Elle, Celine dan Aida—ibu Elle sedang berbincang ringan di ruang perawatan baru. Aida yang sebelumnya berada di ICU kini sudah bisa bergerak dan berbicara meski perlahan. Elle sangat bahagia karena ibunya dapat pulih dengan cepat.
BRAK!
Terdengar suara pintu didorong dengan kuat. Celine dan Elle terkejut, begitu juga dengan Aida. Saking terkejutnya tubuh Aida menjadi gemetar, nafasnya naik turun dengan cepat.
Melihat hal itu Elle segera menenangkan Aida. "Tenang bu, tenang ... jangan emosi."
Elle menjadi kembali khawatir akan kondisi Aida. Masih dengan rasa cemas yang melanda, Elle membalikkan badan untuk melihat siapa yang melakukan hal itu, membuka pintu dengan kencang. Ternyata Henry Dirk dan Tania Oda—orang tua Dicky telah memasuki ruangan dengan Valerie yang berdiri di samping mereka.
"Kenapa kalian datang kemari?" Elle berkata dengan pelan namun tetap memperhatikan mereka dengan penuh waspada.
"Sampai jumpa di pengadilan." Kalimat itu terus menerus di ucap berulang kali di dalam hati Elle karena dia tahu bahwa keluarga Dirk akan datang maka dia telah mempersiapkannya. Dicky tidak hanya melakukan tindakan penculikan, tetapi dia juga melakukan tindakan pemerkosaan jadi dia akan sulit lolos dari hukuman. Keluarga Dirk mengetahui dengan jelas tentang hal itu, maka dari itu mereka mendatangi Elle. Mereka hanya memiliki Dicky seorang jadi mereka tidak akan semudah itu menyerah. Namun, saat ini nasib Dicky berada di tangan Elle. Hal itu memberikan Elle kebahagian yang luar biasa. "Eleonora, menurutmu sampai kapan kamu bisa mengandalkan Galant? Kamu jangan pernah bermimpi bisa bersama Galant, dia tidak akan mau dengan wanita sepertimu. Kamu wanita tidak tahu diri! Kamu pikir kamu siapa?! sentak Tania, dia menatap tajam Elle yang berada di hadapannya. Elle merasa sakit hati mendengar perkataan Tania tersebut kemudian de
"Siapa yang kau sebut sampah?!" Tania berteriak kepada Aida. "Putri yang kamu besarkan itulah sampah yang sebenarnya! Dia ingin menghancurkan keluarga Dirk! Dia dan Dicky telah bercerai, tetapi dia masih menuntut dan memasukkan Dicky ke penjara dengan bantuan pria menjijikkan itu!" "Hiks ... hiks, apa dosa keluarga Dirk sampai bisa bertemu denganmu ...." Tania mulai menangis. "Semua itu karena kesalahan Dixky!" Wajah Aida memucat, tetapi dia masih sanggup berteriak dengan nyaring hingga suaranya bergetar. Air mata Elle mulai menetes, dia segera menenangkan Aida. "Ibu ... ibu, berbaringlah. Tenanglah ... tenang, Bu." "Kamu membesarkan wanita murahan! Kalian semua murahan! Jika Dicky benar masuk penjara, aku bersumpah kalian tidak akan bisa hidup dengan tenang!" seru Tania. Aida menjadi syok. Dia terjatuh ke tempat tidur. Degh! "Ibuu ...." Jantung Elle tiba-tiba serasa berhenti saat
Pandangan Elle semakin lama semakin menggelap hingga tiba-tiba ... Bruk! Tubuh Elle terjatuh. Namun, beruntungnya Elle terjatuh dalam pelukan seseorang dengan aroma khas yang dia kenali. Aroma tembakau yang samar membuat Elle nyaman karena dia tahu pemilik aroma khas tersebut yang tidak lain adalah Galant. Mata Elle memerah, tangannya memegang erat lengan Galant dengan tatapan cemas Elle berkata, "Tolong ... tolong anakku." "Tenanglah." Satu kata yang Elle dengar sebelum dirinya benar-benar tak sadarkan diri. *** Begitu Elle sadarkan diri, dia sudah berada di ranjang rumah sakit dengan Galant yang duduk di samping ranjang, raut mukanya terlihat tidak begitu bagus. Saat kesadaran Elle telah sepenuhnya pulih, Elle kembali merasakan sakit di perutnya meski rasanya tidak sesakit sebelumnya. Karena rasa sakit itu lah dia langsung teringat sesuatu. Spontan dia memegang perutnya dengan sedikit ketakutan Elle berkata, "An
"Baiklah! Bantu aku! Bantu aku membalas semua yang telah mereka lakukan padaku! Bantu aku mendapatkan semua yang mereka ambil dariku!" Kata demi kata Elle ucapkan dengan sangat jelas. "Aku setuju dengan perjanjian yang kamu tawarkan." Galant tampak sedikit terkejut mendengar keputusan Elle. Galant menatap Elle sembari berkata, "Beritahu aku jika ada yang kurang jelas dalam isi perjanjian atau ada yang ingin kamu ubah dari perjanjian tersebut?" "Tidak ada." Elle berkata dengan tegas sembari menggelengkan kepalanya. Sebenarnya Elle merasa isi perjanjian sudah sangat bagus baginya jadi dia tidak ingin meminta lebih dari itu. Namun, ada beberapa hal yang mengganggu Elle, dan dengan ragu-ragu dia berkata, "Aku ingin Dicky dipenjarakan, aku ingin dia mendapatkan balasan atas perbuatannya." "Dicky menculik dan hampir memperkosaku, aku tidak akan membiarkannya begitu saja. Tania juga menginginkan agar aku menarik kembali gugatan,
"Kamu adalah ibu dari anakku jadi kamulah orang yang paling cocok," tukas Galant. "Tetapi keluargamu—" Elle menjeda kalimatnya, tangannya memegang perut. Dia mengkhawatirkan keberadaan anak yang ada di kandungannya nanti di keluarga Devereux. Tiba-tiba terbesit suatu pemikiran di benak Elle. "Jika aku menikah dengan Galant maka aku bisa menjaga anak ini, mungkin juga ini merupakan jalan terbaik untukku." "Masalah keluargaku, aku yang akan mengurusnya. Kamu hanya butuh mempersiapkan diri untuk menjadi istriku dan juga ibu dari anakku." Galant berbicara sangat tenang, tetapi secara tidak langsung seperti ancaman, membuat Elle tidak bisa mengelak. Melihat Elle yang tidak lagi menolak, Galant mengeluarkan sebuah dokumen yang kemudian diserahkannya kepada Elle. "Ini adalah sebuah kontrak perjanjian yang telah diperbaharui. Jika tidak ada yang ingin diubah lagi maka segera tanda tanganilah. Setelah kondisi k
"Tuan Galant, terima kasih banyak. Saya bersyukur ada anda yang membantu dan menjaga Elle selama beberapa hari ini." "Sudah menjadi kewajiban saya menjaga Eleonora. Semua ini terjadi karena saya jadi sudah sepantasnya saya menjaga Eleonora." Elle terbengong mendengarkan percakapan antara Aida dan Galant. Dia sama sekali tidak tahu sejak kapan mereka saling mengenal satu sama lain sampai bisa berkomunikasi dengan nyaman seperti sekarang ini. Selama menyimak percakapan Aida dan Galant, Elle jadi mengerti maksud dari percakapan itu. "Sepertinya Galant telah menjelaskan semuanya pada ibu, tetapi kenapa ibu sama sekali tidak marah?" pikir Elle. Galant mengetahui Elle sedang kebingungan melihat interaksi dirinya dengan Aida. Dia menatap Elle sekilas, dari sorot matanya memancarkan rasa kebanggaan yang dimilikinya. Kondisi Aida yang pulih dengan cepat membuat Elle bisa berbincang cukup lama dengannya hingga tidak t
"Siapa dia?" Julitte menatap Elle dengan tatapan penuh selidik. Degh ... degh ... degh. Jantung Elle berdetak kencang dan cepat hingga membuat Elle tidak tahu harus menjawab apa mengenai pertanyaan Julitte. Secara hukum negara Elle merupakan istri dari Galant, tetapi Elle tidak sanggup mengatakannya. Elle takut jika mengatakannya, Julitte akan menelannya hidup-hidup hingga tidak nampak batang hidungnya. Suasana tegang menyelimuti kediaman Galant. "Dia Nyonya Eleonora, istri tuan Galant," Bibi Anna menjawab pertanyaan Julitte. "APA?!" Julitte sangat terkejut mendengarnya, keningnya mulai berkerut. "Bibi Anna! Apa kamu tidak salah berbicara? Sejak kapan kak Galant menikah? Pacar saja dia tidak punya!" seru Chloe pada Bibi Anna, tetapi pandangan matanya yang penuh emosi tertuju pada Elle. Dia tidak mempercayai apa yang Bibi Anna katakan. Kepala Elle terasa seperti sedang kesemutan. E
"Apa yang telah kamu bicarakan!" amarah Chloe langsung meledak. Galant menghembuskan nafas pelan lalu mengeluarkan sesuatu yang ada di saku jasnya. "Aku tidak asal berbicara, buku pernikahan ini merupakan bukti bahwa pernikahan kami sah." Dengan cepat Chloe merebut buku pernikahan tersebut dari tangan Galant. Di bacanya isi buku itu. Melihat tulisan yang tertera di buku itu seketika tubuhnya terhuyung, air matanya mengalir dengan deras. "I-ini tidak mungkin, tidak ... ini pasti palsu. Kak Galant, kamu tidak bisa ... tidak bisa menikahi wanita ini." Tangisan Chloe semakin menjadi bahkan Elle yang juga seorang wanita tidak tega melihat Chloe menangis seperti itu. Galant tidak memperdulikan Chloe, dia tetap menatap dingin Chloe kemudian mengambil kembali buku nikah dari tangan Chloe. "Tidak ada yang tidak bisa. Wanita ini sekarang adalah kakak ipar kamu. Kami adalah sepasang suami istri yang telah menikah denga