Share

The Darkest Secret of LILY
The Darkest Secret of LILY
Author: Stvnyy

PROLOG

     Sebuah mobil mewah memasuki lahan parkir sebuah rumah bernomor 001. Mobil tersebut berhenti tepat di depan teras rumah yang disokong dengan dua pillar besar berwarna putih pucat di sisi kanan kirinya.

     Seorang laki-laki turun dari mobil tersebut sembari memperhatikan halaman dan tanaman-tanaman kering di sekitarnya. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya, menyadari betapa usangnya rumah yang ditempatinya tersebut.

     Cklek.

     Pintu terbuka. Seorang wanita cantik dengan dress merah lengkap dengan tas LV berwarna senada muncul di antara sela pintu yang terbuka. Sean - laki-laki itu - terpaku melihat Icha yang sekarang berstatus sebagai istrinya keluar rumah dengan begitu anggunnya, tanpa menyadari kegaduhan apa yang baru saja ia buat.

     “Lo udah gila ya?!” sebuah kalimat yang sangat unik didengar untuk memulai pembicaraan pun terlontar dari bibir Sean. Alih-alih menjawab sapaan Sean, Icha memilih diam sambil menaikkan satu alisnya. “Nggak bisa gini lah caranya! Seenak-enak lo aja beli mobil tanpa persetujuan atau setidaknya discuss sama gue!” lanjut Sean.

     “Gue butuh mobilnya” jawab Icha singkat. Sean terdiam. Berbagai makian melesat cepat di dalam kepalanya. “Gue ada meeting, urgent. Waktu gue liat mobil yang mau gue pakai ke meeting lagi lo pakai. Jadi yaudah gue beli aja,” lanjut Icha, berusaha menjelaskan maksud perbuatannya yang menurutnya tidak salah sama sekali.

     “Ok.. gue paham lo butuh mobil, Cha. Gue paham juga lo punya duit buat beli mobil itu, yang walaupun gue masih bingung apa nggak ada hal lain yang bisa lo upayakan selain beli mobil seharga 1 rumah mewah ini.. Tap..”

     “Good, kalau lo paham bagus banget, kalau gitu gue pergi dulu” sela Icha. Ia pun melangkah anggun ke arah garasi rumah mereka, sebelum akhirnya Sean menarik tangannya.

     “YA TAPI NGGAK JUGA LO BELI MOBIL PAKAI NAMA GUE DAN BILANG MAU BELI CASH!” bentak Sean. Icha melirik Sean berusaha menahan senyumannya.

     Mampus lo. Bingung kan lo bawa-bawa uang cash segitu banyak, Batin Icha. Setelah bisa mengontrol wajahnya, ia membalikkan badannya dan menatap Sean yang terlihat dari raut wajahnya yang semakin memerah.

     “Kalau lo nggak suka, lo bilang ke bokap lo aja, supaya cancel pernikahan nggak jelas ini” ucap Icha. Sean menatapnya kaget.

     Oh.. Oh ini maksud dia. Batin Sean.

     “No, I don’t mind. Gue punya uang segitu cash tanpa perlu nunggu pihak Bank cairin uang gue kok. Anyway kalau emang itu mau lo, gue nggak keberatan. Tapi gue akan obrolin ini ke bokap lo terlebih dahulu sebelum gue bilang ke keluarga gue, dan gue tentunya harus bilang dong, kalau anak perempuan yang dibangga-banggain sama orangtuanya itu bersikap kayak gini. Gimana, Nyonya Alesha Widjaja?” Jawab Sean tenang. Kali ini giliran Sean yang tersenyum. Ia melepaskan genggamannya dan membenarkan jasnya. Icha terdiam, berusaha menenangkan dirinya atas jawaban Sean yang meleset dari perkiraannya.

     Gue bisa mati nih kalo dia beneran lapor ke Mom and Dad, Batin Icha.

     “Well, gue rasa udah jelas ya, kalau gitu gue siap-siap dulu ke kantor bokap lo. Hati-hati di jalan ya, Miss Alesha,” Ucap Sean sembari tersenyum licik kearah Icha, lalu beranjak ke arah mobilnya.

     Mati gue.. Wah udah mati gue.. I have to do something.. Come on Alesha.. Think. Icha menarik nafas panjang lalu mengeluarkan senyuman terbaiknya “Sean!”

     Nah, emang bener cara jinakin singa betina paling ampuh ya begini. Jangan macem-macem ama gue. Sean, si penakluk wanita. Dasar nenek lampir!

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status