Share

Part 01

Author: Mrs.Juno
last update Last Updated: 2021-03-19 00:10:01

-01-

Maximilliam Morgan Dexter... Seorang keturunan Dexter yang terkenal dengan perusahaan tambang emas terbesar di California, Amerika serikat. Tempat kelahirannya yang menjadi tempat paling dibenci olehnya. Karena sikap keras ayahnya -Maximilliam Miller Dexter- yang menyuruhnya untuk menikahi wanita yang menuduh dirinya menghamili wanita tersebut.

Jelas saja Morgan menolaknya. Karena selama ini Morgan selalu menggunakan pengaman setiap kali melakukan hubungan badan dengan wanita one nigth stand-nya. Namun Miller yang tak ingin nama besar Dexter tercoreng karena kasus tersebut, bersikeras menyuruh Morgan untuk bertanggung jawab.

Dan jika Morgan tak ingin menuruti perintah Miller.... Maka Morgan tak bisa menggunakan semua fasilitas keluarga Dexter termasuk berada di mansion besar keluarga Dexter.

Morgan dan harga dirinya yang tinggi.

Tetap teguh tak mau bertanggung jawab atas apa yang bukan dilakukannya. Dia memilih angkat kaki dari kediaman Dexter. Bersumpah kepada keluarga Dexter bahwa dirinya mampu menjalani hidup tanpa kekayaan milik Dexter.

Morgan meminta ampun kepada wanita yang melahirkannya -Roseline Delila Dexter- karena menolak permintaan ibunya untuk tetap tinggal di mansion. Dia merasa harga dirinya lebih tinggi daripada harus menjalani hidup dengan wanita penipu yang menuduhnya.

Kejadian dua tahun lalu yang membawanya pergi menetap di kawasan Manhattan. Mengadu nasib dengan pergi hanya membawa diri dan kepintarannya sebagai pengacara.

Dia memulai kariernya dengan menangani kasus kecil seperti pelecehan dan pemerkosaan. Tak jarang dia menerima kasus pembunuhan. Hingga namanya mulai naik saat dirinya memenangkan kasus perceraian selebriti papan atas. Dan semakin ahli menangani kasus tersebut.

Hal tersebut tak membuatnya berhenti walau dunia mengakui kehebatannya dalam menghadapi setiap kasus. Dia dan ambisinya sudah melewati batas tertinggi.

Membuatnya menjadi seperti iblis berkedok malaikat dengan meniduri klien wanita, hal tersebut sudah menjadi seperti sebuah obsesi tersendiri bagi Morgan.

Membuat perjanjian dengan klien wanita untuk tidur dengannya setelah kasus selesai dalam posisi menang. Hingga membuat para artis dan model dengan sengaja melakukan perceraian hanya karena ingin merasakan bagaimana rasanya bercinta dengan seorang Morgan.

Satu peraturan keras yang menjadi pegangan Morgan selama ini.... Dia tak pernah ingin meniduri wanita bersuami, ataupun wanita single yang bukan bekerja sebagai bitch.

Pengalamannya dua tahun lalu yang meniduri wanita selain seorang jalang yang menuduhnya. Hingga membuat dia memilih untuk meniduri wanita yang memang bekerja sebagai penghibur. Dan membuat perjanjian khusus untuk klien wanitanya dengan memanfaatkan ketampanan dan kehebatannya untuk meniduri mereka yang rela memanaskan ranjangnya.

"Aku akan mengantarmu pulang," kata Morgan kepada Barbara yang berada di sampingnya dalam perjalanan setelah selesai sidang perebutan hak asuh anaknya.

"Bukankah masih ada satu perjanjian yang harus kutepati?" tanya Barbara walau tatapannya terarah ke jendela di kanannya.

Morgan menghentikan mobilnya karena lampu lalu lintas berwarna merah. Dia menoleh dan memiringkan kepalanya. Lalu tersenyum menatap Barbara yang baru menoleh.

"Kenapa? Apa aku salah?" tanya Barbara.

"Hm... Secara teknis, kau memang benar. Tapi aku hanya akan melakukannya jika memang kau menginginkan. Aku tak ingin memaksa demi menghormati klienku," ujar Morgan.

Barbara tersenyum begitu manis. Lalu Morgan kembali bertanya, "jadi bagaimana? Kau ingin atau tidak?" tanya Morgan mengerutkan keningnya.

"Siapa yang bisa menolak untuk tidur bersama pria sepertimu, Morgan." Barbara berujar seolah memang tak ada yang bisa menolak pesona seorang Morgan.

Morgan menyeringai begitu tampan karena memang begitulah kenyataannya. Tak pernah ada wanita yang menolak untuk tidur dengannya. Bahkan mereka merelakan diri untuk menjadi penghangat ranjangnya.

***

Dan... disinilah Morgan. Setelah menikmati tubuh seorang aktris ternama dengan film layar lebar yang selalu menjadi bintang utama pemeran wanita dengan adegan hot. Yang sering dilakukan oleh banyak lawan mainnya.

Membuat seorang Morgan dan obsesinya begitu penasaran untuk mencicipi tubuh seorang Barbara yang selalu seksi dalam berpenampilan.

Dengan dukungan nama besar mantan suaminya -Lachosky- semua itu dengan mudah diraih oleh Barbara dalam sekejap. Namun memang.... Barbara yang selalu mencari masalah dengan suaminya, membuat sang suami melakukan perselingkuhan terencana. Hingga Barbara menjadikan hal tersebut sebagai alasannya untuk bercerai.

Dan kini... keinginannya telah terwujud. Mendapatkan percintaan panas seperti yang diceritakan banyak teman artisnya... Barbara sedikit kewalahan menyaingi kegilaan seorang Morgan yang memang memicu adrenalinnya.

Hentakan kasar dan cepat membuatnya tak serta merta untuk melakukan protes. Morgan melakukan semua itu atas dasar persetujuannya diatas kertas bermaterai.

Barbara malah yakin, beberapa wanita yang pernah mengalami hal yang sama dengannya. Menikmati semua kekasaran tersebut. Karena merasakan sesuatu yang berbeda dari cara bercinta Morgan.

Membuat semua wanita terpacu adrenalinnya dengan ciuman tergesa dan raupan keras yang dilakukan Morgan.

Seolah pria itu memanglah seorang iblis yang sedang menikmati santapannya dengan lahap.

Keduanya sibuk menghabiskan malam yang cukup panjang untuk melakukannya lebih dari satu kali.

-

Permainan selesai...Morgan terkekeh melihat Barbara yang tergeletak lemas di dalam bathup. Sementara ia sudah selesai membersihkan diri dan bersiap pergi dengan memakai kemeja putih dan jas navynya.

"Hah... sayang sekali kau sudah menyerah sebelum pagi. Kuakui kau sungguh nikmat Barbara. Aku berharap kau menikahi seseorang lalu menceraikannya lagi. Agar kita bisa bertemu lagi," usul Morgan lalu dia menyeringai.

"Dasar berengsek! Jika kau merasa puas dan nikmat denganku. Kenapa kau tak menjadikanku milikmu?" tanya Barbara dengan bodohnya.

Membuat Morgan tertawa keras untuk menertawakan ucapan bodoh Barbara.

"Jangan mengharapkan seekor iblis tunduk kepadamu Barbara. Kau pikir... iblis akan menuruti manusia yang sudah melampau iblis itu? Heh!" hardik Morgan. Dia menatap dirinya yang kembali terlihat sempurna dipantulan cermin.

"Tidak Barbara... iblis tetaplah menjadi iblis yang hanya akan membuat manusia terjebak dalam permainannya. Dia tak akan bisa ditundukkan dengan mudah sekalipun manusia itu begitu nikmat untuk dipermainkan," tandas Morgan.

Barbara menatap tajam Morgan yang hanya menyeringai mengejeknya.

"Kau! Sungguh seorang bajingan iblis! Ingatlah suatu saat nanti kau akan tunduk oleh seorang wanita. Kau akan menjadi bodoh karena wanita tersebut. Dan saat itu terjadi... Diriku dan wanita lain yang pernah kau nikmati... akan tertawa paling keras menertawakan dirimu yang terlihat bodoh!" sumpah Barbara.

Morgan hanya terkekeh mendengar omong kosong Barbara yang sebenarnya tak menerima penghinaannya.

"Well... Sampai jumpa dilain kesempatan Barbara. Semoga kau menemukan sesuatu yang lebih hebat dari permainanku," ejek Morgan lalu menutup pintu kamar mandi. Dia keluar dari kamar hotel setelah memberikan sebuah stampel logo miliknya di atas kertas copy-an dari perjanjiannya dengan Barbara.

Tanda bahwa dirinya sudah tak memiliki urusan lagi dengan wanita itu. Sebagai bukti untuknya melawan jika mendapat tuntutan lain dari wanita tak tahu diri itu.

**

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • The Devil Lawyer   Part 46 (The end)

    -THE END-Eliora terlihat gugup dan memiliki firasat tak enak saat Morgan menunjukkan senyum mencurigakan.Di sepanjang perjalanannya... ia melirik Morgan yang terus menunjukkan senyuman yang bagi Eliora terlihat begitu aneh untuk terus menerus ditunjukan."Kenapa menatapku seperti itu,Sugar? Aku tahu... kadar ketampananku memang melebihi standar rata-rata. Tapi kau tak harus memperhatikannya seperti bukan kau pemilikku," ujar Morgan dengan tetap percaya diri. Yang sepertinya semakin meningkat setiap harinya.Eliora mengalihkan tatapannya menjadi malas. Dia cukup menyesal telah menatap Morgan begitu lekat. Hingga membuat prianya mengeluarkan kata-kata yang membuatnya mual seketika.Bahkan anak yang dikandung Eliora saja, merasa muak mendengar sang penabur benih begitu percaya diri.Morgan meraih tangan kanan Eliora. Dan membawanya ke rahang tegas yang memiliki bulu halus dengan tatanan yang begitu rap

  • The Devil Lawyer   Part 45

    —45—Satu minggu kemudian... setelah Eliora dinyatakan hamil... pemulihan pada memar di tubuhnya dilakukan begitu cepat karena Morgan tak ingin melihat wanitanya terlalu lama menderita.Dan kini... Morgan begitu gencar untuk membawa Eliora pergi ke suatu tempat untuk berlibur sebelum salju turun.Dia sudah mempersiapkan banyak hal untuk membuat wanitanya menikmati hidup yang sebenarnya dengan semua hasil kerja keras yang dikumpulkannya selama ini.Morgan menatap Eliora yang sedang berpamitan dengan Hazel. Anaknya kali ini lebih memilih pergi bersama Roseline dan Miller yang akan mengajaknya ke acara akhir tahun di disneyland.Tentu saja semua itu adalah ide Morgan yang meminta ayah dan ibunya untuk membantu membawa cucu mereka bermain demi melancarkan rencana Morgan membawa Eliora berlibur.Eliora menghampiri Morgan yang sudah siap menaiki pesawat pribadinya dan berniat terbang ke Eropa. Membawa wanita itu mengun

  • The Devil Lawyer   Part 44

    —44—"El, awas!" teriak Jasmine._____Eliora berbalik dan berniat melindungi diri namun tenaga pria itu jelas lebih kuat. Dengan cepat pria tersebut memukul wajah Eliora hingga membuat Eliora tersungkur ke lantai."Argh!" Eliora menyentuh sudut bibirnya yang terasa mengeluarkan darah.Eliora melihat darah yang diusapkan ke ibu jarinya... lalu ia juga melirik Jasmine yang kehilangan keseimbangannya."Apa yang kau lakukan padamy queen?!" tukas pria yang sempat dilihat oleh Eliora saat pesta pertunangannya berlangsung."Bukankah kau...." Eliora menjeda kalimatnya mengingat dengan siapa pria yang sedang mendekatinya itu duduk saat dipestanya tadi."El... pergi dari sini! Selamatkan dirimu!" teriak Jasmine.Kursi yang dijadikan pijakan oleh Jasmine seketika bergoyang, hampir membuat Jasmine kehilangan pijakannya.Hal tersebut membuat pria it

  • The Devil Lawyer   Part 43

    —43—Morgan mempercepat laju kendaraannya sambil sesekali terus menghubungi Jasmine, dan Mickael. Namun keduanya tak ada satupun yang menjawab panggilan teleponnya.Di sepanjang perjalanannya... Morgan terus merutuki dirinya yang menyikapi Barbara hanya sebagai gertakan. Namun dia sungguh tak memperhitungkan masalah itu membuat wanita seperti Barbara malah menggila.Hingga terjadi masalah saat dirinya selangkah lagi akan mendapatkan kebahagiaan bersama Eliora."Sial… Dimana Jasmine dan Mickael?! Disaat dibutuhkan seperti ini, mereka malah sulit dihubungi. Aku harus mencari tahu data Barbara dimana dia tinggal sekarang!" tukas Morgan.Morgan akhirnya membelokkan mobilnya untuk kembali ke mansion. Berharap Mickael belum membawa pulang Jasmine.Namun sebuah panggilan telepon masuk dan menampilkan nama Mickael di sana.Morgan menjawab panggilan tersebut."Hallo, Mick… apa Jasmine ada bersa

  • The Devil Lawyer   Part 42

    —42—"Mungkinkah?"______"Apa yang kalian bicarakan?" tanya Morgan.Membuat Eliora dan Autumn terkejut lalu menoleh secara perlahan."Katakan El... Apa yang kau ketahui?!" tukas Morgan menyelidik."Ehm, Morgan... aku akan bicarakan semuanya padamu nanti. Kita antar Hazel pulang dulu, agar dia bisa beristirahat," pinta Eliora.Dengan wajah panik Eliora mengusap lengan Morgan yang menatapnya tajam. Berusaha menenangkan prianya agar Hazel tak melihat kemarahannya.Namun Morgan terlalu emosi ketika mengetahui, Eliora menyembunyikan sesuatu darinya."Kau baru akan mengatakannya setelah aku mendengar sesuatu?! Apa yang kau sembunyikan, El?!" desis Morgan.Melangkah mendekati Eliora dengan tatapan yang begitu mengintimidasi."Morgan... Ada Hazel. Dia bisa—""Kenapa kau tak menceritakannya langsung? Apa kau akan tetap diam jika aku tak men

  • The Devil Lawyer   Part 41

    —41—Morgan yang hendak menyusul Eliora dengan sedikit tertatih, harus terhenti saat sebuah panggilan menyapanya begitu akrab."Morgan…," sapa Mickael.Ia menoleh dan mendapati sepupunya Mickael bersama seorang wanita yang selama ini cukup dekat dengannya dalam urusan pekerjaan."Hai Mick and… Jasmine?" Morgan menyapa sambil mengerutkan keningnya."Iya ini aku, Morgan. Apa kau tak mengingat asistenmu sendiri?" sapa Jasmine bergurau.Bukan Morgan tak mengingat asisten handalnya itu… namun gestur tubuh sepupunya kepada sang asisten begitu….Dekat.Tangan Mickael yang melingkar sempurna di pinggang Jasmine seolah menandakan ada sesuatu antara mereka. Hal tersebutlah yang membuat Morgan mengerutkan keningnya cukup dalam.Walau dia turut senang melihat Jasmine akhirnya mau menjalin hubungan serius dengan seorang pria. Dan pria yang dipilihnya adalah sepupunya sen

  • The Devil Lawyer   Part 40

    -40-Autumn menutup mulutnya saat melihat surat ancaman tersebut. Dia hendak merebut surat ancaman itu, namun dengan sigap Eliora menjauhkannya dari Autumn."Kau harus mengatakannya kepada Morgan, El!" seru Autumn setelah gagal merebut surat ancaman dari tangan Eliora."Tidak, Autumn... Kumohon, aku tak ingin merusak kebahagiaannya saat ini. Apa kau tak melihat betapa bahagianya kakakmu? Selama ini dia sudah cukup memikirkan banyak kasus," sanggah Eliora.Tak ingin membuat Morgan semakin pusing dengan keadaan saat ini. Eliora hanya tak ingin merusak moment yang dinantikan Morgan cukup lama. Dan dia akan berusaha menyelesaikan kasus surat ancaman tersebut tanpa bantuan Morgan.Bukankah sudah cukup semua perlakuan Morgan selama ia tak bisa melihat. Pria itu mengusir semua peneror yang datang ke apartemennya. Dan bahkan sampai melakukan konferensi pers karena kasus tersebut tak ingin diperpanjang Morgan.Dan jika kasus serupa i

  • The Devil Lawyer   Part 39

    —39—Keesokan harinya…. Morgan pulang dengan keadaan yang sudah sangat baik di bagian hatinya.Bagaimana tidak? Mendapat jawabanyesdari Eliora, yang dikatakannya sebagai obat termanjur untuk menyembuhkan semua lukanya. Rasanya tak sia-sia dia terluka demi menyelamatkan si tuan santa.Menggunakan limosin berwarna hitam yang dikirim oleh Miller untuk menjemput mereka di rumah sakit. Mereka -Morgan dan Eliora- bersama Chase dan Autumn yang akhirnya menyusul datang pada malam hari bersama ibunya dan uncle Matthew serta Hazel. Autumn berkeras untuk bermalam di rumah sakit menemani Chase yang juga mendapat perawatan.Morgan yang sempat mendapat ejekan dari Chase mengenai boneka santa tersebut, memamerkan kepada Chase, tulisan yang terdapat di dalamnya.Seperti kembali kepada masa kecilnya, ia seolah sedang memamerkan mainan baru kepada teman yang sempat mengejeknya.Chase hanya terkekeh saat

  • The Devil Lawyer   Part 38

    —38—Suara ambulan terdengar samar-samar di pendengaran Morgan. Walau matanya masih terpejam, dan kesadarannya sempat hilang.Namun ia kembali berusaha untuk terjaga, sekalipun matanya sulit untuk terbuka. Dan kepalanya yang masih terasa pusing mendominasi keadaannya saat ini.Morgan bahkan masih mendengar suara Chase yang memberikan keterangan terhadap kecelakaan tersebut. Lalu tersaruh suara dari kejauhan wanita yang dirindukannya.El… kaukah itu?benaknya bertanya.Namun lambat laun kesadarannya semakin hilang dan dia benar-benar tak tahu lagi apa yang terjadi selanjutnya.***Sebuah ruangan di rumah sakit yang terasa sunyi… terdapat seorang wanita yang duduk memandangi seorang pria yang terbaring dengan perban yang dililit di kepalanya. Dan beberapa luka gores terlihat sudah tertutupi dengan rapi.Ruangan yang terlalu besar untuk dihuni oleh satu pasien itu terl

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status