Share

5. Alasan

Penulis: Black Aurora
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-06 15:01:39

Ayaka berlari masuk ke dalam penginapan dengan langkah mungilnya yang gesit.

Sepatu pink ballerina kecilnya menapaki lantai kayu dengan suara berdebum pelan. Manik gelapnya langsung mencari sosok yang ingin ditemuinya.

Dan di sanalah Daddy-nya, berdiri di dekat jendela besar yang menghadap ke danau, dengan tangan bersidekap di dada.

"Daddy! Daddy!" panggil Ayaka dengan penuh semangat.

Ryuu menoleh ke arah putrinya dengan sedikit mengernyit. "Ada apa, Ayaka? Kenapa kamu berlari-lari seperti itu?"

Ayaka langsung berhenti di hadapan ayahnya, napasnya sedikit terengah karena terlalu bersemangat. "Daddy! Hari ini adalah hari spesial!"

Ryuu menatap putrinya dengan penuh tanda tanya. "Hari spesial apa?"

Ayaka mengangkat kedua tangannya ke udara dengan penuh antusias. "Hari ini Elle akan menikah dengan Daddy!"

Ruangan yang semula tenang mendadak dipenuhi keheningan yang canggung, sementara Ryuu pun terpaku di tempatnya.

"... Apa?" Ryuu akhirnya bersuara, suaranya dalam dan terdengar sedikit bingung.

Ayaka mengangguk cepat. "Elle sudah memakai mahkota bunga yang aku buatkan, itu artinya dia setuju!"

Ryuu memijat pelipisnya, mencoba memahami apa yang baru saja dikatakan putrinya.

"Tunggu sebentar. Ayaka, siapa yang bilang bahwa aku akan menikah dengan Elle?"

"Daddy sendiri!" Ayaka bersikeras, dengan wajah yang mulai menekuk cemberut.

"Daddy pernah bilang kalau Daddy menyukai Elle, dan tadi pagi Daddy menggandeng tangan Elle. Itu berarti Daddy memilih Elle sebagai istri, kan?"

Ryuu menatap putrinya dengan ekspresi campuran antara terkejut dan geli. Ayaka memang cerdas, tetapi terkadang logika anak-anak benar-benar sulit ditebak.

Pria itu pun menghela napas panjang dan mengusap wajahnya dengan satu tangan.

"Ayaka, masalahnya... menikah tidak sesederhana itu," ujar Ryuu akhirnya. "Elle dan Daddy baru saja mengenal satu sama lain."

"Tapi Elle bilang dia tidak percaya!" Ayaka semakin cemberut, lalu berkacak pinggang dengan gestur penuh drama. Rambutnya yang dikuncir dua tampak bergerak-gerak seiring dengan gerakan kepalanya.

"Makanya Ayaka datang ke sini untuk memastikan! Daddy harus memberitahu Elle bahwa Daddy memang akan menikahinya!"

Ryuu mengangkat sebelah alisnya, lalu menatap putrinya dengan ekspresi menyelidik. "Dan kalau Daddy tidak mau bilang?"

Ayaka menyipitkan matanya dengan penuh kewaspadaan. "Kalau Daddy tidak bilang begitu... Ayaka akan bilang pada semua orang kalau Daddy takut sama badut!"

Seketika Ryuu pun tersenyum geli. Putrinya ini benar-benar tahu cara menempatkan dirinya dalam posisi menang.

"Hei, Daddy tidak takut sama badut, ya! Cuma tidak suka saja, jadi tolong bedakan," kilah Ryuu, seraya ikut-ikutan berkacak pinggang mengikuti gaya Ayaka.

Sementara itu di luar pintu penginapan, Elle berdiri dengan napas tertahan, mendengar seluruh percakapan mereka dengan wajah semakin memanas.

Ya Tuhan. Ini tidak bisa dibiarkan. Ia harus segera menghentikan sebelum Ayaka dan imajinasinya itu tidak semakin liar berkembang kemana-mana.

Elle melangkah masuk ke dalam ruangan, mendapati Ryuu dan Ayaka yang sepertinya tampak sudah menunggunya.

Tanpa sadar ia masih mengenakan mahkota bunga di kepalanya, sesuatu yang langsung menarik perhatian Ryuu.

Tatapan pria itu pun berubah sekilas dengan matanya yang gelap menyiratkan kekaguman, meskipun tetap saja tak ada kata-kata yang keluar dari bibirnya.

Namun Elle tidak memperhatikan hal itu. Ia langsung menghampiri gadis mungil berkuncir dua dengan pita pink itu.

"Ayaka, aku hanya ingin meluruskan sesuatu. Antara aku dan Daddy-mu tidak ada hubungan apa pun, selain sebagai penyewa dan pemilik penginapan. Aku hanya tidak mau kamu berharap terlalu tinggi untuk sesuatu yang tidak ada."

Ayaka yang masih belum terima dengan kenyataan itu, melipat kedua tangannya di dada dengan ekspresi keras kepala.

Maniknya menatap Elle dengan dagu yang terangkat, lalu bertanya dengan nada yang menantang, "Kenapa tidak mau mempertimbangkan Daddy? Apa menurutmu Daddy itu tidak tampan?"

Elle mengerjap kaget. Pertanyaan itu membuatnya tidak tahu harus menjawab apa.

Apalagi ketika Ryuu yang sejak tadi diam, kini justru tiba-tiba mengikuti gerakan putrinya dengan sengaja.

Ia melipat tangan di dada, menatap Elle dengan sorot jahil, lalu mengulang pertanyaan Ayaka dengan suara rendah yang menggoda.

"Ya, menurutmu bagaimana, Nona Elle? Aku tampan atau tidak?"

Elle berdehem pelan, berusaha menjaga ekspresi wajahnya tetap netral. Ia sungguh tidak menyangka jika Tuan Ryuu Takahashi ini ternyata malah semakin membuatnya merasa terpojok.

Elle menyunggingkan senyum diplomatis sebelum menjawab, "Tampan atau tidaknya seseorang itu relatif, bukan? Yang jelas, saat ini aku tidak sedang mencari pasangan. Aku masih harus fokus mengurus penginapanku yang hampir bangkrut. Jadi, hal seperti ini bukan prioritas untukku sekarang."

Ayaka mendengus kecewa, sementara Ryuu hanya menaikkan alisnya, seolah tertarik dengan jawaban Elle.

Tapi alih-alih berhenti menggoda, pria itu justru berujar santai, "Jadi kalau penginapanmu ini sudah stabil, apa kamu baru akan mempertimbangkannya?"

Elle menatapnya kesal, sadar bahwa pria itu tidak akan berhenti menggodanya begitu saja. "Mungkin," sahutnya kemudian, sengaja tidak memberikan jawaban yang pasti.

Ryuu tersenyum kecil, menangkap ekspresi kesal Elle yang berusaha ditutupi dengan sikap tenangnya.

"Kalau begitu, aku ingin tahu," katanya, suaranya terdengar santai tetapi penuh maksud tersembunyi. "Menurutmu, berapa banyak dana yang kamu butuhkan untuk memperbaiki penginapan ini?"

Elle mengernyit, tidak yakin ke mana arah pembicaraan ini. "Kenapa kamu bertanya begitu?"

Ryuu mengangkat bahu, dan masih dengan gaya santainya. "Karena aku tertarik menjadi investor di Lakeview Inn."

Elle pun sontak tertegun. "Apa?"

"Sederhana saja," Ryuu melanjutkan.

"Aku bisa melihat potensinya. Penginapan ini sebenarnya punya cukup daya tarik, hanya saja perlu beberapa perbaikan saja agar lebih menarik bagi tamu. Jika kamu memiliki rencana bisnis yang jelas, aku bersedia menyuntikkan modal dengan jumlah yang kamu tentukan."

Ayaka yang sejak tadi mendengarkan dengan antusias, seketika langsung bersorak, "Yes! Dengan begitu, Elle dan Daddy bisa semakin dekat!"

Elle yang masih mencoba mencerna perkataan Ryuu, langsung menatap gadis kecil itu dengan wajah meringis. "Ayaka, ini murni cuma urusan bisnis."

Namun sesungguhnya yang membuat Elle lebih cemas, adalah pria di hadapannya. Ryuu tidak terlihat seperti seseorang yang mengatakan sesuatu tanpa alasan.

Ia lebih seperti seseorang yang selalu penuh perhitungan.

"Kenapa kamu ingin melakukan ini?" tanya Elle akhirnya, menatap pria itu dengan curiga.

Dengan black card yang dengan santainya diberikan Ryuu kepadanya, Elle sangat yakin jika pria ini bukanlah pria pengangguran tak jelas, Ryuu pasti memiliki pekerjaan atau bisnis lain di luar sana.

Lalu mengapa dia se-kurang kerjaaan itu, dengan memberikan suntikan dana untuk penginapan bobrok di lokasi antah berantah seperti ini??

Ryuu menatap lekat dan langsung ke dalam manik hazel milik Elle, membuat jantung gadis itu tiba-tiba saja berdebar tanpa alasan yang jelas.

"Aku punya insting bisnis yang baik, Nona Elle. Dan aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan jika melihat sesuatu yang menjanjikan."

"Atau," Ryuu mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan, nadanya terdengar lebih rendah dan kembali menggoda, "mungkin aku hanya ingin memastikan... kalau kamu tidak punya alasan untuk menghindar lagi dariku."

***

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bianca
ryuu suka menggoda elle
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • The Sexy Stranger    Extra Part : Istriku, Hanya Milikku

    Sejak hari pernikahan mereka, kehidupan Ryuu dan Elle dipenuhi oleh kebahagiaan sederhana yang sulit dijelaskan oleh kata-kata. Rumah mereka tak pernah terasa kosong karena tawa anak-anak, obrolan hangat, serta… keluhan manja Elle yang tengah mengandung. Namun belakangan ini Ryuu mulai merasa ada sesuatu yang sangat mengganggunya. Bukan soal kehamilan Elle, bukan soal pekerjaan yang menumpuk, dan tentu bukan soal anak-anak. Tapi soal tatapan para pria di sekeliling mereka yang semakin hari terasa semakin lekat. Terlalu banyak lirikan. Terlalu banyak senyuman basa-basi. Dan semuanya, ditujukan kepada istrinya. Padahal Elle hanya memakai dress hamil berwarna pastel dengan pita besar di pinggang dan cardigan ringan. Wajahnya minim riasan, tapi tetap penuh bersinar. Terutama dengan pipinya yang sedikit membulat, dan aura keibuan yang entah kenapa justru membuatnya tampak luar biasa menawan. Ryuu menghela napas untuk ketujuh kalinya pagi itu, saat mereka tengah berada di se

  • The Sexy Stranger    60. Pilihan Hati

    Tok. Tok. Suara ketukan lembut itu terdengar di pintu kamar Elle. Ia yang tengah duduk di ujung ranjang, memandangi layar ponselnya yang kosong dari pesan Ryuu, segera bangkit dan membuka pintu. Di balik pintu, tampak Akio berdiri dengan ekspresi tenang, namun bola matanya yang gelap menyiratkan sesuatu yang dalam. Elle pun tersenyum, meski di dalam hatinya masih bergemuruh. "Ada apa, Akio?" tanyanya lembut, mengelus kepala anak itu seperti biasa. Akio diam sejenak, lalu menunduk. Sebelum kemudian mengangkat wajahnya perlahan dan berkata, "Daddy sudah menemukan Ayaka." Elle tertegun. "Benarkah?" Akio mengangguk. "Ayaka ada bersama Mommy kami, Haruka." Elle terdiam. Kalimat terakhir itu menusuknya seperti jarum halus yang tak terlihat. Ayaka, ternyata berada bersama ibu kandungnya... Ada sesuatu di dalam dirinya yang seakan runtuh dengan perlahan, namun ia menahan diri dan masih tersenyum. "Syukurlah kalau Ayaka sudah ditemukan," ucapnya pelan. Tangan kecil Akio

  • The Sexy Stranger    59. Selamanya

    "Renjin!" Pria yang dipanggil Renjin itu pun menoleh, dan matanya segera bertemu pandang dengan sosok pria yang melangkah dengan langkah tegas ke arahnya. Seketika Renjin pun membungkukkan tubuhnya dengan penuh hormat. "Ryuu-sama," ucap Renjin. "Syukurlah Anda sudah tiba." Ryuu dan Renjin bertemu di area parkir hotel dimana Haruka berada, sosok yang diduga membawa Ayaka. "Bagaimana dengan Haruka?" tanya Ryuu langsung tanpa tedeng aling-aling. "Dia masih ada di dalam kamar," sahut Renjin. "Dan kami sudah meretas CCTV hotel ini, Ryuu-sama. Ayaka-san ada bersama Haruka-san," lapor Renjin. Helaan napas penuh kelegaan pun menguar dari Ryuu. Setidaknya, Ayaka akan terjamin keselamatannya jika dibawa oleh Haruka dibanding jika Ayaka berada di tangan penjahat yang ingin menjatuhkan perusahaan Ryuu seperti waktu itu. "Kalau begitu, aku akan segera masuk ke dalam kamarnya," putus Ryuu, yang segera dibalas oleh anggukan persetujuan dari Renjin. "Haruka-san berada di kamar J

  • The Sexy Stranger    58. Pulang

    "Ryuu, tunggu!" Langkah panjang pria bersurai legam itu sontak terhenti begitu suara yang begitu dikenalnya menerobos keheningan lorong depan. Ia berbalik cepat, dan sepasang manik gelapnya langsung menangkap sosok wanita yang tengah berlari kecil ke arahnya. Nafasnya tersengal, bahunya naik-turun, dan wajah cantiknya terlihat begitu cemas. Elle. Rambut cokelat ikal wanita itu tampak sedikit kusut, seolah ia baru saja bangkit dari tempat tidur tanpa sempat merapikan diri. Namun yang paling mencuri perhatian Ryuu adalah sepasang mata hazel-nya yang mulai berkaca-kaca, digenangi rasa sesal dan kecemasan yang mendalam. "Aku ikut," ucap Elle dengan suara bergetar. Wajahnya dipenuhi kesungguhan yang menyayat hati. Suaranya lirih namun penuh tekad. "Ini... ini salahku," lanjutnya dengan suara parau dan tangannya yang mengepal di sisi tubuhnya. "Seharusnya akulah yang menjemput Ayaka di studio balet, Ryuu. Maaf. Dan sekarang tolong biarkan aku ikut denganmu untuk menemuka

  • The Sexy Stranger    57. Hilang

    "Natsumi?" Ayaka tampak heran ketika alih-alih Elle, ternyata malah salah satu pengasuhnya yang berdiri menunggunya. Hari ini adalah jadwal Ayaka les balet yang bertempat di sebuah studio tari di pusat kota, sepulangnya dari sekolah. Wanita muda itu tersenyum kepada Ayaka. "Elle-san kelelahan setelah membuat kue coklat yang enak untukmu, Ayaka-san. Jadi aku tak berani membangunkan saat tiba waktunya untuk menjemputmu," sahut Natsumi. Wajah bingung Ayaka pun seketika sumringah. "Jadi Elle membuatkanku kue coklat?" cetusnya gembira, membayangkan makanan kesukaannya. Akhir-akhir ini pipi Ayaka semakin tampak gembil karena Elle selalu memasak yang enak-enak untuknya dan Akio. Semenjak Elle tinggal bersama mereka, Ayaka dan Akio hanya mau memakan masakannya, padahal Ryuu telah memperkerjakan koki handal di Mansion. Tapi entah kenapa anak-anaknya justru lebih cocok dengan masakan Elle yang jauh lebih sederhana tapi tak kalah lezatnya. "Hm... Natsumi?" panggil Ayaka, setelah dir

  • The Sexy Stranger    56. Daddy Berhak Untuk Bahagia

    "Elle, lihat! Aku jago kan berkuda?!" Gadis cantik bersurai ikal coklat kemerahan itu tersenyum sambil mengacungkan kedua ibu jarinya, kepada seorang anak perempuan yang sedang berada di atas kuda dan melambaikan tangan dengan penuh semangat ke arahnya. "Kamu hebat, Ayaka!" sahut Elle, yang diam-diam merasa sangat lega karena Ayaka yang kini kembali ceria seperti biasanya, setelah seharian kemarin anak itu tiba-tiba saja menjadi pendiam. Saat ini Elle sedang menemani Ayaka dan Akio yang sedang les berkuda di istal peternakan kuda milik Keluarga Takahashi. Ayaka masih memamerkan ketrampilannya di atas kuda, ketika Akio dan kudanya lewat dengan gesit di sampingnya. Gaya anak lelaki itu keren sekali, dan membuat Elle takjub dengan kemahirannya mengendalikan tali kekang kuda, serta gerakannya yang sangat luwes seolah ia terlahir untuk hal ini. Elle tersenyum, membayangkan Akio yang sebenarnya sangat mirip dengan Ryuu, meskipun sama sekali bukan darah dagingnya. "Kamu lambat s

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status