Share

Rahasia Ayah

“A-aku baik-baik saja! Maafkan aku selama ini telah membuat kalian khawatir!” Ucap Kayla seraya memeluk adiknya.

 

Mereka berdua masih meringkuk dan berpelukan dengan sangat erat tiba-tiba Kayla berteriak dengan sangat lantang membuat orang di sekitarnya menoleh ke arahnya, Tasya sedikit bingung namun dia merasa bahagia melihat kakaknya telah kembali seperti sedia kala dan kini mereka menikmati suasana bahagia di saat itu.

Meski Kayla masih merasa sedikit sedih tapi dia mencoba mengikhlaskan semua yang telah terjadi, kedua gadis muda tersebut ikut bernyanyi bersama penonton lain sekedar menghilangkan beban yang selama ini dia pendam.

Hari semakin sore sinar mentari semakin meredup menandakan malam telah tiba gemerlap lampu LED menambah keindahan taman, karena merasa lelah Tasya menepi dan duduk di pinggir taman.

“Apa yang Kakak pikirkan?” Tasya menyenggol bahu Kayla.

  

Kayla hanya tertawa kecil dan meninggalkan Tasya yang asyik menikmati minumannya, setelah puas istirahat mereka berdua beranjak menuju rumah hantu, terdengar sangat jelas teriakan dari dalam rumah hantu itu membuat Tasya ketakutan.

“Kakak... kita pulang aja, ya!?” Rayu Tasya.

“Jangan banyak alasan! Cepat langkahkan kakimu dan masuk!!” Kayla menarik tangan Tasya.

“T-tapi Kak, Tasya takut.” Rengek Tasya dan dia menatap Kayla dengan sorot mata yang sayu.

Kayla tak menghiraukan rayuan Tasya, dia tetap melangkah maju menyeret adiknya masuk ke dalam sana. Terdengar suara jerit pengunjung yang ketakutan begitu pula Kayla dan Tasya, penampakan manusia yang sangat mirip dengan para dedemit-dedemit khas Indonesia, setelah lama menelusuri lorong-lorong yang gelap kini mereka semua sampainya diujung lorong semua orang berteriak lega.

***

Malam yang indah telah mereka lewati dengan penuh kebahagiaan yang terpancar dalam hati mereka masing-masing, kakak beradik itu berjalan beriringan dengan tangan merekat bagai prangko. Sesekali Tasya melirik kakaknya yang terlihat sangat gembira senyuman yang selama 2 bulan terakhir ini mengilang kini kembali lagi.

Disudut taman ada seseorang yang selalu mengawasi mereka bahkan pria itu mengikuti mereka sejak tadi.

Kayla merogoh tasnya mengambil handphone dan menghubungi Pak Joko.

“Pak Joko di mana? Kayla sama Tasya sudah selesai main-mainnya...” Kayla melihat ke kiri dan ke kanan mencari keberadaan pak Joko.

“Saya ada di sebelah patung Non!” Pak Joko melambaikan tangannya kearah Kayla. 

  

“Pak Joko ada di sana Sya,” ucap Kayla seraya mengacungkan jari telunjuknya kearah Pak Joko berada.

Kedua gadis cantik itu menghampiri sopir pribadi ibunya dan segera Pak Joko melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, pandangan mata Pak Joko sedikit teralihkan karena senyuman manis Kayla. 

“Maafkan Kami ya Pak! Sudah membiarkan Bapak menunggu lama,” Kayla melihat Pak Joko dari spion tengah.

“Enggak apa-apa Non, Itu sudah menjadi tugas Saya!” Sahut Pak Joko dengan cepat.

“Perasaan kita mainnya hanya sebentar!” Tasya mengelus dagunya.

“Sebentar katamu? Kita tiba di taman jam 4 dan sekarang sudah jam 8 malam. Menurutmu itu sebentar atau lama?” Kayla melirik tajam ke arah Tasya.

"He-he-he, kita tadi terhanyut dalam suasana taman....” Tasya tertawa pelan.

“Enggak apa-apa kok Non! Pak Joko senang Nona bersenang-senang dan Nona bisa tersenyum kembali seperti dulu,” ungkap Pak Joko.

“Kalau Tasya yang tersenyum Bapak enggak senang ya?” ucap Tasya dengan suara yang sedikit kesal.

“Bapak Juga senang melihat senyum Nona yang manis itu!” rayu Pak Joko.

Sepasang mata Kayla terus memperhatikan mobil hitam yang tak jauh dari mobil yang ia tumpangi.

“Bapak lihat mobil hitam itu?” Kayla menepuk bahu Pak Joko.

Pak Joko memperlambat laju mobilnya dan memperhatikan mobil yang di maksud oleh Kayla.

“Memang kenapa dengan mobil itu, Non?” Tanya Pak Joko.

“Hmmm, enggak apa-apa.” Kayla mengernyitkan dahinya.

***

Hari demi hari di lalui Kayla dengan bahagia tak ada duka lagi yang menyelimuti hatinya, Kayla yang dulu kini sudah kembali seperti sediakala.

Gadis lembut nan cantik itu menghabiskan waktu berliburnya membaca buku di ruang kerja ayahnya, karena di sana tempat favorit Kayla di kala tidak ada kegiatan apa pun, begitu banyak jenis buku dari buku yang mengupas tentang pembisnisan hingga komik dan novel percintaan pun ada.

<span;>Karna Erlan adalah tipe ayah yang perhatian kepada anak-anaknya, setiap pulang dari perjalanan bisnis Erlan selalu membeli beberapa buku untuk kedua putri cantiknya.

Tak terasa Kayla telah membaca dua novel percintaan karena merasa bosan gadis itu mencoba membaca buku tentang pembelajaran pembisnisan yang terletak di pojok kanan atas, betapa terkejutnya Kayla melihat rak buku itu terbuka seperti pintu.

Karena penasaran gadis itu masuk ke dalam ruangan tersebut, gadis itu terbelalak melihat begitu banyak senjata. Mulai dari Glock, Revolver, sampai jenis laras panjang terpampang di sana.

Semua senjata tersebut tertata rapi dan terlihat bersih, tampak jelas bahwa senjata-senjata itu di rawat dengan baik, dalam kebingungan hatinya bertanya-tanya.

‘Apa-apa ini? Tempat apa ini?’ Gumam Kayla dalam hati.

Masih dalam keadaan bingung, terdengar suara derap langkah kaki yang mendekat. Tidak ingin ada yang melihat gudang rahasia tersebut, Kayla berusaha menutup pintu rak buku itu dan berkali-kali memencet tombol yang ada di dinding.

'Aduh! Bagaimana ini?’ pekiknya dalam hati.

“Apa yang harus aku lakukan?" tanyanya pada dirinya sensiri seraya mengepalkan kedua tangannya.

Komen (8)
goodnovel comment avatar
Iwan Kurniawan
ayah menyembunyikan sesuatu
goodnovel comment avatar
Septy
wahh rahasia apa nih Thor? lanjut.. makin penasaran
goodnovel comment avatar
Rozi Pashter Black Ant
Penuh misteri, mengapa ayahnya menyimpan rahasia
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status