Share

Bab 23

Lau pa sat festival paviliun di malam hari sungguh ramai dan menggoda siapa saja untuk mampir ke salah satu pusat kuliner di Teluk Ayer ini.

"Kau ingin makan apa?" Huan menggandeng Cecilia menelusuri koridor bangunan yang merupakan peninggalan sejarah di masa kolonial.

"Nasi Hainan!" Seru Cecilia seraya menunjuk pada salah satu kedai yang ada di sudut.

"Oke! Ayo ke sana!" Huan menggandeng dan menariknya untuk berjalan lebih cepat.

"Huan! Cecilia!" Tiba-tiba seseorang menyapa mereka berdua. Huan dan Cecilia menoleh, di belakang mereka seseorang berdiri, tersenyum dan melambaikan tangannya dengan ramah.

"Jonathan!" Huan dan Cecilia berseru serentak menyahut sapaannya.

"Hei apa kabar kalian?" Jonathan tertawa dan menepuk bahu Huan. Mereka bersalaman dan kemudian saling merangkul sebentar.

"Kami baik, bagaimana denganmu?" Cecilia tersenyum menatap Jonathan dari atas ke bawah dengan tatapan kagum.

"Kenapa?" Jonathan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status