Share

28. Mata-mata Kakek Aga

     Aga mengejar pria tersebut, tetapi tiba-tiba menghilang seperti ditelan bumi. Dia berusaha mengatur napas. Sementara di belakang, sebaliknya Ben mengejar Aga.

“Mas Aga,” teriak Ben walaupun Aga sudah berhenti mengejar.

     Tiba-tiba.

“Auw, sakit Ben,” kata Aga mengusap tangannya yang memerah.

“Ada apakamu menarikku?” tanya Aga.

     Aga melihat Ben memberikan ponselnya.

“Apa ini?” tanya Aga lagi.

     Aga melihat Ben menunjuk ponsel. Sementara Ben mengatur napasnya juga.

“Ada apa sih?”

     Penasaran Aga tidak sampai situ saja. Ben membisikkan sesuatu dan raut wajah Aga berubah.

“Apa iya?” tanya Aga pada Ben dan dijawab dengan anggukan oleh Ben.

“Lihat di sini.” Ben memberitahu dengan napasnya yang masih terengah-engah.

“Tunggu. Aku kirimkan saja ke ponsel Mas Aga.” Ben mengambil ponsel miliknya.

“Aku tidak percaya, Ben.”

“Itu. Aku sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status