Share

2. Penjaga Gerbang

“Nggak lagi deh gue ngikutin perintah lo, Sid.”

Athena dan Sidney sedang berada di kantin sekolah mereka. Kejadian semalam seakan masih menghantui Athena dan ia terus saja menyalahkan Sidney atas semua yang terjadi. Gadis berponi itu hanya bisa cekikikan selama perjalanan pulang mereka kemarin malam, tidak lupa mengelus-elus kepala Athena seperti anak kucing.

“Eh, tapi lo nggak bakal masukin video itu ke konten prank lo, kan?” Athena menatap Sidney tajam penuh selidik. Sahabat satu-satunya itu menampilkan deretan gigi putihnya yang dibehel, membuat bola mata Athena membelo seketika, “LO GILA, SID?!”

“Udah gue edit, babe. Kalau nggak pake yang itu, emang lo mau bikin konten lain? Gue kira lo masih trauma sama yang semalem.” Sidney dengan antengnya melahap potongan besar bakso sebagai makan siangnya.

“Kan yang semalem itu gagal. Terus lo edit kayak gimana?” Athena masih bernada kesal, seakan siomai yang ada di hadapannya tidak menarik lagi, “Jangan bilang lo bikin evil editing ya buat gue?!”

“Ya nggak mungkin lah, babe. Lo tenang aja, gue cuma bikin judulnya terdengar sedikit mendrama dan lebay gitu supaya orang penasaran.” Sidney mengacungkan jempolnya sambil memotong baksonya lagi dan melahapnya cepat.

“Kapan bakal lo update?”                                               

“Udah gue update kok semalem.”

“WHAT?!” Athena dengan cepat membuka aplikasi merah itu di iPhonenya dan mencari video terbaru di channel Sidney, “Sid…” lalu ketika melihat judul video tersebut, Athena hanya bisa membeku, tidak, sebenarnya bukan judul “NIAT NGEPRANK, TEMEN GUE MALAH GALI KUBURAN SENDIRI!” itu yang membuatnya bergeming, melainkan ketika ia membaca komentar di sana.

Ponifan Bukannya itu Ares Adiwangsa?

Anggun1212 Itu Ares Adiwangsa kan? Yang terkenal di kalangan anak pentolan SMA di Bandung? Wah, dia dulu pindah-pindah sekolah terus sampai hampir semua anak SMA di Bandung kenal dia.

Lala01 Ini Ares yang itu? Serius? Ternyata cakep ya kayak rumor yang beredar.

Vita Kirana Ares cakep, tapi kenapa sih dia harus pindah sekolah terus?

Jklmn111 Mbanya kok bisa ketemu Ares?

Bibelabel Itu di Café mana, Pon? Gue mau ke sana ah, siapa tahu ketemu Ares.

BMW Jangan sampe deh dia ada di Jakarta. Kalau iya, gue males banget ketemu sama dia lagi.

Fredi A masuk konten orang lo, Res?

Xavier C if I tell abt this to God of war, I wonder… what will he do to u, guys

“Kenapa sih lo? Muka lo pucet kayak nahan berak deh.”

Athena menatap Sidney tajam. Ia tidak bisa berkata-kata lagi terhadap apa yang dia lihat sekarang. Gadis dengan rambut yang dicepol itu hanya bisa menutup wajahnya dan berteriak kencang, sampai membuat hampir seluruh siswa yang ada di kantin menoleh padanya.

“Na, serius lo kenapa?” Sidney mengambil iPhone Athena yang tadi ia lempar pelan ke meja, “Wow, gue baru lihat ini, Na, sumpah. Abis gue update ini tadi malem, gue langsung tidur. Gue nggak tahu kalau ternyata… KONTEN GUE MASUK DI TRENDING 15!!” Sidney melompat kegirangan. Siswa lain yang memang sudah hapal kelakuan Sidney hanya bisa menggeleng. Ya, kebanyakan dari mereka tahu bahwa Sidney seorang youtuber, walau tidak terlalu terkenal pada awalnya.

“Bukan itu, Sid.” Athena menampilkan wajah memelasnya, “Lo harus baca komentarnya. Ternyata dia itu anak yang terkenal. Video lo trending karena di situ ada si Ares-Ares apalah itu.”

“Hah?” Sidney langsung membuka kolom komentar, dan matanya membelo seketika. Tanganya refleks membuang iPhone Athena, dan menutup mulutnya terkejut.

“SIDNEY BEGO! HP GUE KENAPA LO LEMPAR?!” Athena langsung bangun dari duduknya, dan mengambil iPhonenya yang mungkin sekarang layarnya sudah retak.

“Na… si Ares itu komen di situ.”

“Apa?” Athena bukan tidak mendengar, ia hanya memastikan apa yang didengarnya memang benar. Sidney hanya bisa mengangguk cepat, Athena kembali melihat kolom komentar.

Ares Adiwangsa Oh, jadi yang semalem itu temen lo bukan setengah sadar, kambuh, atau apalah itu. lo ngerjain gue buat konten ini? Awas lo, bakal gue cari sampai ke ujung dunia sekalipun!

“Na, gimana dong? Kayaknya si Ares itu punya kuasa deh. Kalau dia beneran ngedatengin kita gimana?” sekarang wajah Sidney yang memelas. Ia terduduk lemas di kursi kantin, dan menenggelamkan wajah pada lipatan tangan.

“Tenang. Katanya dia sekolah di Bandung kan… eh tapi kalau semalem kita ketemu dia di Café, artinya dia ada di Bogor dong?!” belum sempat Athena merasa lebih panik lagi, bel masuk sudah berbunyi, “Sid, masuk kelas dulu lah. Nanti pikirin lagi masalah ini balik sekolah aja.” Athena berusaha mengendalikan kepanikannya, dan menyeret Sidney masuk ke kelas.

###

Bel pulang sekolah sudah berbunyi, tanda berakhir sudah hari pertama sekolah di kelas 12. Athena dan Sidney menghela napas lega ketika Pak Dandi keluar dari kelas mereka. Guru Ekonomi yang kerjaannya hanya ceramah di kelas, tentang jadi manusia yang harus hemat dan rajin menabung agar masa depan cerah dengan logat bicara lambat dan pelan membuat hampir seluruh siswa ketiduran mendengar ceramahnya.

“Hah gila. Guru Ekonomi rasanya udah kayak Guru Agama, nada bicaranya ngebosenin kayak Guru Sejarah.” keluh Sidney.

“Heh, Guru Sejarah nggak ngebosenin ya. Elo aja yang emang udah dendam kesumat sama sejarah.”

“Heh, kayaknya cuma lo doang yang melek melotot tiap pelajarah Sejarah. Sisanya hampir tidur semua karena mereka nggak suka sejarah.”

“Kalau gitu siapapun gurunya nggak bakal ngaruh karena lo emang udah nggak suka duluan sama pelajarannya, kan.” balas Athena tidak mau kalah.

“iya-iya, emang cuma lo doang lah yang cinta sama sejarah.” ucap Sidney mengakhiri perdebatan mereka. “Btw, kita nggak bakal beneran dicariin sama si Ares itu, kan?”

“Enggak lah, yakali itu orang beneran nyari kita. Niat banget, dikira Bogor kecil kali ya?”

“Emang Bogor tuh kecil, kan?”

“Tahu ah!”

Mereka jalan beriringan keluar kelas. Tangan Athena sibuk membawa tas laptopnya dan tangan Sidney sibuk menjelajahi sesuatu di ponsel pintarnya. Athena biasanya akan memesan ojek online di depan gerbang sambil menemani Sidney menunggu jemputannya datang. Langkah kaki yang tadinya riang seketika berhenti. Baik Sidney yang tetap menatap layar HPnya, atau Athena yang matanya terpaku pada satu objek di sana.

“Sid,”

“Na,”

Panggil mereka bersamaan. Sidney menoleh pada Athena di sampingnya, sedangkan gadis yang rambutnya dicepol itu masih menatap objek 10 meter di depannya.

“Na?” karena Athena tidak bereaksi, Sidney ikut melihat ke arah pandangan Athena, dan seketika itu pula Sidney menutup mulutnya terkejut, dan spontan bersembunyi di balik punggung Athena. “Na, dia nulis di komen, kalau dia udah ada di depan gerbang sekolah. Gue kira dia bercanda…” Sidney berbisik dari belakang Athena, tangannya mencengkeram seragam Athena kuat-kuat sambil matanya sesekali mengintip dari balik punggung sahabatnya yang masih membatu.

“Sid… kayaknya HP gue ketinggalan di kelas. Gue mau ambil dulu.” gumam Athena hampir tidak terdengar oleh Sidney. Dengan cepat ia balik kanan dan hendak berlari masuk ke kelasnya sebelum tasnya ditarik dari belakang oleh tangan besar seseorang.

“Mau kemana, lo?” wajah Ares terlihat sangat menyeramkan menurut Athena. Seperti malaikat yang siap mencabut nyawanya kapan saja. Dan entah sejak kapan Sidney sudah tidak ada di dekatnya. Athena mengedarkan pandangan, dan melihat Sidney sudah bersiap masuk ke dalam mobil jemputannya.

“Sid, parah lo! Tungguin!” Athena berusaha kabur. Ia menepis pegangan Ares pada tasnya dan sekuat tenaga lari masuk ke dalam mobil jemputan Sidney. Mereka lantas berteriak menyuruh sopirnya untuk segera menancapkan gas sebelum Ares menjegat mereka lagi.

Sedangkan lelaki itu dibuat melongo dengan aksi mereka. Ia hanya bisa menggeleng kepala sambil tersenyum seperti iblis. Tangannya ia masukan ke dalam kantong celana dan matanya menatap mobil hitam itu menjauh, “Oh jadi pilihan lo itu kabur. Okey, kalau gitu gue aja yang pindah ke sini supaya lo nggak bisa kabur lagi.”

###

Satu minggu berlalu sejak kejadian di gerbang itu. Satu minggu juga Athena dan Sidney selalu berhati-hati setiap keluar gerbang sekolah. Walau Ares tidak menampakkan diri lagi selama satu minggu itu, entah kenapa Sidney merasa selalu was-was. Athena sudah mulai tenang, walau setelahnya ia menjadi gelisah karena mendadak kehilangan ide untuk membuat topik podcastnya selama seminggu itu.

“Ini semua karena cowok itu. Kalau aja lo nggak panik terus karena takut dia dateng lagi, pasti gue udah bisa bikin beberapa topik buat podcast gue.” keluh Athena pagi itu sebelum pelajaran di mulai.

“Alesan lo aja itu. Lo bisa kan bikin topik di rumah lo.”

“Nggak bisa, Sid. Lo kan tahu sendiri adik kembar gue itu, kalau nggak bawa pasukan yang bisanya ngerusuh di rumah, ya dia bakal ngegangguin gue terus.” Athena menutup seluruh wajahnya, ciri khas ketika dia sedang kesal.

Sidney hanya bisa menepuk-nepuk pundaknya, ikut prihatin. Karena ia juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan agar dia tidak gelisah lagi, “Kayaknya si Ares itu emang punya semacam kutukan nggak sih menurut lo?”

“Maksud lo?”

“Maksud gue, kutukan kayak di Jujutsu Kaisen gitu.”

“Bercanda kan lo?” Athena mulai kesal, Sidney hanya bisa menyengir tanpa bersalah, sesekali jiwa wibu-nya itu keluar.

“Eh, gue denger ada murid baru di kelas 11 yang cakep banget gitu kayak artis Hollywood.”

“Tapi rumornya, harusnya dia kelas 12.”

“Dia mirip sama yang ada di video konten terbaru youtubenya si Sidney.”

Athena dan Sidney yang mendengar percakapan teman sekelasnya itu seketika menoleh ke arah mereka, “Apa? Orang yang ada di konten gue? Cowok?” Sidney memastikan.

“Iya, Sid, mirip banget. Atau emang itu, ya?”

Athena dan Sidney menegang seketika. Saling tatap, seperti mengerti arti tatapan masing-masing tanpa harus berkata apapun. Telepati mereka terinterupsi karena suara bel masuk. Untuk beberapa detik, mereka menghela napas lega karena kemungkinan Ares mendatangi kelas mereka sangat kecil saat ini. Tapi kemudian, mereka berpikir bahwa jam istirahat nanti bisa saja Ares mendatangi kelas mereka dan segera mencabut nyawa mereka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status