Share

Chapter 25

"Lho Kak Bumi. Kok Kakak bisa ada di sini?" Bintang kebingungan saat melihat Bumi berdiri tepat diambang pintu rumahnya.

"Kakak mengikuti kalian semalam." Bumi menjawab singkat seraya memandangi jemuran di depan rumahnya yang membeludak. Bintang was was. Ia takut kalau Bumi menduga kebenaran yang coba ia sembunyikan rapat-rapat.

"Untuk apa Kakak mengikuti Bintang? Bukankah sandiwara satu babak Kakak telah sukses mendepak Kak Tian? Kalian menginginkan kehancuran seperti apa lagi yang menimpa kehidupan kami?" Bintang menatap Bumi tajam. Ia tidak menyangka, Bumi yang dulu pemikirannya begitu logis dan matematis, bisa termakan racun yang disemburkan oleh Clara. Kalau sudah gelap mata mungkin otak juga bisa jadi mati logika.

"Itu bukan sandiwara, Bintang. Tapi kenyataan yang berusaha di tutup-tutupi oleh Tian. Kakak melihat dengan mata kepala kakak sendiri kalau laki-laki yang menjadi suami kamu itu, masuk ke dalam hotel berdua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status