Lock tidak dapat menikmati pemandangan Dunia Baru lebih lama lagi karena Jo Collin setengah menariknya melintas seperti majikan menarik anjingnya yang terlalu bersemangat berkeliaran di jalanan. Tidak lama kemudian, mereka memasuki sebuah wilayah pribadi dengan gerbang besar dan taman indah beserta patung-patung raksasa yang tampak megah dan mengintimidasi. Tetapi, itu semua tidak ada apa-apanya dengan bangunan utama di belakangnya.
Bangunan itu berupa bangunan 3 tingkat biasa yang dibangun dari batu pualam putih dan marmer. Yang membuat bangunan itu terlihat berbeda adalah jam raksasa yang melayang di belakangnya – seolah bangunan itu tidak menolerir adanya keterlambatan.
Jo Collin menyeringai saat mendapati Lock tidak berkedip memandangi jam raksasa itu. “Ini Akademi Soru, diperuntukkan untuk para anak bawang seperti kalian.”
Di depan pintu utama, berdiri 2 orang penjaga yang mengenakan baju zirah lengkap yang tampak berat dan sesak. Keduanya
Ruangan itu seperti sebuah kelas kecil yang dapat memuat sekitar 20 orang murid. Meja-mejanya dibagi menjadi 4 bagian dengan beberapa kursi berlengan. Di dinding depan, sebuah layar hologram menyala, menyedot perhatian Lock. Setelah memperhatikan beberapa saat, ia baru menyadari ia sedang menonton sebuah iklan mengenai Dunia Baru – seperti mengundang orang-orang untuk berlibur di tempat yang seperti dongeng ini.<…Dua kali dalam seminggu! Perkebunan, pertambangan, dan semua hasil alam berlimpah melalui berkat dari Dewa Kyros..>Di angkasa, langit biru tampak tenang dengan semburat warna pelangi yang mengintip di balik awan. Beberapa balon udara warna-warni yang mengangkat sebuah kereta kecil, melintas di bawahnya, tampak seperti permen melayang.Berada di perbatasan antara angkasa dan daratan, jalur-jalur transportasi bersilangan dengan medan energi di sisi kanan-kirinya. Tiap beberapa meter, sebuah gapura tinggi bewarna putih yang mengeluarka
“Selamat datang di ‘Pesta Seleksi ke-1,501’!”Lock dan David sama-sama menampilkan ekspresi kosong.“Itu wanita yang mengamuk seperti setan tadi, kan?”“Apa dia berkepribadian ganda?”Sosok Mia yang berdiri di tengah-tengah aula itu tampak berbeda sekali dengan sosoknya yang murka dan menghajar Jo Collin beberapa menit yang lalu. Wajah wanita itu berseri-seri saat mengedarkan pandangan ke sekelilingnya, tampak penuh kasih dan keibuan.“Dan selamat bergabung menjadi [Yang Terpilih]!” sambungnya dengan senyum lebar. “Kami sangat senang menyambut kalian semua. Sekarang, tempat ini adalah kampung halaman kalian, dan mulai detik ini, kita semua adalah keluarga.”Lock mendengar dua hal terjadi secara bersamaan; David mengeluarkan suara mendesah pelan yang terdengar puas, sementara Bajingan – Gary – mendengus di belakangnya.Mereka semua berada di sebuah aula
Rahang Sherly masih terbuka lebar selama beberapa waktu. Itu tidak bisa dihindari begitu dia melihat ketiga sosok Paragon muncul di acara pembukaan seperti ini – sesuatu yang amat tidak biasa. Biasanya, ketiga Paragon hanya muncul dalam bentuk hologram, atau hanya Paragon Julian saja yang menampakan hidung aslinya. Namun, sekarang..“Jangan lupa menutup mulutmu.”Sherly otomatis mengatupkan kedua rahangnya. Matanya melirik ke sosok pria jangkung berkacamata yang sedari tadi tidak terlihat dimana-mana.“Akhirnya kau keluar juga dari ‘Kapsul’, Jo Collin?” tanya Sherly sinis.Collin mengedikkan bahunya dengan tidak peduli. “Apa yang bisa kulakukan? [Panggung Akhir] telah selesai dan aku diseret keluar oleh 5 orang.”Sherly mendesah. “Mia akan membunuhmu setelah ini.”“Tidak akan.”“Kenapa kau begitu yakin?”“Karena aku menyenangkan dan
Sherly sudah berkali-kali mendengar sejarah itu. Sejarah mengenai Kyros memang banyak dibicarakan karena semua [Yang Terpilih] percaya ketika kau membicarakan sejarah itu berulang-ulang, maka ‘Berkat’ Kyros akan selalu melindungi Dunia Baru.Tetapi, hanya sejarah yang keluar dari mulut Julian yang dapat membuat bulu kuduk wanita itu berdiri. Awalnya, Sherly tidak menyadarinya, tetapi setelah beberapa kali merasakan hal tersebut, dia mulai berpikir bahwa Julian mengeluarkan Aura-nya ke dalam tiap patah kata yang ia ucapkan. Oleh karena itu, ia sama sekali tidak heran saat melihat beberapa mantan-peserta tampak kehilangan kata-kata atau gemetar. Beberapa bahkan bertepuk tangan pelan mendengar cerita tersebut.“Tetapi, sayangnya, semua musibah itu memberikan beberapa dampak yang kurang menyenangkan bagi Dunia Baru,” Julian melanjutkan dengan nada sedih. “Karena energi negatif yang begitu kuat, pertempuran itu menyebabkan anak-anak tidak bisa
Perasaan Lock tidak enak.Semenjak kakek bernama Julian yang dijuluki ‘Paragon’ tadi bercerita, ia terus merasakan sensasi aneh seperti mual dan gelisah. Akibatnya, dia nyaris tidak mendengarkan apapun yang diceritakan Julian, dan tidak mengerti mengapa beberapa orang di sekelilingnya tampak takjub dan terpesona. Bahkan, Lock tidak sengaja melihat mata David berkaca-kaca usai Julian bercerita. Jika dia berada dalam situasi normal, mungkin Lock akan menawarkan serbet pada pemuda itu.Tetapi, Lock tidak berada dalam situasi normal.[Huhuhu..]Dia mendengar suara tangis yang tak kunjung berhenti. Suara itu samar dan menggema, membuat telinganya gatal. Lock mengedarkan pandang ke sekitar, mencari-cari apakah ada anak gadis yang menangis tersedu-sedu seperti itu.Pada saat itulah matanya menangkap sosok yang tidak diduga olehnya.“Hik!” Ia terperanjat.‘Sejak kapan dia berada dibelakangku?’Lock m
Pohon itu mengeluarkan jeritan kencang memekakan telinga, bersinar lebih terang dari kilat, dan bertiup lebih kencang daripada badai. Lock terpelanting ke udara seperti mainan kertas. Kali ini, amarah langit mengincarnya.‘Sial.’ batin Lock, mengamati langit kelam yang tidak bersahabat.[Lock.]Mata Lock membulat. ‘Lagi!?’ dia mulai muak mendengar namanya.[Hei, Boneka Beruang.]Rahang Lock otomatis terbuka. Dia yakin dia telah menyelesaikan [Panggung Akhir], jadi mengapa dia mendengar julukan bodoh itu?[Kalau kau tidak membuka matamu dalam hitungan ketiga, maka aku tidak akan ragu lagi.]Entah mengapa, ancaman itu membuat Lock gelisah. Perasaannya tidak enak.[1..2..3!]Lock membuka matanya lebar-lebar dan mengangkat punggungnya yang basah kuyup akibat keringat. Di depan tempat tidurnya, Jo Collin sedang mengangkat sebuah meja besar di atas kepalanya sambil bersiul-siul.“…Ka
Pertanyaan Travis membuat semua orang di sekeliling Lock terperangah. Sementara itu, Lock terlalu lapar untuk terkejut.“Wapa?” tanya Lock dengan mulut penuh hingga tidak bisa berbicara dengan benar.“Aku bertanya-tanya apakah orang menjijikan sepertimu pantas dikatakan sebagai [Yang Terpilih].”“Apa sih, yang kau bicarakan?” tanya David.Namun, Travis tidak menjawab pertanyaan David dan beranjak pergi setelah melemparkan satu kali lagi pandangan sengit kepada Lock.David mengerutkan kening. “Ada apa dengannya?”“Aku tidak menyangka perilaku idiotmu yang menyebalkan itu dapat membuat orang semarah itu,” ejek Gary pada Lock yang masih sibuk mengunyah tanpa henti. “Yah, aku sih tidak heran.”“Apa kau tahu sesuatu, Damian?” tanya Embry, yang turut terkesima dengan perilaku Travis yang aneh. “Apa maksudnya dengan mati karena ulah Lock?”
“Seperti yang kalian ketahui, ‘Caera’ adalah inti kekuatan kalian. Dan inti kekuatan itu selalu condong pada satu hal.”Kemudian, Collin memanggil masing-masing satu anak dari tiap golongan, menempatkan mereka berempat berdiri bersisian menghadap anak-anak lainnya yang berada di bawah podium.“Akan lebih mudah menjelaskan bila kalian melihatnya sendiri. Nah, Embry, ambil ini.”Embry, perwakilan dari golongan Emas, mengambil sesuatu yang disodorkan Collin padanya. Collin menepuk pelan pundak Embry, dan sesuatu dalam genggaman tangan Embry bersinar, membuat pemuda itu tersentak terkejut.Perlahan, diiringi dengan desahan pelan dan raut wajah penuh kekaguman, butir-butiran tanah di depan podium terangkat naik hingga satu meter dan menari-nari sebelum terjatuh kembali seperti tubuh tanpa tulang.“Emas – ‘Caera’ yang condong pada atribut alam. Kebetulan, atribut Embry adalah tanah. Atribut alam