Share

23. SELIMUT

Untuk pertama kalinya setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya Utari dapat merasakan kembali kehangatan keluarga yang utuh di meja makan. Malam itu Utari sengaja memasak banyak makanan untuk menyambut kedatangan suaminya. Damar pun tampak lahap menyantap makanan yang Utari masak untuknya, raut bahagia nampak jelas di wajah Utari. Setelah makan malam usai, Utari segera menarik lengan Damar ke kamarnya. Ia tak sabar ingin segera bermanja dengan suami yang sudah sangat ia rindukan.

"Kakang aku sangat merindukanmu," kata Utari sambil bermanja di pelukan Damar.

"Benarkah ?" Damar sedikit tak nyaman saat Utari bermanja seperti itu.

"Iya, sangat rindu. Apa kau tak merindukanku ?"

"Tentu ... tentu rindu," jawab Damar berusaha membuat Utari senang.

"Apa kita hanya akan berpelukan seperti ini ?" Utari menatap Damar dengan penuh harap. Untuk sesaat Damar memandangi wajah itu, wajah seorang istri yang harusnya ia cintai dengan sepenuh hati. Damar sangat muak d

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status