Feel Special

Feel Special

Oleh:  Serena. J  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
1 Peringkat
5Bab
1.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Dalam persepsi kuno laki-laki dan perempuan tak bisa bersahabat. Jika keduanya bersahabat biasanya ujung-ujungnya akan melibatkan perasaan pada salah satu pihak." Bagi Serena, quote itu hanyalah sebuah bualan belaka. Buktinya ia sudah bersahabat dengan Jeremy selama sepuluh tahun. Tetapi baik dirinya maupun Jeremy tidak memiliki perasaan khusus untuk satu sama lain. Namun apakah yang dikatakan oleh Serena sama dengan apa yang dikatakan hatinya?

Lihat lebih banyak
Feel Special Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Lala
Ceritanya ringan dan menghibur banget, lanjut thor!!
2021-09-30 20:55:11
1
5 Bab
Bantuan
Sinar matahari sudah mulai masuk melewati jendela yang ada di kelas. Di pojok kelas, seorang gadis mungil berambut panjang brunette yang diikat ekor kuda dengan memakai blazer krem berlambang sekolah SMA Shaenette, dasi pita biru motif kotak-kotak, serta rok selutut berwarna cokelat muda, sedang duduk di tempat duduknya sambil melihat langit biru yang indah dari jendela yang ada di dekat tempat duduknya. Berbanding terbalik dengan Jeremy, laki-laki tampan yang memakai blazer krem yang sama dengan gadis mungil itu, dasi panjang biru, dan celana panjang berwarna cokelat muda. Kini Jeremy tengah berlutut di lantai sambil memegang tangan kanan gadis mungil itu. "Ica, ajarin gue dong! Masa lo pelit banget sih jadi orang," rengek Jeremy. "Gak! Gue gak mau!" tolak Serena dengan tegas. 
Baca selengkapnya
Our Friendship
Ruang kelas yang barusan sepi dan hening mendadak menjadi ramai dan berisik bagaikan suasana pasar di pagi hari. Suara Jeremy yang sedang memohon pada Serena juga semakin tidak terdengar. Banyak siswa yang mulai berdatangan ke kelas itu. "Hey, ada apa nih? Kenapa si Jeremy bertekuk lutut di hadapan Serena? Ketahuan selingkuh kah?" ucap Darrel dengan nada menghina. "Bawel lo!" jawab Jeremy. "Good morning, bebsie," sapa Valetta sembari memeluk Serena dari belakang. "Morning, Va. Tumben datangnya agak telat? Biasanya kan pagi-pagi buta lo kan udah stand by di kelas," tanya Serena. "Biasalah. Semalem gue begadang buat marathon nonton drama Korea. By the way si Jeremy kenapa tuh?" tutur Valleta yang kebing
Baca selengkapnya
Precious Serena
Kring...Kring...Kring... Suara jam weker berwarna biru muda yang berbunyi kencang menunjukkan kalau hari sudah pagi. Serena bergegas bangkit dari tempat tidurnya dam mematikan jam wekernya yang sudah berbunyi terus-menerus daritadi. Kemudian ia berjalan sempoyongan ke arah kamar mandi untuk bersiap-siap pergi ke sekolah. Setelah selesai berpakaian, ia pun keluar dari kamarnya dan menuruni anak tangga. Ia berjalan ke arah ruang makannya untuk sarapan. Di sana sudah ada kedua orang tuanya dan kedua kakak kembarnya yang sudah menggigit sepotong roti di mulut mereka. Serena menarik kursinya dan duduk di samping Satria, kakak pertamanya, lalu mengambil beberapa potong roti. "Gimana sekolahnya kemarin, Ica?" tanya Damian, Papa Serena, mengawali pembicaraan. "Baik-baik aja seperti biasanya. Cuman Nath aja yang bikin ak
Baca selengkapnya
Study
Pelajaran terakhir di kelas XI IPA A adalah Bahasa Indonesia. Banyak orang yang bilang kalau pelajaran itu bisa membuat para siswa ketiduran dalam hitungan beberapa menit. Di kelas mereka sudah ada banyak siswa yang tertidur pulas saat Pak Minto, selaku guru Bahasa Indonesia, menerangkan materi pembelajaran di papan tulis. Suaranya benar-benar terdengar seperti orang yang membacakan dongeng sebelum tidur. Berbeda dengan Jeremy dan Serena yang masih bertahan dari serangan suara yang bisa membuat siapapun merasa kantuk. Maklum saja, mereka kan siswa berprestasi dan teladan di sekolah. Tring... Tring... Tring... Akhirnya suara bel yang sudah mereka tunggu selama hampir 3,5 abad pun berbunyi. Semua penghuni kelas yang awalnya tertidur tiba-tiba langsung terbangun. Rasa kantuk mereka menghilang secara ajaib. Tanpa perintah dari sang guru, mereka segera mema
Baca selengkapnya
Spat
Banyak orang yang menyukai pagi, karena itu berarti kita akan mengawali hari yang indah dengan penuh semangat dan keceriaan. Tapi itu tidak berlaku pada Serena hari ini. Baginya hari ini adalah hari yang terburuk sepanjang hidupnya. Kini cewek itu tengah berdiri di depan cermin sambil mengepang rambutnya lalu melepaskannya lagi. "Rambut gue bagusnya diikat kayak gimana, ya? Kuncir ekor kuda udah sering, kalau digerai nanti kepanasan." "Dek, kamu masih belum selesai?" tanya Satria, Kakak pertamanya, sambil berjalan masuk ke dalam kamar Serena. "Belum, bang. Aku masih bingung mau kuncir rambut jenis apa buat hari ini." Dorion, kakak keduanya sekaligus saudara kembar Satria, berdiri menatap adiknya itu dari ambang pintu kamar Serena sambil berkacak pinggang. "Biar simple dikuncir dua aja. Ribet am
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status