Share

162. Tumbal Ra 4

"Ketika nanti aku bergabung dengan kalian. Jangan segan menyapa aku dari ambang pintu alam seberang."

________

Seakan pagi tak akan menyingsing lagi. Langkah kaki lelah gontai. Raojhin menelusuri dataran nan luas dalam kegelapan berselimut kabut. Berharap menemukan jalan keluar setelah perkelahian melawan Gadis Merah dan antek-antek Pemangsa Jiwa.

Pertarungan seri. Gadis Merah pasti terluka. Namun bukan tak terbayar, kekuatan mata ketiga Raojhin menjadi sangat lemah.

Mengikuti kemana kaki melangkah, Raojhin makin tersesat di kawasan antah berantah lembah.

Kehausan. Kelelahan. Tak ada tanda-tanda keberadaan anak sungai. Tak berdaya tubuh Raojhin dan lemah kondisinya. Kedua lengan dan sebagian kakinya mulai mati rasa. Kulit menyusut dan mengering, disertai gurat-gurat otot sangat menyakitkan akibat terkena Penghisap Jiwa.

Kegelapan lembah tak berujung, melahap harapan Raojhin. Malam semakin larut mencekam. Kabut tipis menyelimuti pandangan tandus seluas jangkauan mata. Langkah lelah dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status