Accueil / Romansa / The Playboy / Kecerobohan

Share

Kecerobohan

Auteur: Park Jun Hye
last update Dernière mise à jour: 2021-09-04 07:26:07

Micko yang sudah pusing dengan urusan rumah tangganya, ia berusaha untuk menenangkan dirinya. Ternyata ia kembali lagi ke dunia malamnya, seperti biasa Felis ada di tempat itu. Ia yang belum leluasa untuk mendapatkan haknya menjadi suami dari Farah hanya bisa mencari kesempatan dalam kesempitan bersama dengan Felicia.

Felicia yang melihat bahwa ada Micko, ia berusaha menampilkan yang lebih menarik. Bahkan ia menghampiri Micko. Pikirannya sudah mulai liar, ia membayangkan bagaimana supaya tante Vicka mau memberikan restu kepada dirinya.

“Kau ada apa?.”katanya yang sudah ada di samping Micko.

“Hai.”katanya yang mengecup bibir manis miliki Felicia

“Ada masalah apa lagi? Perlu’kah aku melayani’mu?.”

“Aku tak apa-apa.”

“Jangan bohong aku tahu dirimu. Ayo.”katanya yang memegang bagian kejantanan Micko. Felicia yang masih menggunakan baju kerjanya keluar dari tempat itu dan menuju mobil Micko, “Kunci mobil’mu.”

“Felicia, di dalam saja. Jangan ada orang yang melihat’mu.”

“Sudah diam saja.”

“Jangan ceroboh!.”katanya yang menyergah Felicia untuk bisa masuk ke dalam mobilnya. Felicia ingat bagaimana kecerobohannya hampir membuat dia mati. Ia tahu bahwa ia harus menyembunyikan identitasnya dari setiap mata orang akan kehidupan malamnya.

“Sudah’lah tak apa.”

“Kau ada masalah apa?.”tanya Micko yang mulai cemas.

“Tak ada apa-apa, aku hanya ingin menemani’mu saja.”

“Kalau kau ingin menemani’ku di dalam. Jangan di luar.”

Micko menarik tangan Felicia masuk ke dalam ruang tersebut. Ruangan itu semakin menjadi temaram, hingar bingar musik itu semakin keras di bandingkan sebelumnya. Micko tahu bahwa Felicia memiliki masalah di dalam pekerjaannya. Ia paham apa yang menjadi kebutuhan Felicia, diam-diam ia membawa Felicia menjauh dari teman-temannya. Ia melumat bibir merah ranum itu, ia melepas pakaian minim Felicia. Felicia melepas satu per satu pakaian Micko, ia memanjakan Micko seperti biasanya. Micko yang lebih gerak cepat, lebih dapat memuaskan Felicia, ia paham bahwa mungkin ada kecerobohan yang dilakukan oleh Felicia belakangan ini.

Micko telah membuat Felicia mengalami orgasme beberapa kali. Felicia merasakan bahwa Micko sudah membenamkan alat vitalnya, Felicia mengerang ke enakan yang telah diberikan oleh Micko.  Ia merasakan goyangan yang tak pernah ia rasakan selama hidupnya. Tidak hanya itu saja, Micko lupa aturan main lagi, ia tanpa sengaja mengeluarkannya kepada Felicia,

“Sudah, sudah.”kata Felicia yang menyudahi permainannya.

“Lekas gunakan pakaian’mu. Apa yang terjadi pada’mu?.”

“Aku ketahuan oleh bos’ku bahwa aku hanya melayani dirimu.”

“Bodoh kau, kenapa kau tidak melakukan dengan pria lain.”

Mereka berbicara sekaligus mengenakan pakaiannya masing-masing, ia tak paham bagaimana kondisi Felicia sekarang ini, “Dia menyelidiki tentang dirimu.”jelasnya.

“Bo..Bos’mu menyelidiki’ku.”

“Ya. Aku tak tahu bagaimana ia mengetahui tentang dirimu, jauh-jauh dari sini, biar aku yang atasi.”

“Dia tahu tentang apa?.”

“Dia tahu kalau kau punya dua orang wanita sedangkan aku hanya pelampiasan dirimu ketika kau ada masalah.”

Micko tak sanggup lagi berkata-kata, ia juga ceroboh sudah terlalu sering ketika ia ada masalah malah pergi ke dunianya menghampiri Felicia. Ia tahu bahwa sekarang ia sedang berada dalam masalah.

“Lalu?.”

“Ia meminta aku untuk melayani dirinya.”

“Kau melayaninya?.”

“Ya, jika aku tak mau ketahuan oleh yang lain aku harus melakukannya demi dirimu bukan diri’ku.”jelasnya, “Bagaimana hubungan’mu dengan Farah?.”

“Aku baru bertemu dengannya. Farah hamil.”

“Anak’mu?.”

“Siapa lagi kalau bukan anak’ku.”

“Berapa bulan?.”

“Mau tiga bulan. Aku harus bertanggung jawab.”

“Kalau sudah kau jangan pernah ke sini dan menemui’ku lagi. Dapatkan hati Ibunya.”

“Sedang aku lakukan.”

“Bagaimana dengan Nafa dan anak-anak’mu?.”

“Aku terpaksa harus menceraikannya. Ia sudah di luar batas.”

“Cepat pergi. Maaf, bukannya aku mengusir dirimu tapi jangan sampai dia tahu lagi.”

“Jam berapa sekarang?.”

“Jam 02:00. ada apa?.”

“Sebenarnya aku kabur. Kalau begitu aku harus mencari hotel dan menginap barang beberapa hari sebelum Farah memberikan kunci apartemen’nya kepada’ku.”

“Jangan ceroboh. Sekali kau ceroboh mungkin aku dan dirimu tak akan pernah bertemu.”

“Aku tak akan ceroboh lagi.”

“Ingat jika kau ingin bertemu dengan Farah, jauh-jauh dari kantor. Orang kantor mulai membicarakan dirimu dengan Farah. Jaga nama baik, Farah, jangan kau lukai dia.”jelasnya.

“Siap. Aku akan mendengarkan dirimu, sudah aku pergi dahulu. Dan, kau berhati-hatilah.”jelasnya. Micko yang waspada harus dengan cepat keluar dari tempat itu sudah tak ada waktu lagi untuk memberitahukan apa yang terjadi dengan Nafa.

Micko akhirnya keluar dari tempat itu, ia masuk ke dalam mobilnya dan melaju dengan kecepatan tinggi. Ia harus melakukan sesuatu jika tak ingin orang-orang di dalam kantor mencurigai dirinya dengan Farah. Ia tetap harus menyembunyikan hubungannya dengan Farah, akan menjadi riskan dan gunjingan terhadap dirinya.

Micko akhirnya sampai di sebuah hotel ternama, ia memberikan kunci mobilnya ke orang valet tersebut, supaya di parkirkan. Ia sendiri harus bergerak dengan cepat supaya ia tak ketahuan oleh orang lain. Bahkan ia berdoa di dalam hatinya mudah-mudah’an tak ada yang melihat bahwa ia kabur dari rumah dan memilih tinggal di hotel.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • The Playboy    Pemungutan Suara

    “Kau bisa bertindak gila juga,” ledek Anneta yang berjalan beriringan dengan Louis.“Terkadang orang-orang yang seperti itu harus kita gertak. Aah, karena aku lupaan tolong beritahu aku untuk mengingatkan pemungutan suara. Aku sudah meyakinkan beberapa pihak luar untuk tetap memilih Vicka,” kata Louis yang memberitahu Anneta akan rencananya.Mendengar pengakuan Lousi wajah Anneta seakan penuh kemenangan. “Kau tak bisa di tebak,” aku Anneta terhadap Louis.“Kau baru melihat pertama kalinya, namun aku pastikan kalian akan menang. Kau tidak tahu bagaimana aku bekerja, tapi di luar sana orang-orang mengatai aku si ‘raja negosiator’,” akunya kepada Anneta.Anneta tertawa mendengar banyolan Louis. “Pantas saja, dia langsung bertekuk lutut,” kekeh Anneta.“Setidaknya untuk sementara kita lakukan hal itu,” timpal Louis.“Apa mereka bisa melakukan tindakan yang aneh lagi?” tanya Anneta yang sembari berjalan.“Seharusnya tidak. Biasanya jika di luar mereka yang aku ancam akan terus mengingatnya

  • The Playboy    Adu Pendapatan

    Kedua mata Micko dan Farah saling mengerjap sama-sama terkejut bukan main bahwa Louis kembali untuk membayar kesalahannya di masa lalu. “Ha…hawai?” Micko terkejut mengetahui bahwa Louis memberikan dua ticket secara cuman-cuma kepada mereka berdua.“Sepertinya dia yakin akan menebusnya,” celoteh Farah. Farah sedikit tersenyum melihat punggung ayahnya sendiri yang sudah menjauh.“Sepertinya,” balas Micko. Micko memasukkan dua ticket tersebut ke dalam sarung jaketnya dan melenggang bersama Farah masuk ke dalam ruang kamar make-up.Anneta melihat kedatangan pasangan baru tersebut. “Bagaimana? Apakah dia menerimanya? Lalu, apa yang kalian lakukan?” berondong Anneta dengan banyak pertanyaan kepada kedua pasangan yang belum lama mengikat janji.“Semua berjalan dengan lancar, bahkan di luar dugaan kami.” Micko mengeluarkan dua buah ticket dari sakunya, “Dia memberikan kami ini, supaya kami bisa berbulan madu,” imbuh Micko.Anneta memegang kedua ticket tersebut, wajahnya juga ikut terperanjat

  • The Playboy    Kesempatan Kedua

    Beberapa pengunjung mulai merasa rishi dengan keributan yang hampir terjadi. Farah duduk untuk tidak memancing orang-orang mendekat ke lokasi mereka. “Tolong, jelaskan kepada kami!” sindir Farah. Micko juga akhirnya ikut duduk untuk mendengar penjelasan yang akan dikatakan Louis.“Maaf, jika sudah terlalu lama, aku juga awalnya tidak ingin ini terjadi namun mungkin kau sudah tahu banyak tentang kejadian yang menimpa hubungan antara Ibumu. Memang benar akulah pelakunya,” aku Louis pada akhirnya. Farah menutup matanya, ia sudah tahu bahwa Louis akan mengatakan hal tersebut. “Kenapa kau melakukan hal itu?” celetuk Farah dengan kesal.“Aku sangat menyukai Ibumu, hingga akhirnya malam itu aku hilang akal. Aku meminta Bobby untuk berpura-pura menggantikan aku sementara aku menjalani pengobatan.”Mendengar hal tersebut wajah Farah dan Micko yang sedari tadi sudah kesal melemaskan pundak mereka, seakan mereka harus mendengar penjelasan mengapa ia harus menghilang setelah sekian lama.Louis

  • The Playboy    Penghinaan

    Setelah pernikahan mereka berjalan dengan lancar, Anneta kembali bersama dengan Farah. Anneta membantunya melepas gaun pengantin yang dikenakan oleh Farah sementara Vicka sedang berdiskusi dengan para pegawai yang berada di tempat tersebut.Suasana hati Anneta sangat senang, ia bisa melihat Micko untuk menikah dengan wanita yang tepat apalagi setelah melihat bahwa ayah kandung Farah merupakan orang yang terpandang juga. “Sepertinya rencana kita berjalan dengan lancar,” ungkap Anneta senang.Farah yang mendengarnya menghembuskan nafasnya dengan berat. “Tapi, ada yang tak senang, seseorang yang mengatakan aku ‘pelakor’,” komen Farah.“Kata siapa kau seorang pelakor?” sebut Anneta.“Alice Dianora dan Nafa,” sebut Farah dengan nada sinis. “Mereka benar-benar merendahkan diri ‘ku, seakan mereka tidak puas dengan perbuatan yang sudah mereka lakukan,” sentak Farah yang masih ingat bagaimana diam-diam Nafa memanggilnya.“Yang mana? Alice atau Nafa?” tanya Anneta penasaran.“Nafa.” Suara Farah

  • The Playboy    Pernikahan

    Hari yang di tunggu-tunggu akhirnya datang, mereka semua sudah mulai sibuk dengan pernikahan yang mereka gadang-gadangkan sebagai sebuah strategi termuktahir dari segalanya. Rencana Anneta dan Vicka berhasil, beberapa tamu sudah mulai hadir terutama dari kalangan atas.Terutama para petinggi di tempat Vicka bekerja juga ikut datang. Adelard yang di tunjuk oleh Anneta untuk yang meneguhkan acara pernikahan tersebut juga sudah datang, ia mengenakan jas abu-abu dengan dalaman kemeja putih terlihat membuat dirinya lebih wibawa.Di samping Adelard berdiri istrinya, Rachel. “Sepertinya aku kenal dengan wanita itu,” batin Vicka.Vicka melenggang menghampiri Rachel namun hal itu di hadang oleh Anneta. “Mau kemana?” tanya Anneta.“Aku kenal dengan wanita itu,” gumamnya sementara jari telunjuknya menunjuk pada Rachel kakak iparnya.Mata Anneta melotot lebar. “Bagaimana kau bisa mengenal kakak iparku?” tanyanya yang terkejut.“Ka..kakak iparmu!” seru Vicka.“Kita memang berjodoh,” seloroh Anneta

  • The Playboy    Sudah Jatuh Ke Timpa Tangga Pula

    Anneta dan Micko keluar dari took tersebut, kaki mereka melangkah menuju restaurant cepat saji. Anneta ingat bahwa terakhir kalinya ia keluar membeli makanan beberapa tahun yang lalu. Dia juga masih ingat restaurant yang sama pula dengan yang pernah ia mampir.Anneta memesankan makanan yang akan di makan di tempat, ia juga memesankan beberapa makanan yang hendak di bawa pulang oleh Micko. “Bu, tambahkan McFlurry untuk Villa,” celetuknya.“Ibu, kangen Villa,” imbuhnya yang teringat akan Villa. “Tolong pesankan satu McFlurry Oreo,” sambungnya.“Baik,” jawab petugas itu. Petugas itu memesankan pesanan tersebut untuk di bawa pulang. Mereka menunggu pesanan yang di peruntukkan untuk Villa sementara mereka menunggu pesanan tersebut Anneta melihat kepada anaknya tersebut.Micko canggung akan perasaannya itu tiba-tiba saja, ia menerima telepon dari Farah. “Kamu dimana?” gerung Farah yang menahan kesakita

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status