Share

26 | Keraguan

Entah bagaimana bisa, dari teras depan, kini kami sudah berada di atas sofa ruang tamu Afrina. Bibir kami beradu tanpa bisa dihentikan. Aku tak bisa menolak bibir manisnya. Aku rasa setelah kejadian ini, bibir cantik ini akan menjadi candu buatku. Tanganku juga mulai berani bergerilya kian turun ke punggung Afrina, membelai di sana dan menelusuri tiap inci tubuh hangat itu dari leher hingga ke ujung kaki.

"Brengsek!!!" aku jengkel sekali, "AAARRHHH!!" aku menolak gejolak ini hingga hampir mati rasanya.

"Mas An kenapa?" Afrina bertanya sembari masih terengah-engah, "Mas nggak suka sama Af?"

"Bukan begitu, Af! Maafkan aku! Jangan teruskan! Aku bisa merusakmu!" aku mengaitkan rambut yang menutupi sebagian pipi Afrina ke telinganya. Rautnya mengguratkan rasa pilu. Rasa bersalah segera menyeruak di hatiku. Sebenarnya aku tak tega mengabaikannya dengan cara begini, tapi aku sungguh menyayanginya. Aku tidak ingin dia tersakiti lagi dengan hinaan Fenno kepadanya.

"Dasar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status