Share

Penyesalan

Aku memberikanmu kesempatan untuk kesampatan bagi diriku sendiri yang telah menyesal. Maaf ... tapi kita mulai dari awal lagi, tak apa, kan?

~ Tiara Alyana ~

***

Tiara diselimuti rasa iba pada Astro dengan wujud raja iblisnya. Tanpa sadar air matanya menetes, dadanya sangat sesak, dan hatinya seperti diremas kuat hingga remuk. Ia tidak menyangka jika terjadi seperti ini.

Hati Tiara seperti ditusuk ribuan belati, dengan rasa bersalah yang bercampur aduk. Ia baru menyadari kebodohannya yang asal membuat cerita yang menarik, tanpa mempertimbangkan segala sisi dari pemerannya. Walau hanya sekedar cerita dalam novel, jika dunia yang ia buat menjadi nyata, ternyata kekacauanlah yang ia ciptakan. Dan itu berati Tiara lah pemeran antagonisnya di sini.

Tiara tidak sanggup melihat pertarungan besar ini secara langsung. Ia merasa tidak berguna, padahal dirinya seorang Dewi Pencipta di dunia ini. Penyesalan yang tersisa untuknya seperti mimpi buruk.

Pertarungan semakin sengit. Kesan dunia Suku Iblis seperti negeri dongeng favorit Tiara, kini telah rata menjadi rongsok.

“Kemampuanmu semakin hebat Ammon, apa kau berlatih dengan giat setelah mengetahui kekuatanku dipertarungan besar itu?” Suara besar dan berat itu terdengar sarkas untuk Dewa Ammon yang tampak kelelahan.

“Apa akan seperti itu lagi, Kak? Lebih baik kita hentikan sebelum semakin banyak korban.” Ammon mencoba membujuk Astro.

“Tidak akan ada korban jika kau tidak ikut campur masalahku pada Tiara! Serahkan dia dan semua akan selesai.”

“Untuk apa? Cerita lama tidak bisa diulang, itu peraturan dunia yang tidak dapat diubah.”

Perdebatan tidak absen dari pendengaran Tiara yang menyaksikan semuanya dari bawah. “Astro ....” gumamnya dengan berat, tenggorokannya terasa perih dan sulit untuknya bersuara. “Kita mulai dari awal ....”

Pertarungan kembali terjadi, Tiara menyesal dengan peraturan novel yang juga menjadi nyata ini, kekuatan Astro dan Dewa Ammon adalah kekuatan seimbang untuk saling melengkapi. Maka tidak akan ada selesainya jika dipertandingkan. Namun, karena Astro si tokoh antagonis memiliki jiwa Iblis, kekuatan kehidupan Ammon memiliki beberapa tingkatan yang dapat menetralkan semua kekuatan yang ada di dunia Suku Murni.

“Apa yang harus gue lakukan sekarang?!” Tiara menjadi panik dan pikirannya buntu. “Uhk!” ia melenguh karena tubuhnya merasa seperti ada gelombang yang membuatnya tidak nyaman. Kepalanya menjadi sangat sakit dan menusuk.

Sedikit lengah Tiara terkejut melihat Ammon mengeluarkan kekuatan dengan cahaya yang bersinar seperti matahari. Langit inti bumi menjadi biru terang hampir memutih. Ini kekuatan kehidupan Ammon pada tingkat penyempurnaan.

“Tidak, tidak ....”

Baru sebentar, Tiara tidak tahu apa yang terjadi pada kedua orang yang sedang bertarung itu hingga sekarang saling menggunakan kekuatan tertingginya.

Melihat Ammon mengarahkan serangan itu pada Astro, Tiara berusaha bangkit susah payah untuk mencegahnya. Terus terjatuh. Pada rasa paniknya, Tiara menangis kencang sambil memukul-mukul kakinya yang lemas tidak beguna.

 ‘Make a wish! Ya! make a wish, bodoh!’ kata batinnya pada diri sendiri, mengingat suatu hal yang penting.

Semakin dekat cahaya itu pada Astro, Tiara mebulatkan matanya. Tanpa sadar ia bisa berlari terseok-seok dan terjatuh berkali-kali mencoba mencegah, walau dengan keadaanya sangatlah tidak mungkin. ‘Gue mau terbang, please! GUE MAU TERBANG!’

Tiara terjatuh lagi karena tersandung kakinya sendiri. Air mata itu terus jatuh bersama dengan usahanya menyeret tubuh yang sulit untuk berlari, saat melihat cahaya kekuatan Ammon sudah begitu dekat dengan Astro ....

“ASTRO, TIDAK!”

DAR!

Cahaya berpendar kuat sampai tidak ada yang bisa menatap apa yang terjadi di dalam ledakan besar itu. Seiring dengan langit biru yang menjadi normal dan awan gelap yang sedikit demi sekit kembali menyelimuti dunia Suku Iblis. Rintikan hujan turun bersama cahaya yang memudar.

Di bawah sana, Ammon melihat Astro terduduk menatap cahaya yang memudar itu.

‘Astro hidup?’ Seketika sayap Ammon pun melemas, hingga ia jatuh ke tanah dengan perlahan. Ia melihat tubuh lunglai Tiara yang jatuh perlahan bagai malaikat turun disinari sisa sorotan cahaya dari kekuatannya.

Sedangkan Astro dengan tenaga yang tersisa menegakkan kakinya menyambut Dewi Penciptanya. Ia tidak percaya jika tidakan bodoh Tiara hingga sejauh ini. Rasa penyesalan menyelusup masuk ke dalam hatinya, bersama dengan lepasnya roh jahat yang menggelapkan pikiran dan hatinya. Hampir ia menghancurkan semua, dan mencelakakan Tiara dengan tangannya sendiri.

Hingga Tiara mendarat dipangkuan Astro.

Astro mendekap Tiara dan merasakan tubuh mungil itu yang lemah dan tak berdaya, seperti telah tiada. “Bodoh! Nona bodoh! Bodoh ... Kenapa Nona melakukan itu, Bagaimana Nona bisa bertanggung jawab jika seperti ini?!” teriaknya beruraian air mata sambil mengelusi rambut Tiara yang berantakan.

Tiara tersenyum di sisa tenaganya, yang ia rasakan saat ini tubuhnya sakit semua. “Ini bentuk tanggung jawabku, maaf sudah membuatmu menderita selama ini.”

Astro menggeleng. Melihat kesadaran Tiara yang mulai menghilang, ia menggoncang tubuh gadis itu.

“Hatimu lembut ya aslinya, sampai menangis begini.” Tiara merasa wajahnya basah dengan air mata Astro, pemeran antagonis yang seharusnya jahat. “Bersama dengan aku yang mengambil tubuhmu dari penjara, itu adalah ide pembukaan cerita Theós of Authority season kedua yang akan aku buat nantinya. Jadi ... itulah kesempatanmu. Kita mulai lagi dari awal sama-sama ya? Aku akan membuat cerita dari sudut pandangmu kali ini. Aku penulismu, tapi tidak tahu kamu orang yang baik dengan caramu sendiri.”

Tiara tidak tahu apa ini akan menjadi akhir hidupnya? Napasnya seakan sudah bukan miliknya lagi. Ia seperti ditekan sesuatu hingga mati rasa dan melayang. “Aku akan membuat cerita yang lebih baik di season kedua, di mana aku lebih memperhatikan apa yang kalian rasakan dibanding mengutamakan alur cerita yang menarik.”

Hembusan napas terkhirnya mengantarkan Tiara pada kegelapan. Kesadarannya terenggut oleh kegelapan yang melepas semua rasa lelah dan sakitnya. “Jaga dirimu baik-baik, Astro.”

ZooPisha

Insyaallah akan up setiap hari Kamis pagi dan Minggu malam. Maaf jika ada keterlambatan up hingga tidak sesuai dengan jadwal, karena pasti ada sesuatu hal mendesak yang membuat Zoo tidak bisa up pada waktu tersebut. Terima kasih sudah membaca novel ini Jaga kesehatan dan selalu bahagia. Happy Reading~

| Like

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status