlari menuju meja makan.

''Kenapa terburu-buru gitu, Sayang?'' Tanya ibu penuh heran.

''Tasya terlambat Bu! Pasti enggak boleh masuk ke dalam kelas Pak Beny,'' Tasya meraih cangkir teh milik Kayla.

''Memang jam berapa kamu kuliah?'' Ibu masih menatap serius Tasya.

''Jam 9 Bu! dan ini ulah Kakak yang enggak bangun-in, Tasya!!" Mendengus kesal.

''Hahaa, ya udah cepat jalan dan jadilah satpam di sana!'' Tawa Kayla memenuhi ruangan, Tasya mengerutkan dahinya mendengar ucapan saudarinya tersebut.

“Anak gadis tidak boleh tertawa seperti itu!!” Ucap ibu yang kini memicingkan matanya.

Kayla menundukkan kepalanya dan mengucapkan permintaan maaf.

''Ini masih jam 06.30 sayang! Ayo, duduk kita sarapan,'' Erlan memperlihatkan jam tangannya, seketika Tasya berbalik badan dan menatap Kayla dengan tatapan tajam.

''Kenapa Kakak selalu berbuat jahil seperti ini?'' Rengek gadis muda itu.

''Karna itu sangat menyenangkan, Sya!'' Ujarnya di sela tawanya.

Renata menuangkan nasi ke piring Erlan dan mereka pun makan bersama tidak ada perbincangan di antara mereka hanya ada suara sendok dan garpu yang berdenting, setelah selesai makan Kayla dan Erlan berpamitan dan berangkat bersama karna arah kantor dan kampus Kayla searah.

Erlan melajukan mobilnya dan selang beberapa waktu mereka kini telah sampai di depan kampus Kayla, Gadis manis itu mencium punggung tangan ayahnya, setelah melihat anaknya masuk ke dalam kampus Erlan kembali menginjak pedal gas, sesaat menjauh 200 meter dari kampus terdengar suara benturan yang lumayan keras di ujung jalan.

Ciiits...! Braack...!

Syara benturan yang sangat memekakkan telinga, semua orang yang lalu lalang di jalan itu berbondong-bondong melihat secara dekat di sekitar kejadian, mobil kontainer besar menabrak mobil Erlan sampai terbalik, orang-orang hanya melihat tapi tak ada satu orang pun yang berani menolongnya karena belum ada polisi. bukan masyarakat saja yang penasaran para mahasiswa juga ikut berhamburan keluar kampus memeriksa keadaan yang terjadi.

''Kalian mau ke mana?'' Tanya Kayla kepada salah satu temannya.

“Keluar, di depan ada sesuatu yang terjadi!” Kata pemuda itu.

“Ada apa sih di depan?” Kayla menatap heran kearah depan kampus..

''Aku pun kurang tahu apa yang sedang terjadi!'' Jawab pemuda itu.

Rasa penasaran itu membuat Kayla ikut berlari ke depan kampus, betapa terkejutnya Kayla melihat mobil ayahnya yang tertabrak, segera Kayla berlari dengan cepat dan air matanya tak terbendung lagi kini buliran bening itu  jatuh bercucuran membasahi pipinya karna melihat orang terkasihnya tergeletak tak berdaya di dalam mobil yang kini di kerumuni masyarakat.

''Ayah... k-kenapa ini terjadi pada Ayah?'' Suara Kayla tertahan karena tangisannya, tak lama mobil ambulans datang.

''Apa hubungan Nona dengan orang ini?'' Tanya salah satu perawat.

“S-saya anaknya...” jawab Kayla terbata-bata.

“Apa Nona benar-benar anaknya?” Sekali lagi perawat itu bertanya dengan tatapan tajam.

Kayla hanya mengangguk membenarkan perkataan perawat itu tampak wajah Kayla yang begitu sedih dan air matanya masih berlinang membasahi pipinya. Setelah sampai di rumah sakit Erlan langsung di tangani oleh beberapa dokter dan perawat.

Didalam ruangan para dokter dan beberapa perawat sibuk menangani kondisi Erlan, sedangkan Kayla berdiri tegang mencemaskan kondisi ayahnya yang tak sadarkan diri sejak kecelakaan itu terjadi, tubuh gadis itu gemetar tak berdaya. pandangan matanya kosong dia terdiam dalam lamunan memikirkan ibu dan adiknya, masih terhanyut dalam kesedihan Kayla di kejutkan oleh Dokter Robi yang tiba-tiba bertanya padanya.

''Apa Nona keluarga Tuan Erlan?'' Tanya Dokter Robi.

''Saya anaknya Dok! bagaimana dengan kondisi Ayah, saya sekarang?'' Mata Kayla tertuju ke dalam ruangan tempat ayahnya di rawat.

Dokter senior itu terpaku mendengar pertanyaan gadis muda yang kini berdiri di depannya.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application
Commentaires (9)
goodnovel comment avatar
Iwan Kurniawan
aku rasa cukup menarik
goodnovel comment avatar
Paradista
itu bukan kecelakaan yang wajar, tragis.
goodnovel comment avatar
Septy
kehilangan cinta pertama itu sangat menyakitkan ... Awal yg membuat dada sesak Thor..
VOIR TOUS LES COMMENTAIRES

Latest chapter

  • The Dark Life   Khayalan Rey

    “Terima kasih untuk tetap hidup. Saat itu dadaku terasa sesak dan akan meledak melihatmu tak sadarkan diri,” Rey mengungkapkan semua yang ia rasakan di kala Kayla tertembak. “Kenapa kau melakukan itu semua? Apa kau memiliki sembilan nyawa!?” Rey menimpali perkataannya. “A-aku....” ucapan Kayla tertahan dan jarinya tak berhenti memainkan cincin yang ia kenakan. Rey mendekatkan tubuhnya dan memeluk Kayla dengan sangat erat. “Tetaplah hidup sehat dan berdiri tegak bersamaku di sini. Aku ingin menikahimu dan memiliki anak kembar yang mirip sepertimu! Dan aku mau melihatmu dengan rambut keabuan,” Rey menatap Kayla dengan tatapan mata yang sayu. Mendengar ucapan Rey, air mata Kayla menetes dan gadis itu memeluk erat pria yang ada di hadapannya itu, tangisan Kayla semakin menjadi-jadi membuat Rey khawatir. “Apa yang kau rasakan? Apa lukanya masih sangat sakit? Kay jawab pertanyaanku ini, jangan di

  • The Dark Life   Perhatian Yang Berlebihan

    Telepon genggam Rey berdering terlihat jelas nama Tasya di layar, Rey menghela nafas panjang dan mengangkat panggilan tersebut.“Ada apa Sya?”“Benarkah? Aku segera ke sana,” Rey bergerak dengan sangat gelisah.“Apa yang terjadi Rey, kenapa kau terlihat gelisah seperti itu?” tanya Bram dengan mata menyipit.“Kayla sudah siuman.”“Kenapa lift ini bekerja dengan sangat lambat!!” imbuhnya sembari menendang pintu lift.“Sabar Rey,” ujar Bram.Rey berlari kecil sesaat pintu lift terbuka, ketika berada di depan pintu pemuda itu merapikan baju dan rambutnya. Padahal baju dan rambutnya masih tertata rapi. Perlahan ia membuka pintu dengan wajah yang semringah dia menghampiri Kayla yang masih terbaring lemah di ranjang.“Bagaimana keadaanmu? Bagian tubuh mana saja yang sakit? Apa ka

  • The Dark Life   Pertengkaran Yang Konyol

    “Sebaiknya kalian pergi dari sini!” usir Rey dengan nada datar.Tasya melirik pemuda itu dengan lirikan mata yang sangat tajam, namun lirikan mata Tasya tak membuat Rey takut atau pun goyah. Bahkan pemuda itu kini semakin menekankan suaranya dan dia mengulang ucapannya lebih dari empat kali hanya untuk membuat sepasang sejoli tersebut segera meninggalkan kamar Kayla.Bram berdecap, “Rey... Rey... dari dulu kok enggak berubah-berubah.”“Oh, jadi kau mau lihat aku berubah. Baiklah aku akan berubah menjadi Spiderman agar kalian bahagia,” celetuk Rey.“Hahaa, enggak lucu, Bang!” ketus Tasya dengan mata yang melirik tajam kearah Rey.Rey melangkahkan kakinya menuju pintu dan tangannya meraih gagang pintu, membuka lebar pintu tersebut seraya mengangkat kedua alisnya dan menatap ketiga orang yang masih duduk santai di sofa.“Apa yang ka

  • The Dark Life   Harapanku

    “Pasien luka tembak di dada. Sudah mendapat infus,” jelas perawat yang masih mendorong bad yang Kayla tiduri.“Luka tembak? Bawa ke ruang operasi.” Ucap Dokter Yudo.“Sudah berapa lama?” tanya Dokter Yudo dengan sorot mata serius.“Sekitar 15 menit transportasinya, kami sudah Resusitasi.” Imbuh perawat wanita itu sambil memasang oksigen. (Resusitasi adalah suatu tindakan darurat sebagai suatu usaha untuk mengembalikan keadaan henti nafas atau henti jantung ke fungsi optimal guna, mencegah kematian biologis.)“Cek organ vitalnya. Siapkan infus dan hitung darah lengkap!” pinta Dokter Yudo dengan tegas.Suasana di dalam ruangan UGD sangat tegang dan beberapa dokter dan perawat sibuk mempersiapkan alat untuk pengecekan kondisi Kayla lebih lanjut.“Tekanan darahnya 60 per 40. Saturasi darah 80.” Ungkap asisten dokter yang bertugas mem

  • The Dark Life   Di Ujung Maut

    mobil berwarna silver dari arah lain mengerem mendadak membuatnya hilang kendali dan mobil tersebut mendekat ke arah Kayla. Mata Kayla mendelik mendapati mobil itu melayang ke arahnya, untungnya gadis itu bisa segera menghindar dan berlindung di bawah mobil yang terparkir di sisi bahu jalan.Baru saja keluar dari kolong mobil Kayla suda di sambut tendangan dari bodyguard Indra, yang membuatnya tersungkur dan hidungnya mengeluarkan dara. Kayla mengusap hidungnya kasar dan dengan beringasnya Kayla melayangkan pukulan dan tendangan ke arah pria yang telah menendangnya barusan, wajah bodyguard tersebut di sodok degan sikunya hingga bercucuran darah. Tak cukup di situ Kayla kini membabi buta menyerang semua bodyguard Indra sampai dia nekat memecahkan kaca jendela mobil dan meraih serpihan kaca tersebut dan di lemparkannya ke arah lawannya.“Kay, cepat masuk!” pekik Rey di sisi jalan.Ketika Kayla hendak melangkahkan kakinya, Indra melesi

  • The Dark Life   Sahabtku adalah musuhku

    Hendra sudah tak bisa menahan emosinya, sehingga dia langsung melayangkan tendangan ke arah Indra dan semua anak buah Indra menodongkan pistol ke arah mereka semua. Rencana cadangan Rey pun gagal karna tindakan Hendra yang gegabah dan kini mereka harus berjuang dengan kemampuan yang ada dan saat ini mereka hanya memiliki beberapa anggota saja yang tersisa. “Kenapa kau melakukan ini?!” bentak Bram dengan mata melotot. “Iblis itu harus mati, Bang!!” sarkasnya penuh kebencian. Suara tembakan menggema di ruangan beberapa warga mengintip dari rumah mereka masing-masing dan salah satu tetangga Kayla melaporkan hal tersebut ke polisi. Semua kaca hancur berhamburan karna tembakkan dan jasad tergeletak di mana-mana, tak ada yang menjamin hidup atau pun keselamatan mereka. Kehancuran yang sesungguhnya kini telah di mulai. “Hai....” Pekik Indra seraya melepaskan tembakkan ke udara. “Buang semua senjata kalian ata

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status